Kemenkes Kerahkan Tim Medis ke Banten dan Lampung Selatan
Oleh
Sutta Dharmasaputra
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Kesehatan memberangkatkan tim kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta ke Serang, Banten, Minggu (23/12/2018) malam. Pengiriman tim medis itu untuk membantu korban bencana tsunami di Pandeglang, Banten; dan Lampung Selatan.
”Minggu malam telah diberangkatkan tim pertama yang mengawali rangkaian. Tim tersebut akan membantu pelayanan kesehatan di RSUD Drajat Prawira, Serang,” kata Widyawati, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, dalam siaran persnya, Senin (24/12/2018).
Tim yang dipimpin Yogi Prabowo dan tim planner Riyadh Firdaus itu terdiri dari dokter dan perawat, serta membawa logistik obat dan alat kesehatan. Tim medis kedua nanti akan dikirimkan segera, saat ini, sedang dalam persiapan personel.
Widyawati menambahkan, saat ini, jumlah pengungsi di Pandeglang berjumlah 4.591 orang. Ia berharap agar tidak timbul banyak penyakit yang bersumber dari lingkungan.
Jumlah pengungsi di Pandeglang 4.591 orang.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari F Syam menyampaikan, tim bantuan dari Departemen Forensik FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo juga sudah mengirim tim dokter. Sejak kemarin, tim Disaster Victim Identification (DVI) sudah mulai bekerja.
Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengirimkan bantuan perawat, dokter, dan ambulans. Perawat yang dikirimkan sebanyak 55 orang, Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118 unit, sedangkan jumlah dokter masih dikoordinasikan.
Bantuan Medis yang sudah meluncur ke lokasi datang dari Tim Rumah Sakit Umum (RSU) Kabupaten Tangerang, Tim RS Sari Asih Serang, Tim RS Krakatau, dan Tim RSU Kota Tangerang. Tim RSUD Malingping, Tim 119 Kota Tangerang dan Kota Cilegon masing-masing mengirim lima tim.
”Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah karena belum semua korban dievakuasi, belum semua puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan data akan berubah,” ujar Widyawati. (MELATI MEWANGI)