Kompas Brief: Mengapa Rokok Ilegal Merajalela?
Bagaimana rokok ilegal merajalela dan faktor-faktor apa saja yang membuat barang ini beredar secara masif.
Apa saja yang bisa Anda pelajari dari artikel ini?
1) Bagaimana peredaran rokok ilegal di Jakarta?
2) Siapa yang membuat rokok ilegal?
3) Siapa saja konsumen rokok ilegal?
4) Bagaimana pendistribusian rokok ilegal?
5) Bagaimana pengawasan alat produksi rokok?
6) Apa sebetulnya fungsi pita cukai pada produk rokok?
7) Pita cukai rokok jenis apa saja yang dijual secara ilegal?
8) Seberapa besar untung yang didapat para pemain rokok ilegal?
9) Bagaimana cara pemain rokok ilegal melindungi bisnisnya?
Bagaimana peredaran rokok ilegal di Jakarta?
Penjual rokok ilegal kian berani jualan di tempat terbuka di Jakarta. Barang ilegal itu laris diperebutkan pembeli. Sejumlah rokok ilegal yang dijual pedagang terindikasi dibuat di Pamekasan, Jawa Timur.
Baca juga: Rokok Ilegal Menyala di Jakarta, Laris Seperti Kacang Goreng
Siapa yang membuat rokok ilegal?
Tim Investigasi Kompas mengungkap pabrik berizin resmi memproduksi rokok ilegal. Mereka membuat rokok ilegal dengan modus tanpa pita cukai, menggunakan pita cukai dengan nilai yang rendah, dan menggunakan pita cukai milik perusahaan lain. Pabrik ini berada di Pamekasan, Malang, dan Pasuruan, Jawa Timur. Salah satu pabrik mengakui bahwa mereka memang memproduksi rokok ilegal, sedangkan dua pabrik lainnya membantah dengan berbagai alasan. Namun, bukti-bukti yang terlampir dalam artikel mengindikasikan dua pabrik tersebut membuat rokok ilegal.
Baca juga:
Mengapa Bea Cukai Rahasiakan Nama Pabrik Rokok?
Siapa saja konsumen rokok ilegal?
Tidak saja kelas menengah bawah, rokok ilegal mulai dikonsumsi orang kantoran. Mereka bekerja di perkotaan dengan gaji tetap per bulan. Salah satu pertimbangan mereka membeli barang terlarang ini adalah karena harganya yang murah.
Baca juga: Rokok Ilegal Merambah Kelas Menengah
Bagaimana pendistribusian rokok ilegal?
Rokok ilegal dibawa menggunakan biro jasa perjalanan (travel agency) ke kota-kota yang berada di Jawa. Ada dua travel yang terindikasi menyediakan jasa pengiriman rokok ilegal. Mereka berkantor di Sumenep dan Surabaya, Jatim.
Baca juga: Jasa ”Travel” Diduga Terlibat Peredaran Rokok Ilegal
Sementara itu, distribusi rokok ilegal ke luar Jawa menggunakan truk ekspedisi. Truk ini menaiki kapal penyeberangan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jatim. Lalu, truk mampir di sejumlah pelabuhan, seperti di Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Truk Ekspedisi Edarkan Rokok Ilegal hingga ke Luar Jawa
Bagaimana pengawasan alat produksi rokok?
Sebagai produk hasil tembakau, peredaran dan konsumsi rokok di Indonesia dibatasi lewat pungutan cukai. Namun, alat produksinya bebas dipunyai siapa saja. Jadi, siapa pun bisa memiliki mesin pelinting rokok, termasuk mengimpornya dari luar negeri. Ini mempersulit pemberantasan rokok ilegal.
Baca juga:
Mesin Pelinting Rokok Bebas Dimiliki Siapa Pun Tanpa Pengawasan
Perusahaan Rokok Nekat Produksi dari Mesin Tak Terdaftar
Apa sebetulnya fungsi pita cukai pada produk rokok?
Pita cukai pada kemasan rokok diibaratkan sebagai ”pajak dosa” atau sin tax. Pemerintah berupaya konsumi rokok harus dikendalikan karena mengancam kesehatan masyarakat, baik bagi perokok itu sendiri maupun orang yang tidak merokok. Oleh karena itu, setiap perokok yang membeli rokok ”dihukum” lewat pungutan cukai. Pungutan cukai membuat harga produk hasil tembakau itu jadi mahal. Harapannya, masyarakat mengurangi, bahkan berhenti merokok.
Baca juga: Cukai Rokok, ”Pajak Dosa” yang Diakali dengan Banyak Cara
Pita cukai rokok jenis apa saja yang dijual secara ilegal?
Pita cukai dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Adapun pihak yang bisa membeli atau menebus pita cukai itu adalah pabrik rokok yang sudah mengantongi izin resmi.
Namun, di lapangan, pita cukai rokok ini dipermainkan. Ada orang yang membuat pita cukai palsu dan menjualnya seharga puluhan juta per rim. Selain itu, patut diduga ada pabrik resmi yang menebus pita cukai ke otoritas pemerintah terkait untuk kemudian dijual secara ilegal dengan harga lebih tinggi.
Baca juga: Patgulipat Pita Cukai di Pasar Gelap
Seberapa besar untung yang didapat para pemain rokok ilegal?
Para pemain rokok ilegal, mulai dari produsen, distributor, hingga pengecer, mendapat cuan besar dari barang terlarang ini. Margin penjualannya sangat tinggi karena harga jual eceran rokok ilegal tidak terbebani pungutan cukai, serta pungutan lainnya yang harus dibayar produsen ke negara.
Sebagai contoh, seorang distributor rokok ilegal di Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa meraih untung hingga Rp 1 miliar per bulan. Dia menjadi distributor sebuah rokok ilegal yang dibuat di Jawa Tengah. Wilayah distribusinya tersebar di dua kabupaten di NTT.
Baca juga: Mengakali Cukai, Pebisnis Rokok Ilegal Untung Miliaran Per Bulan!
Bagaimana cara pemain rokok ilegal melindungi bisnisnya?
Karena bisnis rokok ilegal termasuk lahan basah, pelakunya menggunakan berbagai cara untuk menjaga keberlanjutan usaha. Salah satunya adalah melibatkan warga setempat dalam rantai produksi. Mereka diberdayakan untuk mengemas rokok buatan mesin tersebut.
Ini membuat penegakan hukum menjadi sulit. Saat sebuah pabrik rokok ilegal digeledah aparat Bea dan Cukai, masyarakatlah yang berada paling depan untuk melawan karena mereka khawatir mata pencariannya terganggu.
Baca juga: Masyarakat Dijadikan “Pagar Hidup” Industri Rokok Ilegal
Tidak saja produsen, pedagang rokok ilegal juga punya trik agar bisnisnya tidak terendus aparat. Mereka saat mengirim rokok ilegal melampirkan alamat palsu. Aparat penegak hukum akan terkecoh saat memeriksa alamat si pengirim rokok ilegal itu. Sebab alamat tersebut fiktif.
Baca juga: Muslihat Penjual Rokok Ilegal agar Lolos Jerat Hukuman.
Selain itu, pedagang rokok ilegal juga lihai mengakali sensor pada situs lokapasar. Rokok ilegal yang terpajang diubah namanya menjadi permen, kaus, hingga tablet anak. Sungguh licik.
Baca juga: Rokok Ilegal Disamarkan sebagai Permen, Kaus, dan Tablet Anak