Apa Itu Monero? Uang Kripto yang Diminta Brain Cipher, ”Hacker” PDN
Mengapa ”Brain Cipher” minta tebusan dan donasi dalam uang kripto monero?
Setelah dua pekan sejumlah layanan publik Indonesia gonjang-ganjing pascaserver Pusat Data Nasional diserang ransomware oleh Brain Cipher, akhirnya sindikat hacker kriminal siber itu memilih memberikan kunci pembuka gembok enkripsi secara hampir cuma-cuma pada Rabu (3/7/2024) malam.
Baca juga: ”Hacker” Brain Cipher Tepati Janji Rilis Kunci Enkripsi Gratis ”Ransomware” PDN
Hampir cuma-cuma? Ya, sindikat itu juga meminta timbal balik dalam wujud pengakuan bagaimana mereka sudah menemukan celah keamanan di pusat data yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut sekaligus berbaik hati memberikan kunci pembukanya dengan gratis.
Ini adalah pernyataan publik lengkap dari Brain Cipher yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Sekarang kami akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang paling populer.
1) Kami membuat keputusan ini secara independen, tidak memerlukan intervensi dari layanan khusus dan aparat penegak hukum. 2) Tidak, tidak ada kesalahpahaman dalam tim kami. Kami adalah tim hebat di mana setiap orang mendukung keputusan ini. 3) Ini adalah pertama dan terakhir kalinya korban menerima kunci secara gratis. Untuk lainnya - Selamat datang di obrolan. Kami tidak menawar. 4) Mengapa kami menyerang pusat data? Seperti yang Anda tahu, pusat data adalah industri berteknologi tinggi yang membutuhkan investasi besar, dan setiap orang yang menjalankan bisnis ini harus mengetahuinya. Sebanyak 99 dari 100 perusahaan semacam itu harus membayar jika mereka berada dalam situasi yang putus asa. Dalam kasus ini, serangan begitu mudah sehingga kami hanya membutuhkan sedikit waktu untuk mengunduh data dan mengenkripsi beberapa ribu terabyte informasi. 5) Kami menyimpulkan bahwa pembicaraan menemui jalan buntu ketika pihak kedua mentransfer akses ke pembicaraan kepada pihak ketiga (artinya mereka tidak akan mengatakan apa-apa lagi). 6) Kami berterima kasih kepada warga atas kesabarannya. 7) Anda bisa menarik kesimpulan sendiri, jangan percaya media. Hanya lihat mereka yang ”menepati janji”.
Sebagai kesimpulan:
Kami akan menunggu pihak kedua untuk secara resmi mengonfirmasi bahwa kunci tersebut berfungsi dan data dipulihkan - hanya setelah itu kami akan menghapus data secara permanen.
Jika pihak kedua mengatakan bahwa mereka telah memulihkan data sendiri atau dengan bantuan pihak ketiga, kami akan memublikasikan data tersebut. (Setidaknya jangan bikin masalah, deh).
Tautan untuk mengunduh decryptor: [tautan unduh decryptor]
Kunci ini hanya berfungsi untuk pusat data ini.
Cara penggunaan:[cara menggunakan decryptor]
Kami menantikan donasi Anda Dompet Monero:[tautan dompet monero]
Minta donasi
Selain pengakuan, Brain Cipher sebetulnya juga mengharapkan donasi uang dalam bentuk mata uang kripto monero, seperti yang tertulis pada pesan di atas. Pada pengumumannya yang sebelumnya, permintaan donasi ini juga jauh lebih terang-terangan.
Kami meninggalkan dompet Monero untuk donasi, kami berharap bahwa pada hari Rabu kami akan mendapatkan sesuatu. (Dan kami ulangi lagi: kami akan memberikan kunci secara gratis dan atas inisiatif kami sendiri.)
Baca juga: Siapa Itu Brain Cipher, Operator Serangan ”Ransomware” PDN?
Pakar keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, ia awalnya ragu bahwa Brain Cipher akan benar-benar memberikan kunci dekripsi secara gratis. Dengan diberikannya kunci ini, ia berharap data publik Indonesia bisa kembali dikuasai oleh pemerintah setelah dibekukan sejak 20 Juni lalu.
Kini, ia berharap bahwa Pemerintah Indonesia untuk benar-benar disiplin menjaga keamanan siber untuk data-data krusial Indonesia. ”Jaga data dengan baik, jaga amanah dengan baik. Jangan terulang lagi. Tolong diproteksi data masyarakat Indonesia. Kita semua berkepentingan, itu data kami. Kami ini memercayakan kepada Anda, tolong datanya dijaga dengan baik,” kata Alfons.
Tentang permintaan donasi ini menyatakan akan berdonasi begitu dikonfirmasi bahwa kunci pembuka atau decryptor berhasil digunakan untuk memulihkan data di PDN.
”Kita hanya perlu memastikan apakah file dekripsi ini benar bisa men-decrypt file-file yang ada pada PDN. Jadi, saya menunggu konfirmasi dari tim PDN ini apakah file (decryptor) bisa mendekripsi data itu. Kalau itu benar, jadi semua data di vmware yang dienkripsi Brian Cipher bisa balik semua. Saya sekarang harus menepati janji saya, saya tunggu konfirmasi dari PDN. Kalo bisa terdekripsi, kalo bisa dibuka, saya harus donasi ke monero-nya (Brain Cipher),” ujar Alfons.
Sebelumnya, monero juga menjadi mata uang yang dipilih Brain Cipher untuk meminta uang tebusan sebesar 80 juta dollar AS atau Rp 131 miliar.
Monero favorit kriminal, kenapa?
Brain Cipher memang menggunakan Monero atau XMR sebagai mata uang untuk transaksi ransomware-nya. Sejumlah karakteristik Monero memang membuatnya sebagai mata uang kripto favorit bagi para sindikat kriminal siber.
Ini karena Monero mengutamakan aspek privasi dan anonimitas. Berbeda dengan mata uang kripto Bitcoin, misalnya, jaringan Monero tidak transparan. Publik tidak bisa melihat detail transaksi yang terjadi pada jaringan Monero. Identitas pengirim, penerima, dan jumlahnya tidak bisa dilihat.
Jika Bitcoin, ada sejumlah laman web yang menampilkan setiap transaksinya; menampilkan alamat pengirim dan dompet penerima serta nilai Bitcoin yang dikirimkan. Ini berbeda dengan Monero.
”Monero memungkinkan transaksi berjalan secara anonim dengan cara menyembunyikan alamat pengirim dan penerima,” seperti yang tertulis dalam dokumen kepolisian Eropa, Europol, berjudul ”Cryptocurrencies: Tracing The Evolution of Criminal Finances” yang dipublikasikan pada 2021.
Hal ini menjadikan Monero sebagai salah satu mata uang kripto favorit para kriminal. Pada 2018, sebanyak 44 persen transaksi uang kripto yang digunakan dalam serangan hacker menggunakan Monero, menurut firma keamanan siber Carbon Black kepada CNBC.
Meski demikian, karakteristik monero yang memungkinkan proses transaksi anonim ini membuat sejumlah bursa kripto tidak menyediakan Monero. Binance melakukan delisting untuk Monero pada 20 Februari 2024.
Adapun Kraken menghentikan transaksi Monero pada 10 Mei 2024 untuk nasabah di Belgia dan Irlandia. Seluruh rekening penyimpanan dan transaksi Monero pada bursa Kraken pun dibekukan.