logo Kompas.id
Internasional10 Tahun FPCI, Membumikan...
Iklan

10 Tahun FPCI, Membumikan Diplomasi dan Politik Luar Negeri

Isu politik luar negeri dan diplomasi sering dipandang elitis. FPCI mencoba mendekonstruksi hal itu.

Oleh
MAHDI MUHAMMAD
· 5 menit baca
Dino Patti Djalal (kiri), mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI yang juga merupakan pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), berdiskusi dengan anggota Desk Internasional Harian <i>Kompas</i> di Menara Kompas, Jakarta, Senin (25/11/2024).
KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD

Dino Patti Djalal (kiri), mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI yang juga merupakan pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), berdiskusi dengan anggota Desk Internasional Harian Kompas di Menara Kompas, Jakarta, Senin (25/11/2024).

Selama ini, diplomasi—atau dalam lanskap yang lebih luas politik luar negeri dan kebijakan luar negeri—dipandang sebagai pokok bahasan kaum elite. Elitis. Frasa atau pilihan kata dalam bahasa yang digunakan sering kali ndakik-ndakik (kalau meminjam istilah masyarakat di Jawa). Pada akhirnya subyek ini menjadi hal yang tidak populer di kalangan masyarakat umum.

Hal ini yang menjadi salah satu alasan Dino Patti Djalal mendirikan Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) tahun 2015 lalu. ”Motivasinya karena saya ingin memasyarakatkan polugri yang selalu dilihat elitis, susah dipahami. Apalagi, bahasa yang digunakan sangat teknokratis,” kata Dino saat berkunjung ke Menara Kompas, Jakarta, Senin (25/11/2024).

Editor:
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699