Sewa Rumah Rp 16.800 Per Bulan di Italia bagi Warga AS yang Kecewa Hasil Pilpres
Sebuah desa di Sardinia, Italia, menawarkan sewa rumah Rp 16.800 per bulan bagi warga AS yang kecewa pada hasil pilpres.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F11%2F20%2F32d4befb-d39e-4915-988d-d63354692cb6_jpeg.jpg)
Ilustrasi
Sardinia
Warga Amerika Serikat yang butuh tempat healing untuk menyepi dan menyembuhkan luka batin karena hasil pemilu presiden tidak sesuai dengan harapan mungkin bisa mempertimbangkan opsi ini: pindah ke Desa Ollolai di Sardinia, Italia. Biayanya enggak mahal: hanya 1 euro atau sekitar Rp 16.800 sudah bisa sewa rumah sebulan.
Guna menarik minat ”calon tamu”, pemerintah setempat membuat situs web untuk memasarkan programnya itu. Ollolai meluncurkan situs web yang ditujukan bagi calon ekspatriat AS yang kecewa dengan hasil pilpres negaranya. Ditawarkan, misalnya, rumah-rumah murah dengan harapan mereka segera membeli salah satu properti tersebut.
”Apakah Anda lelah dengan politik global? Ingin menjalani gaya hidup yang lebih seimbang sambil mengamankan peluang baru?” tulis situs web tersebut. ”Saatnya mulai menyiapkan (tempat) pelarian Anda di Eropa, di surga Sardinia yang menakjubkan.”
Francesco Columbu, wali kota setempat, seperti dikutip laman CNN, mengatakan, pihaknya memang berniat menarik tamu-tamu dari AS setelah pilpres negara itu. Meski begitu, tamu-tamu dari negara lain juga jadi incaran.
Columbu mengatakan, Desa Ollolai kini menawarkan tiga tingkatan akomodasi: rumah sementara yang gratis untuk para perantau digital tertentu, rumah seharga satu euro yang butuh direnovasi, dan rumah siap huni yang bisa dibeli dengan harga hingga 100.000 euro atau sekitar 105.000 dollar AS. Ini dengan asumsi calon tamu akan membeli rumah-rumah kosong yang banyak di sana.

Warga menghadiri pertemuan dengan pejabat Negara Bagian Connecticut di Stamford, Connecticut, AS, pada 12 November 2024, menyusul kemenangan Donald Trump dalam pilpres AS.
Untuk sewa, harga yang diberikan sangat murah. Seperti dilansir situs Work from Ollolai, pemerintah hanya mematok tarif sewa 1 euro atau 1,06 dollar AS (sekitar Rp 16.800) untuk masa tinggal selama 30 hari atau satu bulan. Itu hanya untuk biaya sewa saja, belum termasuk listrik, air, dan sebagainya. Masa sewa bisa diperpanjang, tergantung kesepakatan pemilik rumah, pemerintah, dan penyewa.
Columbu mengatakan, tawaran itu memang terkesan memberikan perlakuan istimewa kepada warga dari satu negara. Kalaupun ada yang banyak mengajukan lamaran untuk tinggal atau menetap dalam jangka waktu lama, warga AS akan diutamakan ketimbang pelamar dari negara lain.
”Tentu saja, kami tidak dapat secara khusus menyebutkan nama satu presiden AS yang baru saja terpilih. Tetapi, kita semua tahu bahwa dialah orang yang membuat banyak orang Amerika ingin menjauh sekarang dan meninggalkan negara ini,” ujar Columbu.

Suasana di Sardinia, Italia, dalam masa karantina domestik total pada 17 Maret 2020.
”Desa itu setengahnya masih kosong. Kami masih punya sekitar 100 rumah murah yang tidak berpenghuni yang berpotensi dijual, siap untuk ditempati,” kata Columbu. ”Kami telah memetakan dan membuat daftar semuanya. Dan, segera foto-fotonya akan tersedia secara daring untuk dilihat oleh pembeli.”
Hingga kini situs web milik pemerintah di Sardinia itu dibanjiri 38.000 permintaan informasi tentang rumah. Sebagian besar berasal dari AS.