Terbongkarnya ”Hantu” dari Australia, Aplikasi Ladang Bermain Para Kriminal
Kepolisian Federal Australia menahan pencipta Ghost, platform percakapan sosial. Aplikasi ini banyak digunakan kriminal.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·4 menit baca
Dari luar, Jay Je Yoon Jung tampak bukanlah seperti pemuda yang memiliki masalah sosial, apalagi kejahatan atau kriminalitas. Seperti dikutip laman media Australia, ABC News, siang hari dia bekerja pada bisnis jasa layanan kebersihan milik orangtuanya. Seorang penyidik Kepolisian Federal Australia (Australian Federal Police/AFP) bahkan menyebut Jung lebih cocok sebagai seorang kutu buku.
Namun, berdasarkan hasil penyelidikan AFP, semua itu adalah kamuflase. Setelah menyelidiki secara mendalam selama hampir lebih dari tujuh tahun, Selasa (17/9/2024), AFP menggerebek rumah tempat pemuda berusia 32 tahun tersebut di Sydney barat daya. Polisi menyita sejumlah barang, termasuk telepon pintar dan sejumlah komputer jinjing (laptop), untuk barang bukti.
Pada Rabu (18/9/2024), Jung muncul di publik untuk pertama kalinya di pengadilan Sydney. Penegak hukum mendakwa pemuda itu mendukung berbagai operasi kriminal lokal dan global. Dia juga didakwa mendapatkan keuntungan dari hasil kejahatan tersebut.
Jung tidak mengajukan pembelaan. Dia juga tidak mengajukan permohonan pembebasan dengan jaminan. Dia akan tetap berada di balik jeruji besi hingga persidangan pertama bulan November 2024.
Pada saat bersamaan, polisi di empat negara bagian di Australia menggerebek sejumlah tempat dan menahan 38 tersangka dengan berbagai tuduhan kejahatan. Tak hanya di Australia, aparat kepolisian di sejumlah negara—Kanada, Swedia, Irlandia, hingga Italia—juga menangkap banyak tersangka.
”Kami menduga ratusan penjahat, mulai dari kelompok kejahatan terorganisasi dan anggota geng motor, menggunakan Ghost di Australia dan luar negeri untuk mengimpor obat-obatan terlarang dan bahkan memerintahkan pembunuhan,” kata Wakil Komisaris Polisi Federal Australia Ian McCartney.
Aplikasi ”hantu”
AFP menduga Jung berada di balik platform percakapan Ghost yang, selama setidaknya satu dekade terakhir, digunakan oleh kelompok-kelompok kriminal. Ia tidak hanya sebagai pencipta aplikasi, tetapi sekaligus juga admin-nya.
Tidak hanya di Australia, aplikasi tersebut juga sudah digunakan oleh kelompok kriminal di luar Benua Kanguru. Aplikasi percakapan ini, menurut penyelidikan AFP, digunakan oleh kelompok-kelompok kriminal untuk mengatur impor dan perdagangan narkoba, ancaman pembunuhan, penjualan senjata api oleh kartel, hingga dugaan digunakan untuk kejahatan pencucian uang (money laundering).
Jung diperkirakan baru berusia 23 tahun ketika menciptakan aplikasi tersebut. Ketenaran aplikasi terenkripsi itu menular dari mulut ke mulut dan digunakan oleh geng-geng Italia di Victoria, pengendara sepeda motor di Australia Barat, dan sindikat kejahatan terorganisasi Timur Tengah di New South Wales.
Layanan aplikasi tersebut mulai terendus keberadaannya sekitar tahun 2017, mirip dengan sejumlah aplikasi percakapan terenkripsi yang sering digunakan kelompok kriminal, seperti EncroChat, Sky Global, Phantom Secure, hingga AN0M. Aplikasi AN0M sejak awal dibuat dan dijalankan oleh Biro Penyidik Federal (FBI) Amerika Serikat.
EncroChat merupakan aplikasi yang konon digunakan hampir secara eksklusif oleh penjahat. Seperti halnya Ghost, aplikasi itu hadir di telepon pintar yang dimodifikasi khusus dan dimiliki hanya segelintir orang. Saat aplikasi ini ditutup polisi, para penjahat pindah ke Sky ECC, yang kemudian juga dibongkar.
AN0M, yang sejak awal dikembangkan oleh FBI, berhasil membongkar sejumlah kejahatan yang direncanakan dan dieksekusi berdasarkan pembicaraan di platform ini. Ratusan orang ditangkap. Tiga tahun lalu, aplikasi itu ditutup.
Setelah aplikasi-aplikasi sebelumnya ditutup dan para penggunanya ditangkap, Ghost muncul sebagai alternatif. Meski sudah digunakan sejak tahun 2015-2016, Ghost mulai menjadi incaran penegak hukum lintas negara sejak tahun 2021-2022.
Sangat tertutup
Berbeda dengan aplikasi lain, Ghost hanya tersedia di dalam gawai pintar yang disediakan admin, yakni Jung. Calon pengguna tidak bisa mengunduh aplikasi Ghost di loka pasar atau toko aplikasi Android (Play Store) atau Apple (App Store).
AFP menyebut ekosistem Ghost sangat tertutup meski mereka memiliki jaringan pengecer di sejumlah negara. Harga satu unit telepon pintar yang sudah dilengkapi aplikasi Ghost adalah 2.350 dollar Australia atau sekitar Rp 24,3 juta.
Berbeda dengan aplikasi lain, Ghost hanya tersedia di dalam gawai pintar yang disediakan admin, yakni Jung. Harga satu unit telepon pintar yang sudah dilengkapi aplikasi Ghost adalah 2.350 dollar Australia atau sekitar Rp 24,3 juta.
Europol mengatakan, calon pengguna Ghost bisa mendapatkan satu unit telepon itu tanpa memberikan informasi pribadi atau nomor telepon. ”100 persen anonim,” kata Europol dalam pernyataannya.
Sebagai aplikasi percakapan, Ghost memiliki tiga standar enkripsi terpisah. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur self-destruct, yang bisa menghancurkan semua pesan jika pengguna atau gawai itu berhasil dipegang oleh aparat. Semua bisa dilakukan dari jarak jauh.
Penelusuran Europol, server Ghost berada di dua negara, yakni Eslandia dan Perancis. Sementara jejak uangnya mengarah ke Amerika Serikat.
Europol menyebut aplikasi tersebut digunakan oleh ribuan pengguna di seluruh dunia. Sekitar 1.000 pesan dipertukarkan setiap hari di platform tersebut. AFP memperkirakan sekitar 400 orang pengguna ada di Australia.
Paula Hudson, Komandan Operasional AFP, mengatakan, Jung diduga menjadi pengambil keputusan akhir tentang siapa yang boleh menggunakan gawai yang sudah dilengkapi Ghost. Dia juga secara langsung memberikan dukungan teknis kepada para penggunanya.
Dalam proses membongkar jaringan pengguna Ghost, AFP berhasil masuk dan membaca ribuan percakapan di platform tersebut pada Maret 2024, dengan bantuan Europol dan kepolisian Perancis. Sejak saat itu, sekitar 50 tindak kejahatan berhasil digagalkan, puluhan orang ditangkap. Kejahatannya beraneka, mulai dari rencana pembunuhan, perdagangan narkotika, hingga jual beli senjata api ilegal.
Jean-Philippe Lecouffe, Wakil Direktur Eksekutif Europol, mengatakan bahwa terungkapnya Ghost seharusnya menjadi sinyal jelas bagi para pengembang aplikasi serupa agar platform tersebut tidak menjadi ladang bagi para penjahat dan organisasi kriminal. Polisi, sebutnya, mencoba tetap menghormati hak-hak privat pengguna dan pengembang sembari tetap mengupayakan penegakan hukum.
Namun, pada saat yang sama, Lecouffe juga berharap perusahaan teknologi memiliki tanggung jawab memastikan agar platform yang dikembangkan tidak menjadi ladang dan tempat bermain para kriminal. (AFP/Reuters)