Pangeran Harry dan Usia 40 Tahun, Perspektif Baru Memandang Kehidupan
Masuk usia 40 tahun, Pangeran Harry berhak menerima warisan tambahan senilai ratusan miliar rupiah dari nenek buyutnya.
Pangeran Harry memang selalu berbeda. Sejak pertama kali diperkenalkan ke hadapan publik di gendongan Putri Diana di luar rumah sakit di London setelah dilahirkan pada 1984, ia kerap jadi buah bibir, sorotan, hingga kritik atas ulah nyentrik dan tindak-tanduk kontroversialnya.
Ia tampak menggemaskan saat terekam menjulurkan lidah ke arah fotografer yang mengabadikannya di balkon Istana Buckingham, London. Harry tumbuh sebagai sosok remaja urakan. Ia dihujani kritik gara-gara memakai kostum Nazi. Pun saat ia larut dalam pesta ala kostum nyentrik.
Setelah berumah tangga, ia tak tahan tinggal di lingkungan istana Kerajaan Inggris. Bersama istrinya, Meghan Markle, seorang Amerika, ia memilih hijrah dan tinggal di California Selatan, Amerika Serikat.
Hari Minggu (15/9/2024) ini, Harry tepat berusia 40 tahun. Usia yang sering dipandang sebagai titik pertengahan dalam perjalanan hidup, momen yang tepat untuk untuk berefleksi atas masa lalu atau memandang ke depan apa yang masih bisa dicapai.
Life begins at forty, hidup dimulai pada usia 40 tahun. Begitu kata banyak orang.
Harry mengatakan gembira memasuki usia 40 tahun dan akan merayakannya jauh dari keluarga Kerajaan Inggris. Ia merayakan pesta kecil bersama istrinya, Meghan Markle (43), dan dua anak balitanya di rumah mereka di California, Amerika Serikat.
”Dulu saya merasa cemas menjelang usia 30, sekarang saya gembira menjelang usia 40,” kata Harry yang bergelar Duke of Sussex, seperti dikutip media Inggris, BBC, menjelang ulang tahunnya yang ke-40.
Selanjutnya, Harry berencana akan berlibur ke luar negeri bersama sekelompok kecil teman dekatnya. Dalam pernyataan tertulis, ia mengungkapkan, misinya untuk terus tampil dan berbuat baik di dunia akan terus berjalan, berapa pun usianya.
Sang Pangeran juga berbicara tentang betapa penting anak-anaknya, Archie (5) dan Lilibet (3), bagi hidupnya sekarang.
Harry mengatakan, menjadi ayah adalah salah satu kegembiraan terbesar dalam hidupnya. Peran itu memberinya perspektif baru dalam kehidupan. Menjadi seorang ayah, kata Harry, membuatnya semakin terdorong dan berkomitmen untuk menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik.
”Menjadi ayah dari dua anak yang sangat baik dan lucu telah memberi saya perspektif baru tentang kehidupan, serta mempertajam fokus saya dalam semua pekerjaan saya,” kata Harry.
Menjadi ayah dari dua anak yang sangat baik dan lucu telah memberi saya perspektif baru tentang kehidupan serta mempertajam fokus saya dalam semua pekerjaan saya.
Selama 10 tahun terakhir, kehidupan Pangeran Harry penuh gejolak yang mengubah total kehidupannya dan Keluarga Kerajaan Inggris. Ulang tahun ke-30 Harry masih dirayakan dengan meriah bersama seluruh keluarga Kerajaan Inggris.
Baca juga: Harry dan Meghan di Kolombia untuk Bicara soal Perundungan Daring
Bahkan, kakak iparnya, Catherine, mau repot mengurus pesta ulang tahun itu. Ia mengundang tamu-tamu kelas atas dunia. Sang ayah, Raja Charles III, saat itu masih Pangeran Charles, memeriahkan pesta ulang tahun ke-30 tahun putra bungsunya dengan mengirim sampanye mewah untuk seluruh tamu.
Sekarang, pada ulang tahunnya ke-40 Harry begitu jauh dari keluarga Kerajaan Inggris. Ia tinggal dengan keluarga kecilnya di komplek rumah mewah di kawasan elite di AS di Montecito, California.
Istrinya, Meghan, dikabarkan akan menggelar pesta yang hanya dihadiri lingkaran terdekat keluarga itu, yaitu sahabat-sahabat mereka di AS. Pesta itu tanpa ada kehadiran satu keluarga pun Kerajaan Inggris.
Ucapan lewat telepon
Raja Charles III (75) disebut-sebut hanya akan mengucapkan selamat lewat sambungan telepon video. Kakaknya, Pangeran William (42), dan istrinya, Sang Putri Wales, Catherine, disebut-sebut kemungkinan besar tak akan mengucapkan selamat atau berkomunikasi sama sekali.
Padahal, bagi kultur Inggris, 40 tahun merupakan usia yang penting yang menandai era kematangan dan biasanya dirayakan secara khusus, seperti usia ke-21 tahun. Saat Harry berusia 30 tahun pada tahun 2014, ia baru setahun kembali dari tugas keduanya bersama tentara Inggris di Afghanistan.
Saat itu, ia mendirikan Invictus Games, sebuah kompetisi olahraga bagi veteran perang yang cacat karena perang. Beberapa bulan sebelum ia berusia 30 tahun, ia dan pacarnya saat itu, Cressida Bonas, putus hubungan. Tak berapa lama kemudian, ia berpacaran dengan aktris Hollywood, Meghan Markle, yang mengundang beragam kontroversi.
Sekarang, di usia 40 tahun, Harry sudah putus hubungan dengan seluruh keluarga akarnya di Inggris. Pada tahun 2020, ia memutuskan meninggalkan kungkungan kehidupan Kerajaan Inggris dan meletakkan gelar bangsawannya.
Harry dan istrinya meninggalkan tugas sebagai keluarga Kerajaan Inggris dan pindah untuk menetap di Amerika Serikat. Setelah itu, keretakan Harry dan keluarga kerajaan Inggris semakin parah.
Baca juga: Harry Ungkap Perseteruan dengan Tabloid dan Keretakan dengan Keluarga Istana
Puncaknya adalah terbitnya buku memoar Spare, tak berapa lama setelah ia tinggal di AS. Memoar itu mengisahkan pengalamannya sebagai anggota Kerajaan Inggris yang diwarnai tekanan berat, seperti sikap toksik keluarga kerajaan, rasisme terhadap istri dan anak yang masih dalam kandungan, dan pertengkarannya dengan abangnya, Pangeran William, yang dia tuduh melakukan kekerasan fisik.
Memoar itu memperparah berbagai penampilannya di berbagai televisi Amerika Serikat, seperti Oprah Winfrey, dan dokumenter di Netfix. Dalam berbagai tampilan itu, ia mengungkap hal yang hampir sama.
Keluarga Kerajaan Inggris tak pernah memberi komentar langsung terhadap kisah-kisah yang diungkap oleh Harry dan Meghan tersebut. ”Kami sama sekali bukan keluarga rasis,” kata Pangeran William saat ditanya soal tuduhan rasisme di keluarga Kerajaan Inggris.
Penghasilan besar
Setelah keluar dari Kerajaan Inggris, Harry dan Meghan memperoleh penghasilan besar dari mengungkap kisah hidup dalam keluarga kerajaan. Dari memoarnya, Harry disebutkan memperoleh setidaknya 20 juta dollar AS (Rp 308 miliar). Dari dokumenter Netflix yang mengisahkan mengenai perjalanan cinta mereka di tengah kultur Kerajaan Inggris, Harry dan Meghan meraih mega-kontrak senilai 100 juta dollar AS (Rp 1,5 triliun).
Beberapa kontrak jutaan dollar AS lainnya berhasil mereka raup dari bercerita mengenai keluarga Kerajaan Inggris, termasuk dari pelantar musik Spotify. Ke depan, Harry masih melanjutkan proyek dengan Netflix dan mempunyai proyek baru dengan pelantar televisi itu.
Ia juga terus aktif dalam berbagai kegiatan amalnya, terutama untuk anak-anak, kesehatan mental, olahraga Polo, dan Invictus Game. ”Sekarang hidupnya lebih sederhana dibandingkan saat masih dalam kerajaan, dan dia terlihat lebih gembira,” kata seorang sumber yang dekat dengan Harry.
Dikutip dari sejumlah media Inggris, di antaranya The Telegraph dan Daily Mail, Pangeran Harry juga dikabarkan berhak menerima 8 juta poundsterling (Rp 162 miliar) saat ia berusia 40 tahun.
Uang ini merupakan warisan dari nenek buyutnya, yaitu ibu dari mendiang Ratu Elizabeth II. Pada tahun 1994, Ibu Suri itu menyisihkan dana perwalian sebesar 19 juta poundsterling yang dibagikan pada keturunan langsungnya saat mereka berusia 21 tahun dan 40 tahun.
Masa depan
Serangkaian spekulasi tentang masa depan Harry bergulir memasuki usia kedewasaan itu. Sebagian publik Inggris masih berharap Harry kembali dan memperbaiki hubungan dengan keluarganya di Inggris. Para pengamat tak melihat ada harapan untuk itu dalam waktu dekat ini.
Dalam satu artikel panjang, media Inggris, The Sunday Times, mengatakan, Harry tengah berada di persimpangan jalan kehidupan. Mengutip teman-teman yang tidak disebutkan namanya, beberapa teman mengatakan, persimpangan jalan itu tidak menyenangkan. ”Yang ia lakukan hanyalah menghabiskan waktu untuk melihat ke belakang,” kata salah satu orang itu.
Namun, sumber lain mengatakan, Harry menatap masa depan dengan penuh semangat dan punya daftar proyek panjang. Termasuk acara spesial Netflix bar, yaitu tentang dunia elite polo profesional. Akhir bulan ini, ia akan menghadiri acara di New York untuk Travalyst, kegiatan dari inisiatifnya untuk membuat industri perjalanan lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Baca juga: Pangeran Harry-Meghan ”Bertarung di Udara” dengan Keluarga Kerajaan Inggris
Ia juga aktif di The Diana Award, badan amal yang didirikan untuk menghormati mendiang ibunya, Putri Diana. Selain itu, Harry dan Meghan juga telah melakukan tur ke Kolombia dan Nigeria untuk mempromosikan soal kesehatan mental. Pasangan itu juga tengah merencanakan tur selanjutnya.
Tak ingin kembali ke Inggris
Terdapat kesan, Harry takut membawa keluarganya kembali ke Inggris. Di negara asalnya itu, Harry terlibat beberapa masalah hukum, yaitu sengketa hukum dengan Pemerintah Inggris soal pencabutan fasilitas keamanan untuk dia dan keluarganya serta gugatan hukum berlarut-larut antara Harry dan perusahaan pemilik tabloid-tabloid Inggris.
Dalam dokumenter ITV baru-baru ini, Harry masih mengatakan kekhawatirannya tentang keamanan keluarga kecilnya di Inggris. Hal ini terkait dengan kebijakan Pemerintah Inggris mencabut fasilitas perlindungan polisi untuknya.
”Kondisi ini masih berbahaya. Dan yang dibutuhkan hanyalah satu orang untuk bertindak, bisa pisau atau asam, apa pun itu, dan ini adalah hal-hal yang menjadi perhatian saya,” kata Harry menggambarkan ketakutannya akan bahaya yang mengancam keluarga kecilnya itu.
Baca juga: Harry-Meghan Berkampanye Daring Perangi Kebencian di Medsos
Sebelumnya, Harry telah berhasil menggugat kelompok surat kabar Mirror atas penyadapan telepon. Ia masih terlibat dalam tuntutan hukum terhadap kelompok surat kabar Inggris milik taipan media Rupert Murdoch dan penerbit Daily Mail dan MailOnline.
Harry juga menuduh pertikaiannya dengan media juga berkontribusi pada semakin parahnya keretakan dengan keluarganya. Ia dinilai telah melanggar prinsip tak tertulis keluarga Kerajaan Inggris, yaitu jangan mengeluh, jangan bercerita.
Sejauh ini, tak ada indikasi keluarga Inggris itu akan kembali bersatu seperti dulu. Di sejumlah acara, Pangeran William dan Pangeran Harry terlihat berada di satu acara tanpa bertegur sapa.
William disebutkan sangat sulit menerima adiknya kembali. Sementara Raja Charles III disebutkan lebih bisa menerima anak bungsunya itu lagi. ”Laporan menunjukkan bahwa meskipun Charles terbuka terhadap putra bungsu dan menantunya itu, William sama sekali tidak akan terbuka lagi,” kata Anna Whitelock, Profesor Sejarah Monarki di City, Universitas London.
Jauh dari istana, Harry justru terlihat bahagia dengan kehidupannya di kawasan paling elite di pantai barat AS. (AFP/AP/Reuters)