Pejabat AS Saling Bantah Soal Konsul Jenderal China di New York
Keberadaan Konjen China di New York tidak jelas setelah AS menangkap seseorang yang disebut mata-mata China.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
NEW YORK, KAMIS — Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan kantor Gubernur New York bersilang pendapat soal Konsul Jenderal China Huang Ping. Huang tidak lagi di New York menjelang sidang terhadap Linda Sun yang ditangkap karena menjadi mata-mata China. Selain uang, bayarannya termasuk bebek.
Menurut Deplu, Huang sudah selesai masa tugasnya. Sementara kantor Gubernur New York menyebut Huang diusir. Dilaporkan CNN pada Rabu (4/9/2024) siang waktu New York atau Kamis (5/9/2024) pagi WIB, Huang sudah meninggalkan New York sejak akhir Agustus 2024.
Juru Bicara Kedutaan Besar China untuk AS Liu Pengyu menyebut, informasi pengusiran Huang sebagai hal spekulatif dan tidak sesuai fakta. ”Diplomat China di AS berkomitmen mendorong saling pemahaman dan kerja sama bilateral di berbagai bidang. Mereka tidak pernah dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri di negara lain,” ujarnya.
Konsulat Jenderal China di New York menyebut Huang masih bertugas seperti biasa. Sejumlah media AS juga menulis, Huang masih terlihat di New York pada Rabu pagi.
Memang, ada juga sejumlah media AS melaporkan Huang tidak lagi di New York menjelang Linda Sun dan suaminya, Christopher Hu, disidang di Brooklyn, New York. Dalam sidang pada Selasa (3/9/2024) itu, Sun dan Hu mengaku tidak bersalah. Penahanan mereka ditangguhkan dengan jaminan 2 juta dollar AS.
Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan, pengusiran Huang dibahas dalam teleponnya dengan Wakil Menlu AS Kurt Campbell. Saat itu keduanya membahas status diplomat Huang. Telepon itu atas permintaan Menlu AS Antony Blinken. ”Saya menyampaikan keinginan Konsul Jenderal Republik Rakyat China di New York diusir,” ujar Hochul.
Ia meminta Deplu AS menanggapi secara layak atas perbuatan China yang dinyatakannya berbahaya dan keterlaluan. ”Saya diberi tahu, konsul jenderal tidak lagi di perwakilan New York,” ujarnya.
”Saya yakin bahwa Pemerintah China dengan perilaku mereka, dalam melakukan ini dan bekerja dengan Linda Sun, tidak dapat diterima. Ini adalah pernyataan dari kami bahwa kami tidak menoleransi ini. Siapa pun yang mewakili pemerintah itu harus bergerak. Itulah yang kami tegaskan,” kata Hochul.
Hochul juga menyampaikan sudah membantu Departemen Kehakiman selama berbulan-bulan dan akan terus bekerja sama dengan mereka. Dia menyebut tindakan Sun sebagai pengkhianatan besar. ”Sun bahkan bertindak lebih jauh dengan memalsukan tanda tangan saya pada dokumen,” kata Hochul.
Tidak diusir
Juru bicara Deplu AS Matthew Miller membenarkan Huang tidak lagi di New York. Namun, Huang tidak diusir. ”Konsul jenderal telah di ujung jadwal perpindahan rutin pada Agustus. Dengan demikian, pindah,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan tidak mengetahui tentang ajudan yang dituduh bekerja untuk China. ”Saya tidak mengetahui situasi yang Anda sebutkan. Saya tidak akan mengomentari kasus domestik di Amerika Serikat. Namun, kami menentang segala bentuk hubungan jahat atau fitnah terhadap China,” kata Juru Bicara Kemenlu China Mao Ning.
Perdebatan soal Huang muncul setelah mantan staf khusus lalu kepala staf pada kantor Gubernur New York, Linda Sun, disidang. Sun dan suaminya, Hu, dituding menjadi mata-mata China.
Dalam berkas dakwaan Sun dan Hu, ada sosok yang hanya disebut ”PRC-1”. Sosok yang disebut 42 kali dalam berkas itu diduga kuat Huang. Jaksa menolak berkomentar soal dugaan tersebut.
Pengacara Sun, Jarrod Schaeffer, mengatakan, tuduhan tersebut menghasut dan merupakan penuntutan yang terlalu agresif. ”Kami juga merasa terganggu oleh beberapa aspek investigasi pemerintah. Seperti yang kami katakan hari ini di pengadilan, klien kami sangat ingin membela diri terhadap tuduhan ini di forum yang tepat, pengadilan hukum,” kata Schaeffer.
Pengacara Hu, Seth DuCharme, mengatakan, yakin bisa memenangi kasus itu. ”Banyak tuduhan dalam dakwaan ini yang terus terang membingungkan, terlalu menghasut. Seperti yang Anda dengar di pengadilan hari ini, kami menantikan hari kami di pengadilan. Para terdakwa menggunakan hak mereka untuk diadili secepat mungkin. Kami sangat yakin pada Chris dan Linda,” kata DuCharme.
Hochul mengingatkan, Sun mulai masuk kantor Gubernur New York di era Andrew Cuomo. Menurut dia, sebagian besar peran Sun tidak penting. Hochul menyatakan, ia memecat Sun begitu mengetahui informasi aktivitas mencurigakan. Hochul juga berkoordinasi dengan Departemen Kehakiman AS untuk menangani masalah itu.
Seorang mantan staf khusus Cuomo yang menolak identitasnya diungkap menyebut, Sun penting. Buktinya, Sun selalu berada di urutan teratas daftar penerima nota dinas era Cuomo. Selain itu, Hochul menjadikannya kepala staf pada 2021-2022.
Selama bekerja di kantor Gubernur New York, ia disebut menyalahgunakan jabatan untuk menjadi mata-mata China. Ia dituding memalsukan tanda tangan Hochul untuk membuat undangan bagi pejabat China yang mau ke AS.
Sebagai imbalan, Sun antara lain menerima bebek yang dimasak khusus oleh koki pribadi Huang. Sun juga menerima jutaan dollar AS untuk membeli rumah berharga 4,1 juta dollar AS di New York dan apartemen lebih dari 2 juta dollar AS di Hawaii. Apartemen itu menghadap ke laut.
Sun juga dituding menerima uang China untuk membeli Ferrari Roma edisi 2024. Harganya rata-rata 250.000 dollar AS per unit. Imbalan kepada Sun juga berupa biaya perjalanan dengan fasilitas mewah.
Aparat curiga karena pendapatan resmi Hu dan Sun tidak sesuai dengan gaya hidup mereka. Setelah diselidiki, ditemukan dugaan ia menjadi mata-mata China. (AP/AFP/REUTERS)