Pertemuan Rahasia AS-China Cegah Konflik Terbuka
Saluran Strategis menjadi peredam ketegangan yang mengurangi risiko salah perhitungan yang diambil AS atau China.
BEIJING, SELASA — Di tengah ketegangan dunia yang memuncak akibat rivalitas Amerika Serikat–China, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan tiba di Beijing, China, Selasa (27/8/20224). Ia mengemban tugas untuk berunding secara khusus guna memperbaiki hubungan AS–China sekaligus mencegah konflik terbuka.
Sebelum pertemuan di Beijing diadakan pertemuan rahasia para pejabat dua negara di Bangkok, Thailand; Malta; dan Vienna, Austria. Pertemuan rahasia juga diadakan di Geneva, Swiss, untuk membahas kecerdasan buatan (AI).
Baca juga: Militer AS-China Cairkan Hubungan yang Beku
Sullivan adalah orang kepercayaan Presiden AS Joe Biden dalam hubungan dengan petinggi China. Ia menjembatani komunikasi kedua negara yang tegang sejak pemerintahan mantan Presiden Donald Trump melancarkan perang dagang terhadap China. Dalam pertemuan ini, Sullivan bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang juga Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China.
Kunjungan yang dijadwalkan hingga Kamis (29/8/2024) itu juga untuk memelihara jalur komunikasi yang terputus pada 2022-2023. Belum ada informasi resmi mengenai hasil kunjungan dan rencana lebih lanjut dari kunjungan Sullivan terkait rencana pertemuan puncak Biden dan Presiden China Xi Jinping sebelum Biden mengakhiri masa jabatan pada Januari 2025.
AS berkepentingan menghindari krisis dalam bulan terakhir pemerintahan Biden. Direktur Pusat Keamanan Internasional dan Strategi Universitas Tsinghua Da Wei mengatakan, langkah itu penting karena itu dapat menentukan arah hubungan China–AS dalam pemerintahan AS yang baru.
”Tujuan kunjungan ini bukan untuk membuat terobosan dalam hubungan bilateral, melainkan menjaga stabilitas AS–China melalui saluran komunikasi strategis dan mencegah krisis baru dalam bulan–bulan ke depan,” katanya.
Baca juga: Perbedaan Makin Tajam, AS-China Upayakan Titik Temu
Pemerintahan Biden mengambil tindakan keras terhadap China yang dianggap sebagai pesaing serius dalam perekonomian. AS membatasi akses teknologi China serta pengaruh China atas Taiwan dan Laut China Selatan.
Hubungan China–AS nyaris beku setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus 2022. AS secara resmi mengakui prinsip Satu China dan hanya berhubungan resmi dengan Republik Rakyat China.
Setelah kunjungan Pelosi, relasi AS-China kembali menegang pada Februari 2023. Terjadi insiden balon mata–mata China yang ditembak jet tempur AS di daratan AS.
Pada pertemuan Sullivan dan Wang Yi di Vienna, Mei 2023, kedua negara membahas upaya membangun kembali hubungan diplomatik yang cair. Sejak itu, China dan AS beberapa kali bertemu di negara ketiga. Di Vienna, mereka mengadakan pembicaraan tertutup di Hotel Imperial selama 8 jam penuh setiap hari dalam pertemuan dua hari.
Jarang sekali terjadi, mereka berdialog tanpa merujuk pada acuan pembahasan (point of talk). Semua berjalan mengalir dan terbuka antara kedua pihak.
Baca juga: Diplomasi Panda di Tengah Ketegangan AS-China
Itu adalah awal dari rangkaian pertemuan rahasia yang menegangkan antara kedua negara yang dinamakan Saluran Strategis. Saluran Strategis berperan penting menjaga hubungan antara kedua adikuasa di saat ketegangan terjadi. Berdasar wawancara dengan pejabat AS dan China, media Financial Times berhasil mengungkap saluran komunikasi rahasia AS–China tersebut.
AS memandang kompetisi ekonomi dengan China dapat menggeser posisi AS di dunia. Saluran Strategis menjadi peredam ketegangan yang mengurangi risiko salah perhitungan yang diambil AS atau China.
Pertemuan Wang-Sullivan pekan ini adalah yang pertama kali diadakan di Beijing. Wang mengatakan, pertemuan kali ini sangat penting karena hubungan AS–China berada di persimpangan jalan. Masalah pemanasan global dan berbagai hal menjadi agenda pembicaraan.
Meski demikian, China menuduh AS terus menekan China di berbagai hal, termasuk perdagangan. Terkait tuduhan itu, Kanada, sekutu AS, baru saja mengumumkan kenaikan tarif 100 persen atas impor mobil listrik China. Kanada mengambil langkah tersebut setelah mendapat masukan Sullivan yang bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan kabinetnya sehari sebelumnya.
Keamanan AI
Pertemuan rahasia China–AS membahas berbagai hal. Selain relasi dan ketegangan bilateral, salah satu yang dibahas adalah keamanan teknologi AI. Pada Juli–Oktober 2023 berlangsung pertemuan para pakar AI dari AS dan China di Geneva.
AS diwakili petinggi OpenAI, Anthropic, dan Cohere berikut pakar dan ahli kebijakan. Adapun China diwakili Universitas Tsinghua dan berbagai lembaga negara. Pertemuan pakar AI ini berlangsung sepengetahuan Pemerintah AS, Inggris, dan China.
Mereka membahas berbagai risiko dari perkembangan AI secara pesat dan mendorong pengembangan keamanan AI. Tujuan akhirnya adalah mendorong peta jalan pengembangan AI yang aman.
”Kita tidak bisa sendirian menetapkan standardisasi keamanan AI tanpa kesepakatan para aktor. Jika mereka (China) setuju, akan lebih mudah mengajak pihak lain terlibat dan sepakat dalam pengembangan keamanan AI,” kata seorang peserta pertemuan asal AS.
Baca juga: Rivalitas AS-China dan ”Techno-nationalism”
Amerika Serikat saat ini melarang ekspor cip buatan AS, seperti dari Nvidia, yang dibutuhkan untuk pengembangan kecerdasan buatan di China.
”Dukungan China dalam upaya mengatur dan mengembangkan AI mencakup kerangka kerja, norma, dan standar dibutuhkan demi mencapai konsensus bersama,” sebut pernyataan Kedutaan Besar China di London, Inggris.
Pertemuan di Geneva difasilitasi Shaikh Group, lembaga mediasi swasta yang membantu dialog antar-aktor penting di berbagai wilayah konflik, termasuk di Timur Tengah.
”Kami melihat peluang untuk mendudukkan bersama AS dan China dalam bidang AI. Tujuan utama kami adalah memahami berbagai kelemahan dan peluang dalam pengembangan AI di seluruh dunia,” kata Direktur Eksekutif Shaikh Group Salman Shaikh.
Pakar China di Pusat Kebijakan Asia Society, AS, Rorry Daniels, mengatakan, meskipun saluran tidak resmi belum berhasil mengatasi sejumlah perbedaan mendasar, hal itu dapat membuka saling pemahaman kedua pihak.
”Saluran Strategis AS–China sudah berhasil melakukan stabilisasi dan menghubungkan benang merah serta memberi gambaran kemungkinan risiko yang terjadi jika sebuah langkah diambil setiap pihak,” kata Daniels.
Taiwan, lampu merah
Pertemuan rahasia di Vienna itu juga berlangsung di tengah penerapan larangan ekspor cip AS ke China dan kemarahan AS atas sikap China yang dianggap membantu Rusia dalam perang di Ukraina. Namun, ada isu yang lebih sensitif, yakni ketegangan AS–China atas Taiwan. China meningkatkan kapasitas militer di dekat Taiwan dan Amerika Serikat juga terus melatih dan mempersenjatai militer Taiwan.
Ketegangan meledak saat Pelosi mengunjungi Taiwan. Dia adalah ketua DPR AS pertama yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun. China menyikapi dengan menggelar latihan militer dan menembakkan rudal melintasi Taiwan untuk pertama kali.
Isu Taiwan juga dikemukakan Wang saat bertemu Sullivan di Vienna, Malta, dan Bangkok. Ia menekankan isu Taiwan sebagai garis merah yang tidak boleh dilanggar. Keterlibatan AS dalam isu Taiwan dianggap mencampuri urusan dalam negeri China.
Sullivan menyatakan, AS tidak ingin memicu terjadinya perang. (AP)