Teman ”Flexing” Jet Pribadi, Pavel Durov Tertangkap
Pergerakan Pavel Durov terpantau gara-gara temannya ”flexing” di jet pribadi.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
Hati-hati memilih teman. Pelajaran pahit itu dipahami pendiri Telegram, Pavel Durov (39), yang sedang ditahan aparat Perancis. Sambil menunggu pemeriksaan kepolisian nasional selesai, warganet justru penasaran bagaimana teknokrat yang biasanya sangat tertutup itu bisa terdeteksi pergerakannya.
Ia ditangkap pada Sabtu (24/8/2024) di pinggiran Paris, Perancis. Durov adalah salah satu pendiri pelantar media sosial Telegram bersama dengan kakaknya, Nikolai (43).
Jabatan Durov sekarang Direktur Utama Telegram. Sementara Nikolai, setelah membangun sistem algoritma Telegram, memilih berkarier sebagai akademisi di Rusia.
Berbeda dengan Elon Musk yang sekarang menjabat sebagai pemilik dan direktur utama di media sosial X dan sangat aktif di pelantar miliknya, Durov sangat tertutup. Ia tidak mengikuti satu orang pun di media sosial ataupun membubuhkan tanda suka di unggahan orang lain.
Unggahan terakhir Durov adalah pada 23 Juli 2024. Kala itu, ia mengatakan, pengguna aktif Telegram ada 950 juta orang. Ia mengincar per akhir tahun 2024 bisa mencapai 1 miliar pengguna.
Incaran lama
Sikap tertutup Durov ini sudah ada sejak 2014 atau satu tahun setelah Telegram diciptakan. Sebelum membuat Telegram, pada 2006 Durov yang masih berkuliah di jurusan Filologi Universitas St Petersburg mengembangkan situs VKontakte bersama teman-temannya.
VKontakte disebut sebagai Facebook-nya Rusia dan cepat sekali memperoleh banyak pengguna. Banyak dari pengguna itu merupakan tokoh oposisi Presiden Rusia Vladimir Putin. Oleh sebab itu, Kremlin meminta Durov menyerahkan data para lawan penentang Putin. Durov menolak.
Akibat terus diincar, Durov memutuskan pindah ke Uni Emirat Arab. Mayoritas saham VKontakte pun akhirnya dibeli oleh salah satu badan usaha milik Pemerintah Rusia.
Di Dubai, Durov ternyata tidak bisa lepas dari incaran. Kali ini, ia diincar OFMIN, unit kepolisian Perancis untuk antikejahatan terhadap anak-anak.
Durov dinilai abai memoderasi konten di Telegram. Dampaknya, unggahan berisi ideologi teroris, pornografi anak, perdagangan orang, peredaran narkoba, dan berbagai kejahatan yang mengincar anak-anak bebas diakses.
Lantas, bagaimana OFMIN bisa mengendus kedatangan Durov ke Perancis? Bukahkah Durov menggunakan pesawat pribadi yang jadwalnya dirahasiakan? Ternyata, ini gara-gara teman seperjalanannya.
Aparat menemukan bukti bahwa unggahan-unggahan Vavilova selalu sesuai dengan tempat Durov berada untuk menghadiri seminar teknologi.
Durov ditangkap OFMIN di Bandara Le Bourget pada Sabtu (24/8/2024) ketika baru tiba dari Azerbaijan. Bandara Le Bourget yang terletak 11 kilometer di utara Paris adalah bandara khusus untuk pesawat pribadi. Ditangkap bersama Durov adalah sekretarisnya dan seorang perempuan yang kerap menemani Durov.
Menurut surat kabar Pravda, perempuan itu bernama Yulia Vavilova (24). Ia adalah seorang pemengaruh di media sosial, terutama soal jual-beli aset kripto. Hubungan Vavilova dengan Durov tidak jelas, apakah rekan kerja atau pasangan romantis. Hal yang jelas adalah Vavilova selalu bepergian bersama Durov.
Apabila Durov penuh kerahasiaan, Vavilova justru sebaliknya. Ia selalu berswafoto dan mengunggahnya ke media sosial. Dia suka flexing alias pamer di media sosial.
Memang, di unggahan itu ia tidak menyebutkan nama Durov. Akan tetapi, aparat penegak hukum bisa menyilangkan data dan fakta. Dengan demikian, aparat menemukan bukti bahwa unggahan-unggahan Vavilova selalu sesuai dengan tempat Durov berada untuk menghadiri seminar teknologi.
Melansir penelurusuran media Cryptopolitan, sebelum mendarat dan dibekuk di Le Bourget, Vavilova mengunggah foto-fotonya berada di Baku, Azerbaijan. Setelah itu, ada foto pesawat jet pribadi yang hendak dinaiki.
Kemudian ada foto ia sedang menikmati hidangan di atas pesawat dengan teks ”tiga jam lagi sampai di mana, ya?”, yang diikuti foto-foto ia berlibur di Paris beberapa waktu sebelumnya.
Setiba di Le Bourget, bukan mobil mewah yang menunggu, melainkan mobil putih bersirene biru. Sejak saat itu, Vavilova tidak lagi mengunggah di media sosial. Bahkan, keluarganya juga belum bisa menghubunginya. (AFP)