logo Kompas.id
InternasionalAnak Difabel Keluarga...
Iklan

Anak Difabel Keluarga Indonesia Ditolak Pemerintah Australia

Keluarga Indonesia di Melbourne ingin memboyong anak mereka yang difabel, tetapi Australia tak menginginkannya.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
· 6 menit baca

Lily Lumintang (43, kiri), Martin Cahyo (45), dan anak bungsu mereka, Raphael (3), berfoto dengan memegang foto masa kecil Jonathan, anak sulung mereka, ketika ditemui di rumah mereka di Kew, di timur Melbourne, Australia, Sabtu (24/8/2024). Permohonan residensi permanen keluarga mereka ditolak Pemerintah Australia karena Jonathan, yang kini berusia 14 tahun dan tinggal di Surabaya, memiliki <i>cerebral palsy</i> dan disebut akan menjadi beban anggaran bagi pemerintah.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Lily Lumintang (43, kiri), Martin Cahyo (45), dan anak bungsu mereka, Raphael (3), berfoto dengan memegang foto masa kecil Jonathan, anak sulung mereka, ketika ditemui di rumah mereka di Kew, di timur Melbourne, Australia, Sabtu (24/8/2024). Permohonan residensi permanen keluarga mereka ditolak Pemerintah Australia karena Jonathan, yang kini berusia 14 tahun dan tinggal di Surabaya, memiliki cerebral palsy dan disebut akan menjadi beban anggaran bagi pemerintah.

Kalau harus jujur, hati Lily Lumintang (43) sebenarnya luluh lantak tiap kali harus meninggalkan Jonathan (14) di Surabaya untuk kembali ke Melbourne. Namun, setelah 12 tahun terpisah dari anak sulungnya itu, agaknya Lily semakin terbiasa meredam gejolak batin dan air mata.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000