Keganjilan di Balik Petaka Kapal Super Mewah yang Menewaskan Mike Lynch
Rangkaian kematian dan kejadian buruk menimpa para terdakwa, pembela, dan saksi di kasus yang sama.
Jasad pengusaha teknologi Inggris, Mike Lynch (59), dan putrinya, Hannah (18), ditemukan setelah petaka tenggelamnya kapal pesiar mewah akibat badai di lepas pantai Sisilia, Italia, Selasa (20/8/2024).
Petaka itu terjadi dalam serangkaian kejadian mematikan yang menimpa orang-orang yang terlibat dalam satu kasus yang sama, yaitu dugaan penipuan terkait perusahaan kecerdasan buatan, Autonomy.
Penemuan jasad ayah dan anak itu dilaporkan media Inggris, The Daily Telegraph, Rabu (21/8/2024), waktu setempat. Kematian Lynch terjadi hanya dua bulan setelah ia dinyatakan tak bersalah dalam sidang penipuan penjualan Autonomy. Kasus ini disebut-sebut sebagai dugaan penipuan besar di sektor perusahaan teknologi.
Dikutip dari media ekonomi Inggris, The Economist, Kamis (22/8/2024), pelayaran dengan kapal pesiar super mewah (superyacht) milik istri Lynch itu sebenarnya dimaksudkan sebagai salah satu perayaan atas terbebasnya Lynch dari semua tuduhan.
Lynch bersama putrinya termasuk dari enam penumpang yang hilang setelah kapal itu diterjang badai dahsyat di lepas pantai Sisilia, Italia, sehari sebelumnya.
Baca juga: Konglomerat Inggris, Mike Lynch, Hilang dalam Kecelakaan Kapal Pesiar di Sisilia
Menurut penuturan saksi mata, kapal yang dinamai Bayesian itu tenggelam dalam gulungan ombak hanya dalam waktu 2 menit saat badai melanda. Padahal, dengan ukuran panjang 56 meter, kapal mewah sebesar Bayesian sebetulnya dirancang tahan kemasukan air beberapa jam tanpa tenggelam.
Karsten Borner, nakhoda kapal yang ditambatkan di samping Bayesian saat badai menerjang, mengatakan, kapal pesiar itu terbalik tak lama setelah badai datang dan tenggelam dalam waktu 2 menit. Para penumpang yang berada di bawah dek tidak punya banyak waktu untuk menyelamatkan diri.
Istri Lynch selamat dari petaka itu. Penumpang lain di kapal pesiar adalah rekan-rekan Lynch. Pada Selasa, penyelam menyisir bangkai kapal pesiar mewah itu di lepas pantai Sisilia untuk menemukan para penumpang yang hilang.
Kapal superyacht berbendera Inggris itu membawa 22 penumpang saat berlayar. Kapal itu sedang berlabuh di Pelabuhan Porticello di lepas pantai Sisilia ketika dihantam badai dahsyat menjelang fajar.
Saya kira industri ini belum pernah menghadapi kejadjan seperti ini. Ini kejadian yang mengerikan.
Sebanyak 15 penumpang berhasil selamat setelah sempat melarikan diri sebelum kapal itu terbalik. Satu-satunya jasad penumpang ditemukan pada Selasa adalah Ricardo Thomas, koki kapal yang berkewarganegaraan Antigua.
Penumpang yang hilang di antaranya Judy dan Jonathan Bloomer, kepala non-eksekutif salah satu firma keuangan terbesar di dunia, Morgan Stanley International. Bloomer menjadi saksi karakter di sidang Autonomy untuk membela Lynch.
Penumpang hilang lainnya adalah pengacara papan atas New York dari firma hukum Clifford Chance, Chris Morvillo, beserta istrinya, Neda Morvillo. Morvillo adalah pengacara Lynch dalam sidang penipuan itu.
Sejak awal misi pencarian, tim penyelamat telah meragukan kemungkinan para korban hilang itu selamat. ”Yang dikhawatirkan, mereka terperangkap di dalam kapal,” kata Salvatore Cocina, kepala perlindungan sipil di Sisilia.
Baca juga: Guna Konservasi, Italia Larang Kapal Pesiar Masuk Kanal Venesia
Kesulitan menghalangi pencarian para korban. Bangkai kapal diketahui berada di kedalaman 49 meter sehingga penyelam hanya punya waktu 8-10 menit untuk melakukan pencarian di kapal. Setelah waktu habis, mereka harus muncul kembali ke permukaan untuk mengisi oksigen. Tim penyelamat juga kesulitan memasuki bangkai kapal yang terguling di sisi kanannya itu.
”Di dalam kapal, ruangannya sangat sempit, dan jika menabrak rintangan, sangat sulit untuk bergerak maju, sama seperti sangat sulitnya menemukan rute alternatif,” kata juru bicara pemadam kebakaran Sisilia, Luca Cari.
Penyelam pemadam kebakaran, Marco Tilotta, mengatakan, kapal itu terlihat masih utuh, terguling di sisi kanannya. Tiang kapal sepanjang 72 meter patah. Belum diketahui penyebab tiang itu patah.
Seorang pejabat yang menolak disebutkan namanya mengatakan, penyelam sempat membuka satu titik akses. Namun, mereka tetap kesulitan menjangkau semua bagian kapal yang tenggelam.
Penyelidikan
Badan Investigasi Kecelakaan Laut milik Pemerintah Inggris mengatakan telah mengirim empat inspekturnya ke Sisilia untuk penilaian awal. Seorang ahli di lokasi kapal tenggelam yang menolak disebutkan namanya mengatakan, fokus awal investigasi resmi adalah apakah awak kapal pesiar telah menutup pintu akses ke kapal sebelum badai melanda.
Penyelidik juga akan memeriksa apakah pengoperasian kapal itu sudah sesuai dengan standar operasional, terlebih karena adanya ramalan cuaca buruk pada malam sebelum kejadian.
Borner mengatakan, meskipun ada peringatan kemungkinan badai, tidak ada indikasi badai itu akan menjadi sangat dahsyat. ”Badai petir bisa berubah benar-benar dahsyat, sangat dahsyat, sangat intens, banyak air, dan berputar seperti tornado,” katanya.
Kejadian ini sempat memicu tanda tanya. Pakar kapal pesiar super di Inggris mengatakan, volume air yang dibutuhkan untuk menenggelamkan Bayesian sangat besar. Hal ini karena kompartemen di superyacht itu dirancang untuk melindungi dari bencana, termasuk badai.
”Saya kira industri ini belum pernah menghadapi kejadjan seperti ini. Ini kejadian yang mengerikan,” kata pakar yang menolak disebut namanya itu.
Siapa Lynch?
Lynch adalah salah satu pengusaha teknologi paling terkenal di Inggris. Ia membangun kerajaan bisnis teknologinya dari keluarga pekerja di London. Ayahnya berprofesi sebagai petugas pemadam kebakaran. Adapun Ibunya perawat di salah satu rumah sakit di ibu kota Inggris itu.
Untuk menambah uang saku, Lynch muda kerap menghabiskan liburnya dengan bekerja sebagai petugas kebersihan di rumah sakit tempat ibunya bekerja. Dia juga dikenal sebagai siswa berbakat. Lynch memenangi beasiswa ke Bancroft’s, sebuah sekolah swasta di London. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan ilmu pengetahuan alam di Cambridge.
Di sana, ia mendalami pengenalan pola adaptif, yaitu bentuk awal kecerdasan buatan (AI). Hal ini kemudian mendorongnya mengembangkan Autonomy, perusahaan manajemen data dengan pengenalan pola AI.
Baca juga: Dari Pencucian Uang hingga Penipuan Ponzi, Bursa Kripto Berguguran di Meja Hukum
Selain Autonomy, Lynch juga mendirikan firma keamanan siber Darktrace. Perusahaannya tumbuh sebagai perusahaan perangkat lunak terbesar di Inggris. Lynch pun dijuluki sebagai Bill Gates-nya Inggris.
Lynch kemudian menjual perusahaan Autonomy kepada raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Hewlett Packard (HP), pada 2011 seharga 11 miliar dollar AS. Namun, setelah itu, kesepakatan tersebut gagal karena raksasa teknologi AS itu menuduhnya melakukan penipuan, yaitu menggelembungkan valuasi Autonomy saat penawaran.
Hanya setahun setelah HP membelinya, valuasi Autonomy melorot menjadi 8,8 miliar dollar AS. Kerugian ini harus ditanggung HP. Perusahaan Autonomy akhirnya dibubarkan pada tahun 2015.
Dikutip dari media ekonomi Inggris, seiring tuduhan penipuan itu, Lynch diekstradisi ke AS untuk menjalani dakwaan. Ia menghadapi 15 tuduhan penipuan dan konspirasi serta ditahan di tahanan rumah di San Francisco. Kasus ini menjerat Lynch dalam persidangan yang berlarut-larut.
Lynch akhirnya dibebaskan oleh juri di pengadilan San Francisco pada Juni 2024. Akan tetapi, mantan Kepala Keuangan Autonomy Sushovan Hussain harus menanggungnya. Pegawai Lynch itu dipenjara setelah menjalani sidang yang berbeda, tetapi dalam kasus yang berkaitan.
Menambah keganjilan itu, sebelum petaka Bayesian, Stephen Chamberlain (52), terdakwa kasus yang sama bersama Lynch, tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Inggris pada akhir pekan lalu.
Chamberlain adalah mantan Wakil Presiden keuangan Autonomy. Ia dibebaskan dari seluruh tuduhan bersamaan dengan Lynch. Chamberlain ditabrak mobil di Cambridgeshire pada Sabtu (17/8/2024) pagi. Sempat dilarikan ke rumah sakit dengan cedera parah, Chamberlain akhirnya meninggal.
Dalam sebuah pernyataan, pengacara Chamberlain, Gary Lincenberg, mengatakan, Chamberlain meninggal setelah tabrakan fatal saat sedang lari pagi. Pengemudi mobil, seorang perempuan berusia 49 tahun dari Haddenham yang tak disebutkan namanya, tengah dalam penyelidikan kepolisian.
Rangkaian kematian dan kejadian buruk yang menimpa para terdakwa, pembela, dan saksi di sidang yang sama itu menimbulkan tanda tanya, apakah rangkaian kejadian itu hanya kebetulan semata. (Reuters)