Harry dan Meghan di Kolombia untuk Bicara soal Perundungan Daring
Mereka mengampanyekan penghentian diskriminasi dan perundungan siber.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
BOGOTA, JUMAT — Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, melakukan lawatan ke Kolombia. Di sana, mereka mengemban misi untuk menyebar pesan antidiskriminasi dan penghentian perundungan siber. Ini bagian dari program nasional Pemerintah Kolombia untuk literasi digital.
Harry dan Meghan datang ke Kolombia atas undangan Wakil Presiden Francia Marquez. Mereka disambut di Bogota pada Kamis (15/8/2024) waktu setempat atau Jumat (16/8/2024) waktu Indonesia. Marquez adalah perempuan berkulit hitam pertama yang terpilih untuk memimpin Kolombia. Ia mengaku bahwa niat mengundang Harry dan Meghan muncul setelah menonton serial dokumenter mereka di Netflix.
”Mereka sangat lantang menentang segala bentuk diskriminasi di dokumenter itu. Serial tersebut memberi inspirasi bagi begitu banyak perempuan di dunia,” kata Marquez yang dikutip oleh The Telegraph. Ia juga mengatakan lawatan ini guna menunjukkan Kolombia sebagai salah satu pemrakarsa budaya dan inovasi di Amerika Latin.
Melansir media The City Paper Bogota, pasangan keluarga Kerajaan Inggris ini juga akan berkunjung ke Cartagena dan Cali. Total mereka akan menghabiskan empat hari di Kolombia. Harry dan Meghan akan mengunjungi panti asuhan, cagar budaya, dan sejumlah proyek pertanian berkelanjutan. Kunjungan ke Cartagena ini juga penting karena ada Desa San Basilio de Palenque. Ini adalah tempat pertama yang didirikan oleh orang-orang yang berhasil melarikan diri dari perbudakan di abad ke-18.
”Kami ingin menunjukkan pendidikan kepemimpinan perempuan Kolombia, juga belajar mengenai cara-cara global menangkal perundungan di dunia maya,” kata Marquez.
Selain bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat, pegiat muda, dan pegiat kesetaraan jender, Harry dijadwalkan bertemu dengan para veteran Kolombia yang ikut serta di Invictus Game. Kolombia adalah satu-satunya negara di Amerika Latin yang mengikuti ajang tersebut. Invictus Game adalah pertandingan olahraga khusus untuk anggota militer yang aktif ataupun veteran, tetapi berstatus sebagai penyandang disabilitas.
Harry dan Meghan akan kembali ke Kolombia pada November nanti. Mereka diundang untuk menjadi pembicara Konferensi Menteri-menteri Sedunia untuk Menghentikan Kekerasan terhadap Anak. Acara ini disponsori oleh Pemerintah Kolombia dan Pemerintah Swedia.
Kunjungan ke Kolombia ini adalah kunjungan internasional ketiga Harry dan Meghan di tahun 2024. Sebelumnya, mereka melawat ke Kanada dan Nigeria. Menurut Direktur Keolahragaan Departemen Pertahanan Kolombia Marsekal Muda Nigeria Abidemi Marquis kepada CNN, kedatangan mereka ke Nigeria karena status Harry sebagai patron Invictus Game.
”Berjanjilah kepada kami agar kalian tidak akan takut lagi. Jangan ragu bertanya kepada guru dan orang-orang mengenai kesehatan jiwa. Jangan malu. Saling mendukunglah dengan teman-teman,” kata Harry kepada para siswa.
Ia dan Meghan vokal menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan jiwa. Menurut Harry, di dalam sejumlah wawancara terkini, ia mengalami banyak tekanan mental dan emosi karena tumbuh di lingkungan keluarga kerajaan. Apalagi, sejak ibunya, Putri Diana, tewas akibat kecelakaan mobil di tahun 1997 ketika Harry masih berusia 14 tahun.
Meghan juga banyak mengalami perundungan. Tabloid Inggris terkenal kejam di dalam mengkritik setiap anggota keluarga kerajaan. Monarki Inggris memiliki prinsip tidak boleh berkomentar apabila mereka menjadi topik di tabloid. Perbedaannya, kritik terhadap Meghan bersifat rasis karena banyak yang menghina etnis dia sebagai campuran kulit putih dan kulit hitam. Ini yang menjadikan perundungan terhadap Meghan masuk ke ranah diskiminasi ras.
Meskipun begitu, di media-media lokal Kolombia kunjungan Harry dan Meghan ini mendapat kritik. Kritik itu tidak ditujukan kepada pasangan Duke dan Duchess of Sussex, tetapi kepada Pemerintah Kolombia. Seorang pengacara dari Kolombia memberi konteks kepada media Daily Mail.
”Tentu kami masyarakat Kolombia menyambut baik kedatangan Harry dan Meghan. Tetapi, lawatan mereka dipakai oleh pemerintah kami untuk mengangkat citra yang sudah buruk karena banyak skandal,” katanya. Menurut dia, Bogota melakukan trik kehumasan untuk menyenangkan rakyat di dalam negeri dan menampilkan wajah baik di luar negeri. (AP/Reuters)