Terhambat di Kursk, Ukraina Serang Pangkalan Udara Rusia
Sejauh ini, pertempuran Kursk menjadi kemenangan terbesar Ukraina terhadap Rusia sejak 2022.
KYIV, KAMIS — Sembari terus mempertahankan serbuan ke Kursk, Ukraina juga menyerang sejumlah pangkalan udara Rusia. Serbuan ke pangkalan itu disebut salah satu serangan pesawat nirawak terbesar Ukraina ke Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan kedua hal itu pada Kamis (15/8/2024) dini hari. ”Kami terus maju di wilayah Kursk. Dari satu ke dua kilometer di beragam daerah,” ujarnya.
Baca juga: Apakah Kursk Akan Jadi Front Kedua Perang Ukraina-Rusia?
Lanud Kursk, Voronezh, Borisoglebsk, dan Savasleyka jadi sasaran serangan pesawat nirawak Ukraina. Serangan itu disebut serbuan terbesar pesawat nirawak Ukraina ke Rusia dalam dua tahun terakhir. ”Terima kasih untuk serangan akurat, terampil, dan efektif ke pangkalan udara Rusia. Pesawat nirawak Ukraina bekerja sesuai harapan,” ujar Zelenskyy.
Secara terpisah, Kantor Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengungkap perincian sasaran. ”Lanud-lanud ini pangkalan penerbangan militer, jet tempur SU-34, SU-35, dan beragam perlengkapan dirgantara militer lawan,” demikian pernyataan Kantor Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Sasaran utama serangan itu depo-depo minyak. Landas aju dan landas pacu serta gudang suku cadang juga sasaran. ”Hasil serangan akan diverifikasi,” lanjut pernyataan itu.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut 117 pesawat nirawak Ukraina dijatuhkan. Selain itu, Moskwa juga mencegat empat rudal Kyiv.
Baca juga: Ukraina Klaim Terus Kuasai Kursk, Rusia Sebut Serangan Diredam
Sementara Institute for the Study of War (ISW) di Washington DC menyebut, lanud-lanud itu diidentifikasi sebagai titik awal serangan Rusia ke Ukraina. Citra satelit di Lanud Borisoglebsk pada Rabu (14/8/2024) memperlihatkan kerusakan hangar dan bengkel. Sementara di Savasleyka dan Voronezh sejauh ini hanya ada laporan ledakan dari lokasi yang diperkirakan sebagai lanud setempat.
Penguasaan wilayah
Dalam laporan kepada Zelenskyy, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi mengklaim, 1.000 kilometer persegi wilayah Kursk kini dikendalikan Ukraina. Sementara menurut ISW, Ukraina hanya mengendalikan 800 kilometer persegi saja.
ISW mendasarkan taksiran pada laporan posisi pasukan Ukraina dan Rusia yang dipancarkan aneka peralatan telekomunikasi, persenjataan, dan foto atau video. Selain itu, ada juga analisis dari citra satelit.
Di beberapa lokasi, pasukan Ukraina berada hingga 27 kilometer dari perbatasan Rusia-Ukraina. Di beberapa lokasi lain, pasukan Ukraina maju mundur di sekitar 10 kilometer dari perbatasan.
Baca juga: Mengapa Pasukan Ukraina Gampang Menembus Perbatasan Rusia dan Bercokol di Kursk?
ISW juga melaporkan, gerak maju pasukan Ukraina di Kursk mulai terhambat. Sebab, jumlah pasukan Rusia di provinsi perbatasan itu semakin meningkat. Moskwa dilaporkan akan terus menambah pasukan ke Kursk. Sumbernya, antara lain, dari Moskwa, St Petersburg, Kaliningrad, hingga Samara. Kaliningrad merupakan wilayah Rusia di Laut Baltik.
Adapun Kemenhan Rusia mengindikasikan peningkatan serangan Moskwa ke unit-unit Kyiv di Kursk. Mokswa mengklaim, setidaknya 2.300 prajurit dan 87 tank serta aneka panser Kyiv dihancurkan di Kursk sejak 6 Agustus 2024.
Rusia juga mengklaim menghancurkan hampir 200 kendaraan tempur lain milik Ukraina. ”Upaya unit bergerak musuh yang menggunakan peralatan lapis baja untuk menerobos lebih dalam ke wilayah Rusia telah berhasil ditepis,” demikian Kemenhan Rusia.
Ganggu logistik
Menurut ISW, rangkaian serangan Ukraina ke Kursk dan Belgorod bisa mengganggu pasokan logistik Rusia ke palagan-palagan di Ukraina. Kursk-Belgorod bersebelahan dan sama-sama berbatasan dengan Ukraina.
Baca juga: Memahami Serbuan Kejutan Ukraina ke Kursk dan Sasaran Lain Milik Rusia
Serbuan ke Kursk membuat Ukraina praktis menguasai rel dan jalan raya utama Rusia-Ukraina. Sementara di perbatasan Belgorod-Kharkiv, pasukan Ukraina-Rusia terus baku tembak.
Gubernur Kharkiv Oleh Synehubov mengklaim bahwa serangan Rusia ke Kharkiv berkurang sejak 6 Agustus 2024. Pengurangan terjadi bersamaan dengan serbuan Ukraina ke Kursk.
Sementara Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko mengatakan, Ukraina akan membuat zona penyangga di wilayah tersebut. ”Pembentukan zona penyangga di wilayah Kursk merupakan langkah untuk melindungi masyarakat perbatasan kami dari penembakan musuh setiap hari,” katanya.
Dari Kursk, Ukraina juga terus menunjukkan penangkapan pasukan Rusia. Zelenskyy mengklaim, 100 prajurit Rusia ditawan sepanjang Rabu. Mereka akan ditukar dengan prajurit Ukraina yang ditawan Rusia.
Operasi kemanusiaan
Rangkaian serangan Ukraina ke Kursk dan Belgorod memaksa ribuan warga Rusia mengungsi. Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengumumkan, Kyiv siap menampung para pengungsi itu.
Kyiv juga mengumumkan akan mengizinkan organisasi kemanusiaan masuk Kursk. Pengumumuman itu bagian dari upaya Kyiv menegaskan penguasaan atas Kursk.
Warga Rusia di Moskwa menyatakan khawatir dengan serangan Ukraina di Kursk. Serangan pukulan telak dan membuatnya sulit menjalani kehidupan yang normal dan tenang. ”Saya punya saudara yang tinggal di sana dan mereka menolak untuk pergi. Itu sangat sulit,” kata pegawai pemasaran, Yulia Rusakova.
Olga Raznoglazova (36), seorang manajer akun media sosial yang berkunjung dari wilayah Kursk, mengatakan bahwa ia merasa operasi tersebut telah membawa perang semakin dekat. ”Sekarang, ketika hal itu terjadi tepat di sebelah kita, itu adalah perasaan yang sama sekali berbeda. Ini sangat mengkhawatirkan,” katanya.
(AFP/Reuters/AP)