Mengenal ”Kapal Monster” China yang Menakutkan Filipina
Kapal monster ini lebih besar dari kapal-kapal perang Indonesia dan Filipina. Lebih panjang dari lapangan sepak bola.
Oleh
IWAN SANTOSA, HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
Di wilayah sengketa maritim, seperti Laut China Selatan, kehadiran kapal berbendera negara pengklaim sangat penting. Kapalnya bisa milik nelayan, lembaga riset, angkatan laut, hingga penjaga laut dan pantai.
Pada Senin (12/8/2024), Filipina dilaporkan akan mengirimkan nota protes ke China. Filipina menuding Angkatan Udara China ceroboh dan membahayakan keselamatan penerbangan pekan lalu. Sebab, pesawat AU China melepaskan suar di dekat pesawat patroli Filipina.
Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro menyebut, tindakan itu bagian dari pola berkelanjutan China untuk mengklaim Laut China Selatan. Ia meminta China patuh hukum internasional dan mengindahkan seruan sejumlah negara.
China membantah tudingan bertindak tidak profesional dan membahayakan pesawat Filipina. Komando Operasi Selatan China membenarkan ada insiden itu. Menurut China, pesawat Filipina menyusup ke wilayah udara China. Peringatan diberikan berulang sebelum suar dilepaskan.
Kapal monster
Tidak hanya di udara, Beijing-Manila juga kerap bersitegang di laut. China kerap mengerahkan kapal ke perairan yang diklaim Filipina. Salah satu kapal itu adalah kapal penjaga pantai dengan nomor lambung CCG-5901. Kapal itu disebut kapal monster.
Sebutan itu karena ukurannya. Panjangnya 165 meter dan bobotnya 12.000 ton. Sebagai pembanding, panjang lapangan sepak bola maksimum 110 meter.
Kapal CCG-5901 setara tiga kali lipat kapal terbesar milik penjaga pantai Amerika Serikat (USCG). Pembanding lain, kapal perusak kelas Arleigh Burke milik AS berbobot 9.700 ton dan lebih pendek 10,5 meter dari CCG-5901.
Kalau dibandingkan kapal penjaga pantai Filipina (PCG), kapal itu lima kali lipat besarnya. KRI RE Martadinata, salah satu kapal terbaru TNI AL, hanya 110 meter juga. Kapal pendarat Indonesia, LPD KRI Surabaya hanya 122 meter. Adapun KRI Usman Harun hanya 95 meter.
”Intimidasi adalah bagian dari tugas utama CCG-5901. Ukurannya yang raksasa dapat mengintimidasi yang melihatnya sekaligus menghindarkan China menggunakan kapal abu–abu (kapal militer),” kata Direktur Sea Light lembaga Inovasi Keamanan Nasional di Universitas Stanford Ray Powell.
Dari sisi kekuatan senjata, CCG-5901 lebih unggul dibandingkan kapal Kelas Cutter milik Penjaga Pantai Amerika Serikat. Kapal China dilengkapi sepasang meriam permukaan 76,2 milimeter. Sementara kapal AS dilengkapi meriam tunggal ukuran 57 milimeter.
Kapal penjaga pantai tidak boleh memasang senjata menyasar target di luar jarak pandang. Karena itu, di kapal penjaga pantai tidak ada peluncur rudal. Hanya meriam.
Kapal CCG-5901, antara lain, terlihat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina pada 2 Agustus 2024. ”Kalau mereka bermaksud mengintimidasi, kami tidak takut dan tidak akan menyingkir,” juru bicara Pasukan Penjaga Pantai Filipina, PCG, Jay Tarriela.
Kementerian Luar Negeri China selalu menyangkal CCG-5901 atau kapal-kapal lain milik China masuk ZEE Filipina. Bagi Beijing, perairan itu milik China dan karenanya kapal-kapal China bebas beroperasi di sana.
Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan lewat Sembilan Garis Putus-putus. China juga menetapkan klaim berdasarkan karang dan pulau buatan di Laut China Selatan.
Pada 2016, Mahkamah Abritrase Internasional menegaskan karang dan pulau buatan tidak bisa dijadikan dasar klaim. China menolak mengakui putusan berdasarkan permohonan Filipina itu. Di sisi lain, putusan itu tidak menyelesaikan sengketa kepemilikan di Laut China Selatan.
Fungsi
Pasukan penjaga pantai tugas pokoknya menegakkan hak berdaulat dan misi penyelamatan. Umumnya, kapal-kapal penjaga pantai tidak terlibat operasi militer, meski kapal dan awaknya dilengkapi senjata.
Penjaga pantai AS, USCG, bukan dibawahkan Departemen Pertahanan. Lembaga itu dibawahkan Departemen Keamanan Dalam Negeri. Namun, dalam keadaan tertentu, kapal USCG bisa ikut perintah AL AS. Sebaliknya, CCG dibawahkan Kepolisian Rakyat yang dikendalikan Komisi Militer Pusat.
Kondisi menjadi pembeda CCG dan USCG. ”CCG tidak sepenuhnya organisasi sipil yang menjalankan tugas penjaga pantai tradisional, melainkan kekuatan para militer di lautan,” kata Powell.
Carl Schuster, mantan Direktur Operasi Pusat Intelijen Gabungan AS di Pasifik, mengatakan, CCG-5901 dapat berfungsi menjadi pusat kendali dalam operasi skala besar.
Dia mencermati, keberadaan kapal induk AL China yang juga beroperasi di Laut China Selatan dalam beberapa pekan terakhir. Kombinasi operasi AL dan Penjaga Pantai China dia yakini merupakan upaya terpadu untuk mempertunjukkan kekuatan maritim China ke Filipina. (REUTERS/AFP)