Pesawat ATR 72-500 Jatuh di Brasil, Pesawat Trump Mendarat Darurat
Pesawat ATR 72-500 jatuh di Brasil. 61 penumpang tewas. Sementara, pesawat Trump mendarat darurat karena kendala teknis.
SAO PAULO, SABTU — Pesawat ATR 72-500 yang dioperasikan Voepass jatuh dan menewaskan 61 orang di Brasil. Sementara di Amerika Serikat, pesawat Donald Trump terpaksa mengalihkan pendaratan karena masalah teknis di tengah penerbangan.
Pesawat ATR 72-500 jatuh pada Jumat (9/8/2024) di Vinhedo, kota yang berada 80 kilometer di barat laut Sao Paulo. Pesawat jatuh pada Jumat siang waktu setempat atau Sabtu (10/8/2024) dini hari WIB.
Baca juga: Kecelakaan Pesawat Tewaskan Presiden Klub dan Pemain Sepak Bola Brasil
Terbang dari Cascavel di Negara Bagian Parana, pesawat itu mengangkut 57 penumpang dan diawaki empat orang. Seluruhnya tewas. ”Saya tiba di tempat kejadian dan melihat banyak mayat tergeletak di tanah. Banyak sekali,” kata salah satu saksi, Ricardo Rodrigues.
Gubernur Parana Ratinho Junior menyebut sebagian penumpang merupakan dokter. ”Mereka orang-orang yang biasanya menyelamatkan nyawa. Sekarang, kita kehilangan mereka,” katanya.
Menurut aparat setempat, tidak ada korban selain penumpang dan awak pesawat. Tidak terlihat ada orang di rumah yang rusak tertimpa pesawat.
Ini merupakan kecelakaan paling mematikan di Brasil sejak kecelakaan pesawat pada 2007 yang menewaskan 199 orang. Pesawat yang jatuh pada 2007 dioperasikan oleh TAM yang kemudian bergabung dengan LAN dan menjadi LATAM Airlines.
Warganet membagikan detik-detik pesawat itu jatuh. Pesawat terlihat berputar-putar di ketinggian. Setelah itu, pesawat jatuh dekat permukiman. Kobaran api dan gumpalan asap terekam di lokasi.
Badan pesawat hancur dan tercerai-berai di lokasi jatuh. Sebagian ujung bagian kokpit terlihat retak dan bagian belakang pesawat tidak terlihat. ”Pesawatnya berputar-putar, bukan maju, melainkan terus ke bawah. Setelah itu jatuh dari langit lalu meledak,” kata Daniel de Lima, salah seorang warga dekat lokasi kecelakaan.
Baca juga: Pesawat Jatuh di Nepal, 68 Penumpang Tewas
Dari video itu juga cuaca tampak cerah. Namun, prakiraan cuaca di daerah itu disebutkan sempat hujan ringan dan kecepatan angin 10 kilometer per jam. ”Pilot sepertinya coba menghindari daerah yang padat penduduk,” ujar De Lima.
Nathalie Cicari, warga setempat, kepada CNN menceritakan, dirinya sedang makan siang saat mendengar suara sangat keras di dekatnya. Seperti suara dengung, tetapi jauh lebih keras. Dia lalu keluar ke balkon rumah dan melihat pesawat berputar-putar. Dia tidak terluka. Namun, ia harus mengungsi dari rumahnya karena dipenuhi asap hitam akibat kecelakaan itu.
Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan Brasil, Cenipa, sudah menemukan ”kotak hitam” berisi rekaman suara dan data penerbangan pesawat itu di lokasi kejadian. Guru Besar di Departemen Aeronautika dan Astronotika di Massachusetts Institute of Technology John Hansman melihat sejumlah rekaman video yang dibagikan di media sosial. Untuk sementara, dia menduga kecelakaan pesawat itu tidak disebabkan oleh faktor cuaca.
Dia menduga ada kerusakan mesin di salah satu sisi dan kemungkinan ini karena kesalahan kru. ”Bisa jadi ada dorongan dari salah satu mesin yang membuat pesawat berputar-putar ke bawah,” ujarnya.
Konsultan keselamatan penerbangan Amerika Serikat dan mantan pilot komersial, John Cox, juga menduga pada satu titik mesin pesawat mogok dan awak pesawat kehilangan kendali. Sesuatu yang ”sangat signifikan” pasti terjadi sebelum awak kehilangan kendali. Pesawat itu juga tidak menghubungi menara kontrol lalu lintas udara untuk melaporkan keadaan darurat.
Baca juga: Tim Temukan Kotak Hitam Pesawat Jatuh di Nepal
Adapun pakar keselamatan dirgantara AS, Anthony Brickhouse, mengatakan, penyelidik akan mencari apakah ada kelainan cuaca atau pada mesin. ”Dari yang terlihat, jelas pesawat itu kehilangan kendali,” katanya.
Direktur Utama Voepass Marcel Moura mengatakan, ada prakiraan pembentukan es di ketinggian yang dilewati pesawat itu. Walakin, tingkat pembentukannya masih di tahap bisa dihadapi pesawat tersebut. ”Masalahnya, pesawat ini sensitif pada es. Bisa jadi itu penyebabnya,” ujarnya.
Ia menekankan, sistem pencair es di pesawat sudah diperiksa sebelum terbang. Semua dinyatakan normal dan laik operasi. Pernyataan itu menanggapi laporan bahwa ada pembentukan es di lintasan terbang pesawat tersebut.
Pakar dirgantara, Lito Sousa, mengingatkan, kondisi cuaca bisa jadi bukan faktor tunggal penyebab kecelakaan. Meski demikian, ia sepakat dengan para pengamat lain bahwa pesawat yang jatuh itu jelas kehilangan kendali. Karena itu, penyelidikan perlu mencari penyebab hilang kendali.
ATR dibuat perusahaan patungan Italia-Perancis. ATR menyatakan siap bekerja sama dengan penyelidik Cenipa untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Pesawat yang jatuh di Brasil menggunakan mesin PW-127 buatan perusahaan Kanada, Pratt&Whitney. Pesawat biasanya dipakai dalam penerbangan jarak pendek dan berkapasitas maksimum 70 orang.
Baca juga: Insiden Kecelakaan Kerap Terjadi, Masih Amankah Bepergian dengan Pesawat?
Karena itu, penyelidik dari Perancis dan Kanada akan membantu penyelidikan kecelakaan di Brasil. Regulator keselamatan Eropa juga menawarkan bantuan teknis.
Komandan Pusat Penyelidikan Kecelakaan Dirgantara pada Angkatan Udara Brasil, Carlos Henrique Baldi, mengingatkan ATR 72-500 mendapat sertifikasi operasi di sejumlah negara. Bahkan, pesawat diizinkan beroperasi di negara-negara dengan tingkat pembentukan es lebih buruk dari Brasil. Sampai saat ini, tim pimpinan Baldi belum menemukan bukti pembekuan mesin akibat es di langit menjadi penyebab kecelakaan.
Ganggu kampanye
Pesawat pribadi calon presiden AS, Donald Trump, mengalami gangguan teknis di tengah penerbangan. Pesawat Boeing 757-200 buatan 1991 itu selalu digunakan Trump untuk perjalanan pribadi dan transportasi ke lokasi-lokasi kampanye.
Awalnya, Trump akan menuju Bozeman di Negara Bagian Montana. Di tengah penerbangan, terdeteksi masalah sehingga pesawat mendarat di Billings. Bozeman dan Billings terpisah hampir 200 kilometer. Dari Billings, Trump bertukar pesawat untuk menuju Bozeman. Insiden itu mengganggu jadwal kampanye Trump.
Dari rekaman video yang dibagikan ajudan kampanye Trump, Margo Martin, ke X, Trump tampak baik-baik saja. Tidak ada indikasi Trump dalam bahaya. Namun, para pendukungnya mengunggah komentar-komentar ”drama” di X. Mereka mengatakan Trump selamat dari keadaan yang mengerikan dan meminta publik berdoa untuknya di media sosial.
Majalah Newsweek, Jumat (9/8/2024), menulis Trump sudah menggunakan pesawat itu untuk keperluan kampanye presiden sejak 2016. Juli lalu, Trump disebutkan akan menggunakan pesawat 737 yang lebih baru dan pertama kali terbang pada 2002. Pesawat baru itu dihiasi dengan logo Trump/Vance. Trump memilih senator JD Vance sebagai calon wakil presidennya.
Tidak seperti pesawat pribadi Trump yang berinterior mewah, pesawat 737 itu memiliki interior kelas ekonomi tanpa embel-embel. Pesawat itu akan lebih sering dipakai Vance dan orang lain terkait keperluan kampanye. (AFP/AP/REUTERS)