Jusuf Kalla Berharap Para Pihak Terus Dorong Gencatan Senjata di Gaza
Jusuf Kalla beserta rombongan kecilnya terbang ke Doha menghadiri pemakaman Ismail Haniyeh. Haniyeh dimakamkan Jumat.
Oleh
SUHARTONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun ada kemungkinan pascatewasnya Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh bakal semakin mendorong tersulutnya konflik Israel-Palestina, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla justru menyatakan sebaliknya. Ia justru berharap momentum itu bisa mendorong bersatunya Hamas dan Fatah dalam semangat gencatan senjata di Gaza.
”Jika kematian Ismail Haniyeh mendorong gencatan senjata dan akhirnya membawa semangat dan titik balik perdamaian, Ismail Haniyeh adalah martir yang membawa momentum perdamaian Palestina-Israel di masa datang. Harapannya begitu,” ujar Kalla di kediamannnya beberapa jam sebelum terbang ke Doha, Qatar, Kamis (1/8/2024), untuk menghadiri pemakaman Ismail Haniyeh.
Kalla menyatakan, Israel dan Palestina tidak mungkin terus berperang karena akan semakin menimbulkan banyak korban. ”Pemimpin Israel dan Palestina harus duduk bersama, sederajat dan bermartabat untuk mencari solusi perdamaian dua negara yang sama-sama berdaulat dan berdampingan,” ujar Kalla.
Untuk mewujudkan gencatan senjata dan mendorong perdamaian di Gaza, Kalla menambahkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para pihak, baik dengan Palestina maupun dengan Israel. ”Di Doha saya minta pihak Israel untuk membuka blokade pasokan bantuan pangan dan kemanusiaan terhadap warga Palestina di Gaza. Saya minta karena ini demi kemanusiaan, berbagai bantuan termasuk dari PMI (Palang Merah Indonesia, yang dipimpinnya) tidak bisa masuk ke Gaza, harus berputar jauh,” ujarnya.
Kamis malam ini, Kalla yang didampingi mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin beserta putranya, Solihin Kalla, serta stafnya, Suryadi Adam, terbang ke Doha. Kalla memenuhi undangan Hamas sebagai wakil Indonesia untuk menghadiri pemakaman Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan udara seusai menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di Teheran, Selasa (30/7/2024). Pemakaman Haniyeh dilakukan setelah shalat Jumat (2/8/2024) di Doha.
”Di Doha saya minta Israel untuk membuka blokade pasokan bantuan pangan dan kemanusiaan terhadap warga Palestina di Gaza. Saya minta karena ini demi kemanusiaan, berbagai bantuan termasuk dari PMI (Palang Merah Indonesia, yang dipimpinnya) tidak bisa masuk ke Gaza, harus berputar jauh.”
Peran lebih Indonesia
Mengenai peran Indonesia, Kalla menuturkan bahwa Hamas dan Fatah berharap peran Indonesia sebagai negara muslim yang menganut demokrasi untuk mendorong gencatan senjata dan perdamaian di Timur Tengah. ”Harapan Haniyeh dan Fatah begitu, Indonesia bisa ikut berperan lebih jauh lagi menginisiasi gencatan senjata dan perdamaian di Gaza,” ujar Kalla.
Namun, Kalla saat bertemu selama dua jam dengan Haniyeh di Doha pada Jumat (12/7/2024), telah meminta agar Hamas dan Fatah terlebih dahulu harus bersatu untuk menghadapi Israel. ”Tidak mungkin faksi-faksi di Palestina terpisah-pisah untuk menghadapi konflik. Demikian juga jika ingin mewujudkan perdamaian, semuanya harus bersatu dulu," ujarnya.
”Saya sudah lapor ke Presiden Jokowi saat bertemu sama-sama melayat mantan Wapres Hamzah Haz baru-baru ini. Indonesia akan menyambut keduanya datang ke Indonesia asalkan Hamas dan Fatah bersatu. Jika tidak bersatu, saya bilang tidak usah dulu, bersatu-lah dulu. ”
Menurut Kalla, seusai pertemuan dengan Haniyeh, pihaknya mengundang Hamas dan Fatah datang ke Jakarta. ”Saya sudah lapor ke Presiden Jokowi saat bertemu sama-sama melayat mantan Wapres Hamzah Haz baru-baru ini. Indonesia akan menyambut keduanya datang ke Indonesia asalkan Hamas dan Fatah bersatu. Jika tidak bersatu, saya bilang tidak usah dulu, bersatu-lah dulu,” tutur Kalla.
Saat ini, lanjut Kalla, upaya persatuan di antara Hamas dan Fatah tengah proses berjalan dengan fasilitasi pemerintah China. ”Hamas dan Fatah sudah bertemu di China, dan akan ada pertemuan berikutnya lagi. Setelah itu, keduanya (Hamas dan Fatah) baru akan datang ke Jakarta. Namun, takdir berbicara lain, Haniyeh tewas dalam serangan udara di Teheran. Semoga penerusnya bisa melanjutkan perjuangan Haniyeh mewujudkan persatuan faksi-faksi di Palestina untuk mewujudkan gencatan senjata dan perdamaian di Gaza,” paparnya lagi.
Shalat Ghaib
"Mendoakan para pejuang kemerdekaan Palestina agar senantiasa mereka dalam keselamatan dan perlindungan Allah Subhanaahu wa Ta’alaa, serta memperoleh kemenangan. Shalat ghaib juga bertujuan agar adanya kesepakatan gencatan senjata di Gaza"
Sementara itu, sebelum meninggalkan Jakarta, Kalla sebagai Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) menyerukan kepada seluruh jajaran Pimpinan DMI Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting, serta Dewan Kemakmuran Masjid/Takmir Masjid serta umat Islam Indonesia untuk melakukan shalat ghaib berjamaah atau sendiri-sendiri.
Shalat ghaib dilakukan berjamaah untuk asy-syahid Ismail Haniyeh dan para syuhada Palestina yang akan dilaksanakan dalam rangkaian pelaksanaan Ibadah shalat jumast esok. "Mendoakan para pejuang kemerdekaan Palestina agar senantiasa mereka dalam keselamatan dan perlindungan Allah Subhanaahu wa Ta’alaa, serta memperoleh kemenangan. Shalat ghaib juga bertujuan agar adanya kesepakatan gencatan senjata di Gaza," tuturnya.
Dalam kesmepatan itu, PP DMI ikut menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.