Karena Gengsi, Italia Putus-Sambung Hubungan dengan China
Karena gengsi, Italia keluar dari BRI. Sekarang, Italia mau memulai hubungan baru dengan China.
BEIJING, SENIN — Tidak sampai setahun mengumumkan mundur dari kerja sama infrastruktur dengan China, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni datang ke Beijing. Dulu, ia keluar dari kerja sama itu karena gengsi. Sekarang, ia mengusulkan model kerja sama baru.
Dalam lawatan di Beijing, Meloni mencetuskan fase hubungan bilateral baru antara Italia dan China yang lebih setara, dekat, serta menguntungkan. Prakarsa Sabuk dan Jalan pada tahun lalu dengan alasan tidak memberi manfaat ekonomi.
Baca juga: Prakarsa China Kini Bidik "Yang Kecil dan Indah"
Hal itu ia kemukakan di dalam kunjungan pertamanya ke Beijing, China, pada Minggu (28/7/2024). Meloni mendarat di Beijing pada Sabtu (27/7/2024). Pada dalam kunjungannya selama lima hari, Meloni akan bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang dan Presiden sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Komunis China Xi Jinping.
Ia dan Li menandatangani rencana aksi untuk tiga tahun ke depan. Dokumen itu berisi komitmen kedua belah pihak mempraktikkan berbagai perjanjian yang telah ditandatangani.
Gengsi Italia disamakan dengan negara-negara penerima manfaat BRI, antara lain, Rusia, Pakistan, dan Sri Lanka.
Beijing-Rima juga berkomitmen mengembangkan berbagai bentuk kerja sama baru, baik dalam sektor maupun metode. ”Banyak sekali yang bisa kita lakukan. Kerja sama ini sangat berguna, baik di tataran global maupun multilateral,” kata Meloni, dikutip oleh kantor berita Italia ANSA.
Babak baru
Kerja sama ini, lanjut Meloni, adalah babak baru hubungan bilateral Roma dan Beijing. Sebelumnya, pada Desember 2023, Italia menarik diri dari Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI).
BRI adalah proyek China di 140 negara untuk membangun sarana dan prasarana transportasi. Prakarsa ini kerap disebut sebagai ”jalur sutra baru” yang mengacu kepada rute perdagangan kuno China ke seluruh dunia.
Keikutsertaan Italia di BRI diresmikan pada 2019 oleh Perdana Menteri Giuseppe Conte. Meloni memenangi pemilihan umum Italia pada 2022. Ia berasal dari partai politik Persaudaraan Italia yang beraliran sayap kanan. Meloni kerap mengkritik BRI sebagai aspek yang tidak banyak memberi keuntungan kepada Italia.
Baca juga: Karena China, Banyak Negara Terhindar Gagal Bayar Utang
Perjanjian BRI-Italia kedaluwarsa pada Maret 2024 dan tidak diperpanjang oleh Roma. Akan tetapi, Meloni menekankan ini bukan berarti Roma ingin memutuskan hubungan dengan Beijing. Per 2024, hubungan kedua negara sudah 20 tahun berstatus kemitraan strategis komprehensif.
Alice Garcia-Herrero, ekonom Bank Natixis untuk wilayah Asia Pasifik menjelaskan kepada BBC bahwa Meloni tidak nyaman dengan keikutsertaan Italia di dalam skema BRI. Italia adalah satu-satunya anggota G7 (kelompok tujuh negara terkaya di dunia) yang melakukannya.
Ketika PM Conte meneken perjanjian BRI, baik Uni Eropa maupun Amerika Serikat menyatakan keberatan. ”Faktor kedua ialah gengsi Italia disamakan dengan negara-negara penerima manfaat BRI, antara lain, Rusia, Pakistan, dan Sri Lanka. Apalagi, ada anekdot peserta BRI 'menomorsatukan' China. Italia ingin kerja sama ekonomi dikembangkan di luar BRI sehingga memiliki level kemitraan yang setara,” tutur Garcia-Herrero.
Pada saat yang sama, Italia melihat kecenderungan Uni Eropa melakukan proteksi dari China dengan alasan ingin menurunkan ketergantungan rantai pasok. Hal ini berisiko terhadap industri otomotif Italia yang merupakan salah satu raksasa global di sektor tersebut.
Selisih neraca
Oleh sebab itu, Italia menginginkan bentuk kerja sama baru yang lebih mendalam dan berkualitas. Pada kunjungan ke Beijing, Meloni membawa sejumlah perwakilan usaha dari Italia.
Baca juga: Mengapa Kendaraan Listrik Jadi Obyek Perang Baru China Vs Barat?
Mereka, antara lain, rumah mode Dolce and Gabbana, perusahaan energi ENI, perusahaan ban kendaraan Pirelli, dan kontraktor pertahanan Leonardo. Pada 2023, Pemerintah Italia mengizinkan investasi China atas Pirelli dengan syarat modal bukan dari badan usaha milik negara. ”Kita harus mengupayakan neraca perdagangan yang setara. Saat ini, selisihnya terlalu besar,” kata Meloni.
Sebagai gambaran, investasi China di Italia hanya sepertiga daripada investasi Italia di China. Surat kabar Corriere della Serra melaporkan, pada 2022, ekspor China ke Italia sebesar 50 miliar dollar AS. Akan tetapi, impor mereka dari Italia hanya 26,9 miliar dollar AS.
Di dalam kunjungan Meloni ini, Stellantis menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan rintisan Leapmotor. Mereka akan berkolaborasi menghadirkan mobil listrik di Italia.
Baca juga: China dan Uni Eropa Cari Jalan Tengah Soal Kendaraan Listrik
Perkembangannya terus dipantau karena saat ini UE menerapkan tarif tambahan hingga 37,6 persen atas mobil-mobil listrik dari China. Stellantis kini jadi pengendali Fiat, pabrikan mobil Italia.
Tarif ini di luar tarif impor 10 persen. China menuduh UE tidak adil ketika mengumumkan penambahan tarif itu, awal Juli lalu. Mereka lalu melakukan penyelidikan antidumping terhadap produk-produk daging babi dan turunannya dari Eropa.
Selain itu, Italia dan China juga mengumumkan kerja sama di bidang transisi energi. Menurut Meloni, kedua belah pihak berjanji untuk mengembangkan teknologi terbaru.
Baca juga: "Perang Dingin" AS-China Mentalkan Pembahasan Utang Negara-negara Termiskin
PM China Li Qiang di dalam pidatonya mengatakan China akan membuka pasar sebesar-besarnya untuk Italia. ”Pada saat yang sama, kami meminta Italia berlaku adil dan tidak diskriminatif di dalam membentuk lingkungan bisnis yang kondusif,” ujarnya.
Melansir media nasional China, CGTN, Li juga mengumumkan rencana perayaan 700 tahun kematian Marco Polo. Polo adalah penjelajah dan penulis asal Venesia Italia yang tiba di China pada 1275. Ketika itu, China dikuasai oleh Dinasti Yuan yang berasal dari Mongolia dengan Kubilai Khan sebagai kaisar.
Khan mengagumi kecerdasan dan keterbukaan pikiran Marco Polo sehingga mengundang ia untuk tinggal di istananya. Polo menetap di China selama 17 tahun. Selama itu pula ia kerap menjalankan misi diplomatik untuk Khan.
Marco Polo menjadi simbol kedekatan hubungan China dan Italia jauh sebelum zaman modern. ”Kita akan melangsungkan festival seni yang mencakup film, televisi, dan berbagai acara pendidikan,” kata Li. (AFP/Reuters)