Pengkhianatan Kartel Sinaloa Picu Penangkapan Gembong Narkotika El Mayo
Keluarga El Mayo dan El Chapo saling mengkhianati. Kini, pendiri kartel Sinaloa itu sama-sama dipenjara.
TEXAS, SABTU — Pendiri kartel Sinaloa Meksiko, Ismael Zambada Garcia (76) alias El Mayo, dihadirkan dalam sidang pendahuluan di Texas, Amerika Serikat. Pria yang diburu hampir 40 tahun itu mengaku tidak bersalah. Pengkhianatan gembong narkotika lain diduga menjadi penyebab tertangkapnya El Mayo.
Zambada ditangkap di El Paso, Texas, Kamis (25/7/2024). Pada Jumat pagi waktu Texas atau Sabtu dini hari WIB, ia dibawa ke pengadilan setempat.
Baca juga: Meksiko Ekstradisi Anak El Chapo Si Gembong Narkotika
Adapun Joaquin Guzman Lopez (38), yang ditangkap bersama Zambada di El Paso, diterbangkan ke Chicago. Ia menaiki pesawat yang disediakan Biro Investigasi Federal AS (FBI). Joaquin merupakan anak mitra Zambada kala mendirikan kartel Sinaloa, Joaquín Archivaldo Guzmán Loera alias El Chapo. Sejak 2019, El Chapo menjalani vonis penjara seumur hidup di AS.
Dalam sidang pada Jumat, Zambada menyatakan tidak bersalah atas semua dakwaan. Ia dituding bertanggung jawab memasok narkotika dari Meksiko ke AS. Ia juga disebut bertanggung jawab pada aneka pembunuhan oleh anggota Kartel Sinaloa. Selain itu, jaksa menudingnya terlibat pencucian uang yang dihasilkan dari bisnis narkotika.
”Zambada dan Lopez mengawasi penyeludupan ribuan pound narkotika ke AS serta aneka kekerasan lain yang terkait penyelundupan. Hadapi peradilan di AS,” kata Direktur FBI AS Christopher Wray.
Dulu Sinaloa memasok kokain dan heroin. Beberapa tahun ini, Sinaloa dan aneka kartel lain dituding bertanggung jawab menyelundupkan fentanil. Konsumsi narkotika sintesis itu memicu kematian setidaknya 70.000 orang di AS pada 2023. ”Departemen Kehakiman tidak akan berhenti sampai semua pemimpin, anggota, dan pihak terkait kartel dihukum,” kata Jaksa Agung AS Merrick Garland.
Pengkhianatan
Penangkapan Zambada memicu teka-teki. Sebab, ia dan Joaquin datang ke El Paso dengan pesawat pribadi. Di salah satu kota di Texas itu, mereka ditangkap aparat.
Lihat juga: Rumah Gembong Narkoba Jadi Hadiah Lotre di Meksiko
Tidak ada yang tahu persis mengapa Zambada mau datang ke AS. Padahal, AS memburu Zambada setidaknya dalam 35 tahun terakhir. Ada hadiah 15 juta dollar AS kepada siapa pun yang bisa menangkap Zambada. Ada dugaan Zambada dikhianati koleganya di kartel Sinaloa.
Zambada dan Lopez mengawasi penyeludupan ribuanpound narkotika ke AS serta aneka kekerasan lain yang terkait penyelundupan.
Dalam pernyataan resminya, aparat Meksiko membantah terlibat penangkapan Zambada. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador meminta AS transparan soal penangkapan Zambada.
Obrador memerintahkan penambahan pasukan ke Sinaloa, negara bagian Meksiko yang menjadi asal kartel pimpinan El Chapo dan El Mayo. Penambahan itu untuk mengantisipasi gangguan keamanan selepas penangkapan El Mayo dan anak El Chapo.
Pada 2023, Sinaloa menjadi lokasi perang sipil selepas penangkapan salah satu anak El Chapo, Ovidio. Tentara bayaran kartel baku tembak dengan aparat Meksiko selama beberapa hari.
Baca juga: Meksiko Tangkap Gembong Kartel Narkotika Buron Bertahun-tahun
Menurut sumber CNN dari kalangan aparat AS, Zambada diduga dibohongi Joaquin. Zambada mau naik pesawat yang dinyatakan hanya terbang di sekitaran Meksiko. Ternyata, pesawat malah mendarat di El Paso yang terletak dekat perbatasan AS-Meksiko. Di bandara itu, aparat AS dari lintas lembaga sudah menanti.
Aparat AS diduga membujuk anak El Chapo untuk mengelabui El Mayo. Walakin, sumber lain CNN ragu Joaquin yang berinisiatif membujuk El Mayo. Mantan Kepala Operasi Internasional Badan Antinarkotika (DEA) AS, Mike Vigil, menyatakan, pengaruh Joaquin di kartel tidak sekuat anak-anak El Chapo lainnya.
Di kartel, Joaquin bersama saudara kandung dan saudara tirinya berbagi kekuasaan. Mereka adalah Ovidio, Iván Archivaldo Guzmán Salazar, dan Jesús Alfredo Guzmán Salazar. Mereka dikenal sebagai Los Chapitos alias El Chapo Kecil.
Di antara Los Chapitos, Ivan dan Ovidio paling berpengaruh. Ovidio saudara kandung Joaquin dan kini sedang ditahan di AS. Sementara Ivan saudara tiri. Joaquin, menurut Vigil, hanya menguasai bagian amat kecil dari kartel Sinaloa.
Baca juga: Diam-diam Dagang Narkoba, Istri Bos Kartel Meksiko Ditangkap
Sumber di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyebut, Joaquin mengamankan kesepakatan bagi dirinya dan Ovidio. Bayarannya adalah penyerahan Zambada.
Dalam pernyataan di pengadilan El Paso, kuasa hukum Zambada menegaskan bahwa El Mayo tidak menyerahkan diri. Zambada dinyatakan tidak tahu akan terbang ke El Paso.
Tidak terlacak
Selama puluhan tahun, El Mayo nyaris tidak terlacak. Pria itu hidup jauh dari sorotan dan tidak pernah membuat sensasi. Pada 2010, ia pernah menyatakan memilih bunuh diri dibandingkan ditangkap. Kala itu, ia mengaku amat takut kalau sampai dipenjara di AS. Selama ini, ia belum pernah dipenjara.
Justru anaknya, Vicente Zambada Niebla, ditangkap pada 2013 di Meksiko. Beberapa tahun kemudian, Vicente diekstradisi ke AS lalu divonis pada 2021.
El Mayo membantu Los Chapitos mencapai kedudukan sekarang. Ivan dan Jesus pernah disandera kartel lain dan dibebaskan pada 2016 karena kesepakatan yang dibuat El Mayo.
Baca juga: Dibayangi Kekerasan Bersenjata, Meksiko Pilih Perempuan Presiden Pertama
Sayangnya, belakangan hubungan Zambada dan Los Chapitos memburuk. Dalam laporan pada Mei 2024, DEA menyoroti persaingan kubu El Mayo dan kubu El Chapito.
Sebab, Chapito suka dengan kekerasan dan perang dengan siapa pun, sementara El Mayo lebih suka membuat kesepakatan dan memberi kompensasi. Zambada dikenal punya daftar panjang aparat dan berbagai pihak lain yang rutin disuap untuk mengamankan operasinya. Menurut Vicente, paling sedikit 1 juta dollar AS sebulan disebarkan Zambada ke aparat yang disuapnya.
Karena punya jaringan kuat di kalangan aparat, El Mayo dituding para anak buah Chapito sebagai pengatur penangkapan Ovidio tahun lalu. Baku tembak kartel Sinaloa dengan aparat disebut berakhir karena kesepakatan yang dibuat El Mayo.
Para anggota Chapito juga marah kepada Vicente, anak El Mayo. Pada 2019, Vicente menjadi saksi memberatkan bagi El Chapo dalam sidang di AS. Kesaksian itu salah satu penyebab El Chapo bisa dibuktikan bersalah dan kini menjalani penjara seumur hidup.
Persaingan El Mayo dan Los Chapitos dimanfaatkan aparat AS. Biro penyelidikan Depkamdagri AS, HSI, dan FBI memimpin perencanaan penangkapan El Mayo. ”Penangkapan ini pukulan telak bagi kartel Sinaloa,” kata Direktur DEA AS Anne Milgram. (AFP/AP/REUTERS)