Orang Kaya Tetap Bisa Membeli Izin Tinggal hingga Paspor Eropa
Pengurusan visa UE dikenal rumit bagi jelata. Kalau mau cepat dan izinnya lama, harus bayar mahal lewat Golden Visa.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN, KRIS MADA
·3 menit baca
Sudah dua tahun Uni Eropa menyerukan anggotanya menghentikan penjualan izin tinggal hingga kewarganegaraan. Faktanya, program itu masih terus dipertahankan dengan berbagai alasan. Orang kaya berbagai negara memanfaatkannya.
Bebas bepergian di UE jadi penarik utama program itu. Sebab, pengurusan visa UE dikenal rumit bagi jelata. Setumpuk dokumen harus disiapkan jika mengurus lewat jalur biasa. Sudah begitu, permohonan bisa ditolak pula. Di beberapa negara, tingkat penolakannya bisa melebihi separuh dari seluruh permohonan.
Laporan Euronews pada Selasa (23/7/2024) menunjukkan program itu masih berlangsung. Padahal, kritik telah lama digaungkan ke program yang lebih dikenal sebagai golden Visa dan golden Passport itu.
Kata golden secara harfiah menunjukkan program itu membutuhkan biaya tinggi. Sasarannya memang orang-orang kaya. Mereka yang ingin tinggal lama dan tidak mau repot mengurus ini-itu bisa memanfaatkan program tersebut.
Dalam ulasan Bloomberg pada Agustus 2023 disebutkan, program itu dimulai selepas krisis 2008. Kala itu, banyak anggota UE pusing dengan pemasukan seret. Maka, dibuat golden visa hingga golden passport untuk menarik warga kaya luar UE menanamkan uang di UE. Warga Amerika Serikat banyak memanfaatkan program itu selama era pandemi Covid-19.
Sejumlah anggota UE memberikan izin tinggal jangka panjang kepada yang mau menanamkan uang. Bisa dengan membeli rumah, membeli surat utang pemerintah, hingga donasi pada lembaga pendidikan.
Nilainya beragam, rata-rata dimulai 500.000 euro per orang atau Rp 8,7 miliar. Pemohon bisa saja sekaligus mendaftarkan keluarganya. Untuk anggota keluarga, nilai investasinya bisa lebih rendah. Syaratnya, permohonan dilakukan serentak.
Di beberapa negara, program golden visa bisa menjadi awal kewarganegaraan lebih cepat. Jika sudah tinggal pada periode tertentu, pemegang visa dapat mengajukan permohonan menjadi warga negara. Ada jalur normal dan ada jalur golden passport. Sesuai dengan namanya, golden, tentu saja mahal.
Ada 132.000 orang mendapatkan kewarganegaraan dengan cara ini. Sementara untuk izin tinggal lebih banyak lagi. Pembelinya dari berbagai negara di luar UE. Eropa Timur, Asia, Afrika, hingga Amerika Latin membeli izin tinggal itu.
Picu kritik
Tentu tidak semua pihak mendukung. Anggota Parlemen Belgia, Saskia Bricmont, menyebut skema itu membuka peluang bandit dan koruptor masuk UE. Setelah masuk, mereka bisa mencuci uang hingga mengganti identitas. Pernyataan itu selaras dengan laporan Parlemen dan Komisi Eropa. Skema itu meningkatkan risiko gangguan keamanan di UE.
Kritik lain, skema itu salah satu penyebab harga rumah melejit. Orang kaya dari berbagai negara rela mengeluarkan beberapa ratus ribu euro agar bisa tinggal tenang di UE dalam jangka panjang.
Saat perang Ukraina meletus, sorotan pada skema itu semakin kentara. Sejumlah pihak khawatir orang kaya Rusia dan Belarus memanfaatkan skema itu untuk tenang di UE. Padahal, mereka jadi sasaran sanksi UE.
Karena itu, sejumlah anggota UE mulai menghentikan program tersebut. Irlandia menghentikan program yang dinamai Investor Imigran mulai Februari 2023. Sebelumnya, penghentian hanya dikhusukan bagi warga Rusia dan Belarus.
Adapun pada Oktober 2023, Portugal melarang investasi properti digunakan sebagai sarana Golden Visa. Kalaupun orang kaya mau tetap punya properti di Portugal, properti akan dijadikan akomodasi bagi imigran.
Sementara pada Januari 2024, Belanda sama sekali melarang Golden Visa. Tidak ada lagi obral izin tinggal jangka panjang di Belanda. Kalau mau tinggal, ikuti prosedur yang bisa panjang dan rumit itu.
Tetap tersedia
Namun, tetap saja sebagian anggota UE membuka peluang orang kaya membeli izin tinggal jangka panjang. Portugal akan memberikan izin itu penyumbang dana riset dan pengembangan kebudayaan. Meski belum jelas berapa, nilai investasi ditaksir akan lebih tinggi dari skema beli atau sewa rumah.
Sementara Malta mempertahankan Golden Passport dan Golden Visa. Pemegang Golden Visa dapat bisa menjadi warga Malta, dan demikian warga UE, hanya dalam setahun. Investasi awalnya 690.000 euro per orang. Cepat dan mahal.
Sementara mulai 1 Juli 2024, Hongaria kembali membuka Golden Visa. Padahal, Budapest menghentikan program itu pada 2017. Hongaria menyebutnya Investor Tamu dan investasi dimulai dari 250.000 euro per tahun. Bisa juga sumbangan sekali senilai 1 juta euro ke perguruan tinggi.
Spanyol juga masih terus mempertahankan program jualan visa itu. Padahal, pada April 2024, Madrid menyatakan akan menghentikan program tersebut. Hanya saja, tidak ada langkah jelas Pemerintah Spanyol untuk menghentikan program tersebut. Sejak diterapkan pada 2013, sebanyak 10.000 warga asing dapat visa jangka panjang di Spanyol.
Dengan 800.000 euro, warga asing juga bisa dapat izin tinggal jangka panjang di Yunani. Biayanya lebih murah kalau mau tinggal di daerah terpencil. (AFP/REUTERS)