Dukungan untuk Kamala Harris Menguat, Trump Patut Waspada
Para tokoh Partai Demokrat mendukung penuh. Donor pun berbondong-bondong menyumbang. Trump bakal mendapat lawan tangguh.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·4 menit baca
WASHINGTON, SELASA — Kamala Harris mendapat dukungan dari sejumlah tokoh besar Partai Demokrat usai ”mendapat mandat” dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Setelah Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonan, kini Harris melaju dalam perburuan tiket Demokrat menuju Gedung Putih.
Sejumlah gubernur yang semula diprediksi akan menjadi calon lawannya dalam pencalonan itu kini justru memutuskan untuk mendukungnya. Semangat perlawanan Demokrat terhadap Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik, menyala kembali.
”Dengan kebanggaan yang sangat besar dan optimisme yang tak terbatas untuk masa depan negara kita, saya mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai presiden Amerika Serikat,” kata mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi di platform X, Senin (22/7/2024).
Perubahan sikap Pelosi ini sangat berarti bagi Harris yang tengah mencari dukungan besar bagi pencalonannya. Setelah sempat tidak bereaksi setelah pengumuman pengunduran diri Biden dan dikabarkan menginginkan pemilihan pendahuluan, perubahan sikap Pelosi ini dianggap melegakan. Mantan Presiden Bill Clinton juga disebutkan telah menyatakan dukungannya kepada Harris.
Harris juga bisa bernapas lega setelah beberapa gubernur yang sempat digadang-gadang akan menjadi calon lawannya di konvensi mendukungnya. Gretchen Whitmer, Gubernur Michigan; Wes Moore dari Maryland; JB Pritzker dari Illinois; dan Andy Beshear dari Kentucky; akhirnya memilih mendukungnya dan membuat daftar pesaing semakin berkurang.
Usai mendapat restu pencalonan dari Biden, Harris dan tim kampanyenya bergerak cepat. Mereka melakukan lebih dari 100 pembicaraan melalui telepon dengan sejumlah tokoh partai untuk mendapatkan dukungan. Hal serupa juga dilakukan Biden yang masih menjalani pemulihan dari Covid-19.
Semangat yang kembali tumbuh juga menguat di antara para pemilih Partai Demokrat. Hal itu diperlihatkan dengan sejumlah dukungan yang diperoleh Harris dalam waktu singkat.
Sejumlah pemimpin kaukus dan organisasi politik, seperti AAPI Victory Fund, yang berfokus pada pemilih Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik; The Collective PAC, berfokus pada tentang membangun kekuatan politik Kulit Hitam; dan Dana Kemenangan Latino; serta ketua Kaukus Progresif Kongres dan Kaukus Hispanik Kongres dan seluruh Kaukus Hitam Kongres; menyatakan mendukung bakal calon presiden berdarah Asia Selatan ini.
Menurut laporan Associated Press, lebih dari 1.500 delegasi yang akan hadir dalam konvensi Partai Demokrat berencana mengumumkan dukungannya itu saat perhelatan digelar. Berdasarkan aturan Komite Nasional Demokrat, jumlah itu telah melebihi separuh dari 1.976 dukungan yang menjadi jumlah minimal yang dibutuhkan oleh seorang capres,
Yang masih menjadi tanda tanya adalah dukungan dari Barack Obama. Sejauh ini, Obama, salah satu tokoh Demokrat yang dekat dengan Biden, masih belum menentukan sikap. Menurut salah satu anggota tim kampanyenya, Harris telah berbicara dengan Obama.
Semangat donor
Selain para politisi dan pemilih Demokrat, semangat para donor pun pulih kembali. Mereka, donor besar dan kecil, berbondong-bondong menyumbang untuk perjalanan kampanye Harris. Selain mendapat tambahan dukungan 28.000 sukarelawan kampanye, tim kampanye Harris menyebut bahwa dalam waktu 24 jam mereka berhasil mendapatkan tambahan dana kampanye sebesar 81 juta dollar AS. Angka ini belum termasuk tambahan 150 juta dollar AS dari Komite Aksi Super PAC dan juga simpanan sebelumnya yang telah mencapai 122 juta dollar AS.
Pendiri Evercore, Roger Altman, kepada CNBC mengatakan, sebagai donor Wall Street, dia juga akan mendukung Harris. Dia juga mengatakan, dia mengharapkan kampanye Harris dibiayai dengan sangat baik. ”Tiba-tiba basis Demokrat berubah dari demoralisasi menjadi bersemangat,” katanya.
Dukungan bagi Harris juga disampaikan pendiri platform media sosial bagi kalangan profesional LinkedIn, Reid Hoffman. Di media sosial, dia menulis: ”Saya dengan sepenuh hati mendukung Kamala Harris dan pencalonannya sebagai presiden Amerika Serikat dalam perjuangan kami untuk demokrasi pada bulan November.”
Ketua Open Society Foundations Alex Soros, putra miliarder George Soros, juga menyerukan masyarakat untuk bersatu mendukung Kamala Harris dan mengalahkan Trump. Swing Left, sebuah kelompok akar rumput yang mengumpulkan dana kampanye untuk para calon Partai Demokrat, mengatakan kepada AFP bahwa mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 160.000 dollar AS dalam waktu kurang dari 24 jam dari sekitar 1.500 donor.
Tekanan pada Trump
Pencalonan Harris menempatkan Trump dalam posisi yang tidak mudah. Selain faktor usia yang menjadi keunggulan Harris saat ini, sejumlah pendukung Harris mulai berkampanye dengan memosisikan Harris sebagai penegak hukum dan Trump sebagai penjahat, yang tengah didakwa dengan beberapa tuduhan, termasuk soal rahasia negara dan bahkan pelecehan seksual.
Sejauh ini, kampanye Trump dan JD Vance, cawapres dari Partai Demokrat, sepertinya masih sulit beralih dari Biden. Beberapa kali dia mengunggah pernyataan sinis soal mundurnya Biden, mengejek usia Presiden Biden, dan mengatakan dia dan Harris merupakan ”ancaman terhadap demokrasi”.
Vance, politisi asal Ohio itu, juga menggemakan pernyataan Trump. Dalam kampanye di Ohio pada hari Senin, Vance mengatakan kepada para pendukungnya bahwa Harris mendapatkan momentum tersebut karena elite Demokrat masuk ke dalam ruangan yang dipenuhi asap dan memutuskan untuk membuang Biden.
”Bukan begitu cara kerjanya. Itu ancaman bagi demokrasi,” katanya. (AP/AFP)