Sebenarnya Biden Mundur dari Apa?
Setelah didesak hampir sebulan, Joe Biden memutuskan mundur. Bagaimana semua itu terjadi?
Apa yang bisa dipelajari dari artikel ini
1. Apa yang diputuskan Joe Biden?
2. Bagaimana proses pengunduran diri Biden?
3. Apa reaksi setelah Biden mengumumkan mundur?
4. Apa yang terjadi setelah pengumuman Biden?
Keputusan Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden resmi membatalkan niat ikut pemilu pada November 2024. Ia mendukung Wakil Presiden Kamala Harris menjadi bakal calon presiden AS dari Partai Demokrat.
Baca juga: Joe Biden Mundur
Dukungan terhadap Joe Biden untuk maju sebagai perwakilan Partai Demokrat di pemilihan umum presiden terus menyurut. Bahkan, para pesohor yang dulu mendukungnya berbalik meminta dia mundur dari pencalonan.
”Biden yang saya temui sayangnya bukan negarawan seperti tahun 2010 ketika menjadi wakil presiden ataupun 2020 ketika terpilih sebagai presiden, melainkan orang tua keras kepala seperti yang kita saksikan di dalam debat melawan Trump,” tulis aktor sekaligus pendonor penting Demokrat, George Clooney.
Baca juga: George Clooney dan Nancy Pelosi ”Menampar” Joe Biden
Buruknya penampilan calon presiden petahana Joe Biden pada debat akhir Juni 2024 membuat pemilih mulai berpaling darinya. Donald Trump, pesaing Biden dari Partai Republik, memetik hasilnya.
Baca juga: Jajak Pendapat Tak Berpihak kepadanya, Biden Tetap Ngotot Nyapres
Biden (81) dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 saat kampanye di Las Vegas, AS. Kendala ini muncul di tengah meningkatnya desakan agar Biden mundur dari pencalonan sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat.
Baca juga: Di Tengah Desakan Mundur, Joe Biden Batal Kampanye karena Positif Covid
Bagaimana proses pengunduran diri Biden
Sampai Minggu pagi, hanya sedikit orang tahu Biden akan mengumumkan mundur. Teman dan stafnya saja tidak tahu.
Minggu pukul 13.45 waktu Delaware atau Senin pukul 00.45 WIB, Biden memberi tahu stafnya di Gedung Putih dan tim kampanye. Manajer Strategi Komunikasi Biden, Anita Dunn, juga baru diberi tahu saat itu.
Kepala Staf Gedung Putih Jeff Zients kaget dengan telepon mendadak itu. Ia menelepon beberapa anggota staf lainnya untuk memastikan tidak salah dengar.
Beberapa menteri mengaku tidak tahu, sementara beberapa staf mengaku sama terkejutnya. Bahkan, sebagian staf menangis saat tahu keputusan bos mereka.
Baca juga: Menyingkap Detik-detik Biden Memutuskan Mundur
Status Joe Biden pada pemilu 5 November 2024 masih sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrat. Hal ini karena sistem pemilu di AS menetapkan calon presiden dari setiap partai politik melalui konvensi nasional. Status itu membuatnya bisa batal ikut pemilu tanpa dikenai sanksi apa pun.
Baca juga: Status Masih Bakal Calon, Biden Boleh Mundur Tanpa Sanksi
Dalam sejarah Amerika Serikat, bukan hanya Presiden Joe Biden yang memutuskan mundur dari bursa calon presiden. Ada sederet nama besar dalam politik AS yang memutuskan tidak maju kembali dalam pemilihan umum setelah satu periode berkuasa.
Baca juga: Sejarah Mencatat, Biden Bukan Petahana Presiden AS Pertama yang Mundur
Reaksi setelah Biden mengumumkan mundur
Para donor dan pendukung Demokrat senang Joe Biden mundur. Donald Trump malah marah-marah dan mengejek Biden pikun.
”Kami dipaksa menghabiskan waktu dan uang untuk melawan si buruk Joe Biden, hasil jajak pendapatnya buruk setelah debat yang payah, dan sekarang keluar dari pertandingan. Sekarang kami harus memulai lagi dari awal,” tulis Trump di laman media sosial.
Baca juga: Joe Biden Mundur, Trump Marah-marah
Sebagian pihak justru khawatir lantaran pesaing terdekat Biden, Donald Trump, tampak kian kokoh. Apalagi, Wakil Presiden AS Kamala Harris yang diproyeksikan menggantikan Biden sebagai capres pilihan Demokrat dikesankan bukan lawan sepadan untuk Trump.
Keputusan Joe Biden mundur melegakan Demokrat. Namun, itu membuat Ukraina, Timur Tengah, dan Eropa harap-harap cemas.
Baca juga: Mundurnya Biden Ungkap Aura Ketidakpastian Dunia
Setelah pengumuman Biden
Posisi Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menguat sebagai bakal calon presiden AS dari Partai Demokrat, menggantikan Presiden Joe Biden yang telah mengundurkan diri. Menurut sumber-sumber yang diperoleh kantor berita Reuters, Minggu (21/7/2024) waktu setempat atau Senin pagi WIB, Harris telah mengantongi dukungan seluruh para pemimpin daerah Partai Demokrat di 50 negara bagian.
Baca juga: Kamala Harris Menguat sebagai Capres Demokrat, Trump: Dia Lebih Mudah Dikalahkan
Harris menang dari segi kegigihan memperjuangkan hak aborsi untuk kaum perempuan AS. Namun, pada isu lain, terutama penanganan krisis migran, ia dianggap gagal. Padahal, pada isu tersebut perang utama antara Partai Demokrat dan Partai Republik bergolak.
Baca juga: Plus-Minus Kekuatan Kamala Harris, Bagaimana Cara Dia Taklukkan Trump?