Lumrah kalau kucing membawa bangkai tikus, Bagaimana kalau kucing mencuri baju dan aneka barang?
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
FRIGILIANA, MINGGU - Para pemelihara kucing pasti paham dengan perilaku hewan ini. Mereka pasti sudah terbiasa dengan kegemaran kucing memburu tikus atau membawa pulang bangkai tikus atau burung mati.
Namun, bagaimana jika kucing suka membawa barang yang diambil entah dari mana? Sebutlah kaus kaki, sarung tangan, atau kardigan bayi? Mengesalkan dan menggelikan sekaligus, bukan?
Melansir dari The Guardian, Sabtu (20/7/2024), perilaku kucing yang suka mencuri itu bisa ditemukan di Frigiliana, Spanyol. Di kota kecil itu, ada tiga ekor kucing yang suka sekali mencuri. Perilaku ketiga ekor kucing pencuri itu membuat hubungan sang pemilik kucing, Rachel Womack dengan tetangga sekitar menjadi canggung.
Bayangkan, tiga kucing yang dinamai Daisy, Dora, dan Manchita itu bisa membawa pulang lebih dari 100 barang dalam sebulan. Womack menyebut, di antaranya ada sepatu bayi, juga ada boneka beruang.
Womack tentu saja pusing tujuh keliling dengan barang-barang curian yang menggunung. Ia tidak tahu siapa saja pemilik barang-barang itu, sehingga ia tidak tahu kepada siapa hendak mengembalikan.
Kucing pencuri juga ditemukan di Bristol, Inggris. Charlie, kucing milik Alice Bigge, sampai dijuluki kucing pencuri paling produktif di Inggris. Ia bisa membawa pulang mainan plastik, jepitan baju, bebek karet, gelas, dan peralatan makan. Bigge tak kehilangan akal. Ia meletakkan barang-barang curian Charlie di dinding luar rumah agar pemiliknya dapat mengambilnya kembali.
Kucing lain, Dusty dari San Mateo, California, sudah mencuri lebih dari 600 kali. Dusty pernah pulang dengan membawa 11 barang curian dalam satu malam. Barang yang ia bawa pulang di antaranya topi bisbol dan celana renang.
Dari sana, sejumlah peneliti mencoba memecahkan misteri perilaku aneh kucing-kucing ini. ”Kami tidak yakin mengapa kucing berperilaku seperti ini,” kata Auke-Florian Hiemstra, seorang ahli biologi pada Pusat Keanekaragaman Hayati atau Naturalis Biodiversity Center, di Leiden, Belanda.
Menurut Hiemstra, di seluruh dunia ada kucing yang suka berperilaku seperti ini. ”Akan tetapi, perilaku kucing yang suka mencuri ini belum pernah dipelajari,” katanya
Hiemstra seperti mendapatkan suntikan darah baru untuk penelitianya dengan perilaku kucing ini. ”Saya ingin mengetahui secara pasti mengapa kucing-kucing ini mencuri. Dengan mendokumentasikan kasus-kasus yang melibatkan kucing pencuri, akan menjadi awal dari penelitian yang lebih banyak di masa depan,” kata Hiemstra.
Pendokumentasian awal tiga kucing Womack dilakukan seniman visual Belanda, Anne Geene. Ia sampai terbang ke Frigiliana. Geene memotret ketiga kucing itu dan membukukannya. Ia memberi judul bukunya Low Hanging Fruit.
Hiemstra yang memang mempelajari masalah area persaingan di mana hewan dan manusia saling bertabrakan menulis kata pembukaan buku itu. Ia menulis, ”Inilah koleksi mereka, catatan kriminal mereka. Mengapa kucing mengumpulkan barang curian?”
Dalam satu sesi diskusi, Hiemstra dan Claudia Vinke yang adalah ahli biologi perilaku pada Universitas Utrecht mendapati sejumlah faktor pendorong yang mungkin memancing kejenakaan kucing-kucing itu. Keduanya sepakat, bisa jadi para kucing itu tengah mencari perhatian, atau ingin bermain.
Bisa jadi juga kucing-kucing itu ingin meningkatkan kemampuan mencari makan dan berburu, seperti saat kucing membawa hewan ke rumah. Bisa jadi pula kucing ingin menyingkirkan barang-barang yang sangat bau, seperti kaus kaki yang sudah usang, atau yang baru dicuci dan berbau deterjen, dari area kekuasaannya.
Namun, karena kucing memiliki perut kecil, mereka cenderung membawa mangsa ke area teritori mereka untuk dimakan saat lapar. Naluri yang sama mungkin membuat mereka membawa benda-benda pulang ke rumah. ”Saat Anda memperhatikan kucing, Anda akan memahami perilaku itu,” kata Vinke.
Dennis Turner, dosen Universitas Zurich, percaya bahwa perhatian adalah kuncinya. Untuk menghentikan kebiasaan tersebut, ia menyarankan untuk meninggalkan ruangan tanpa suara saat kucing menyeret sesuatu, dan membuang benda tersebut saat ia sudah pergi.
Daniel Mills, Profesor kedokteran perilaku hewan pada Universitas Lincoln, menyatakan, hewan merespons rangsangan yang sangat sederhana. Terkait barang-barang curian kucing, menurut Mills, kucing tidak menganggapnya sebagai hadiah untuk majikannya. ”Itu adalah aturan hidup sederhana yang dijalankan oleh otak kucing,” kata Mills.