777X Senjata Baru Boeing di Farnborough Airshow
Boeing berencana membawa 777X di Farnborough Airshow. ”Kompas” beruntung pernah melihat dan mengulik langsung 777X.
Pameran Dirgantara Internasional Farnborough Airshow yang menjadi ”lebarannya” pencinta dunia penerbangan akan digelar pada 22-26 Juli 2024 di Farnborough, Hampshire, Inggris. Pameran yang digelar dua tahunan itu akan menjadi ajang pemerintah, militer, serta profesional industri untuk melihat pesawat, teknologi penerbangan dan inovasi yang ditawarkan oleh produsen pesawat, penyedia teknologi, dan layanan.
Pergelaran ini tentu tidak ingin dilewatkan begitu saja oleh Boeing. Perusahaan penerbangan asal Amerika tersebut kemungkinan besar menjadikan acara tersebut sebagai momentum untuk kembali meraih simpati publik pascarentetan insiden yang melibatkan pesawat-pesawat produksi mereka.
Dalam pameran tersebut, Boeing, menurut rencana, akan menampilkan teknologi keberlanjutan, termasuk X-66 Sustainable Flight Demonstrator, Boeing ecoDemonstrator dan alat visualisasi data Cascade, untuk menginformasikan strategi dekarbonisasi. Pengunjung juga akan disuguhkan pengalaman bersama F-15EX dan produk serta layanan pertahanan lainnya.
Selain itu, Boeing akan memamerkan bagian interior 777X. Pesawat ini diklaim sebagai pesawat produksi Boeing paling mutakhir.
Baca juga: Empat Langkah Boeing Perbaiki Kepercayaan Publik
Saat ini 777X sedang menjalani penerbangan uji coba bersama Otoritas Penerbangan Federal AS atau Federal Aviation Administration (FAA). Uji penerbangan itu dimulai setelah FAA memberikan Type Inspection Authorization untuk 777-9.
”Kami telah menempatkan armada uji 777-9 melalui lebih dari 1.200 penerbangan dan 3.500 jam terbang di berbagai wilayah dan kondisi iklim. Kami memulai sertifikasi pengujian penerbangan dengan personel FAA di dalam pesawat,” tulis Boeing dalam rilis yang diterima harian Kompas, Sabtu (13/7/2024).
Uji terbang sertifikasi ini merupakan salah satu bagian terpenting untuk memastikan keamanan, keandalan dan performa pesawat. Harian Kompas beruntung pernah melihat dan mengulik langsung 777X ketika berkunjung ke Pabrik Boeing di Everett, Seattle, Amerika Serikat, Rabu (26/6/2024).
Program membangun 777X sebenarnya sudah dimulai sejak 2013. Namun, pesawat ini baru dijual secara komersial pada 2021 setelah melewati beberapa kali penundaan. Sejak awal, Boeing 777X dirancang sebagai jet bermesin ganda terbesar dan terefisien di dunia.
Dengan kabin yang luas dan lebar, arsitektur khusus baru, dan inovasi dari 787 Dreamliner, pesawat ini diklaim menawarkan pengalaman terbang masa depan. Pesawat ini dinobatkan oleh Boeing sebagai pesawat yang memberikan kenyamanan bagi penumpang, pilot, bahkan orang yang berada di luar pesawat.
Kenyamanan penumpang
Tak hanya desain interior, sistem udara di dalam kabin yang tak terlihat juga menjadi bagian dari fitur kenyamanan yang ditawarkan Boeing 777X bagi penumpang. Bahkan, kabin penumpang juga diklaim lebih kedap suara bila dibandingkan dengan pesawat-pesawat pendahulunya. Tingkat kebisingan di dalam kabin diklaim hanya sekitar 8db (desibel). Itu setara dengan suara napas manusia.
Hal ini tentunya membuat pengalaman terbang jarak jauh lebih nyaman karena penumpang bisa tidur lebih nyenyak. Pengalaman itu akan didukung dengan aksen bintang dan lampu LED yang dinamis kala penerbangan malam hari.
Boeing juga merancang kabin 777X sebagai sebuah ruang yang lega. Ceiling atau atapnya cukup tinggi dan lebar kabinnya bisa mencapai 30-40 cm lebih lebar dari Boeing 747. Juga dengan jendelanya yang lebih lebar 30 persen sehingga penumpang bisa menikmati pemandangan saat landing ataupun take-off.
Boeing 777X hadir dalam dua varian utama: 777-8 dan 777-9. Varian yang lebih besar, 777-9, mampu menampung hingga 426 penumpang dalam konfigurasi dua kelas. Sementara itu, 777-8 memiliki kapasitas sekitar 384 penumpang. Dengan kapasitas penumpang sebanyak itu, artinya jumlah kursi penumpang 777X bisa 50 persen lebih banyak dari pada kompetitornya, A350 buatan Airbus.
Baca juga: Menengok Peternakan Burung Besi Boeing
”Secara keseluruhan kapasitas 777X lebih banyak. Lebih banyak ruang, lebih lapang bagi penumpang. Dengan jumlah kursi yang lebih banyak kami berhasil membuat penerbangan dengan konsumsi bahan bakar per kursi yang terendah,” ujar Manging Director-Commercial Airplanes Product Marketing Boeing Brad Till.
Kenyamanan pilot
Brad mengatakan, ketika merancang 777X, Boeing memang berorientasi pada kenyamanan konsumen. Bahkan, dalam hal ini, pilot juga dilibatkan sebagai konsumen. Atas dasar itulah, kenyamanan di kabin pilot juga diperhitungkan.
777X menghadirkan kabin pilot yang lebih lebar dan lega. Boeing juga mengganti sejumlah panel analog dengan instrumen layar sentuh. Fitur tersebut diakui memudahkan para pilot dalam bekerja.
”Sebagai pilot uji coba, saya merasa nyaman. Sangat menyenangkan terbang dari sudut pandang pilot,” ujar Kepala Pilot Uji Coba 777/777X Ted Grady.
Ted terlibat dalam pengembangan 777X. Ia beberapa kali ikut serta dalam uji coba penerbangan. Ia mengaku telah melakukan sejumlah pendaratan dan lepas landas dengan berbagai kondisi lintasan. Ia juga menjalani uji terbang di berbagai kondisi cuaca.
”Kami melakukan uji pendaratan dan lepas landas di kondisi lintasan basah dan kering. Kami melakukannya di Roswell, New Mexico, tempat yang bagus untuk pengujian,” kata Ted.
Baca juga: Boeing: Ada Pelanggaran Prosedur Pemasangan ”Rivet” pada Insiden Alaska Airlines
Sementara pengujian rem dilakukan di landasan pacu Central Oklahoma. ”Landasan itu merupakan landasan yang kondisinya menantang untuk terbang,” ujar Ted. Kendati harus mendarat, lepas landas dan terbang dalam keadaan yang sulit, Ted yakin 777X dengan segala fitur yang dimiliki mampu mengatasi berbagai situasi dan kondisi tersebut.
Kenyamanan di luar pesawat
Boeing tampaknya juga tidak ingin kenyamanan tersebut hanya dirasakan oleh mereka yang terbang bersama 777X. Kenyamanan bagi orang-orang di luar kabin pesawat juga jadi perhatian. ”Kami mengurangi jumlah bilah kipas pada mesin. Dan dengan penggunaan material baru, membuat platform ini (777X) memiliki kebisingan yang lebih rendah sehingga tidak mengganggu orang-orang yang ada di sekitar pesawat saat pesawat ini terparkir atau hendak terbang,” ujar Brad Till.
Kenyamanan lain hadir berkat desain winglet yang baru. Brad menambahkan, perubahan sayap di 777x itu memengaruhi aerodinamika pesawat sehingga menekan konsumsi energi hingga 5 persen.
Desain dan fitur baru pada winglet juga akan mempermudah pesawat parkir di bandara yang luas apronnya terbatas. Pasalnya, Boeing 777X ini mampu menekuk sayap kompositnya. Alhasil sayap yang semula 71,8 meter bisa dilipat menjadi 64,8 meter.
777X dilengkapi dengan mesin GE9X dari General Electric. Konon ini merupakan mesin jet komersial terbesar dan paling efisien yang pernah dibuat. Berkat mesin ini, konsumsi bahan bakar dapat ditekan hingga 10 persen bila dibandingkan dengan mesin yang digunakan pada 777-300ER.
Baca juga: Mengapa Boeing Mengaku Bersalah atas Kecelakaan Lion Air?
Efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi ini tidak hanya mengurangi biaya operasi bagi maskapai penerbangan, tetapi juga mengurangi emisi karbon sehingga 777X menjadi lebih ramah lingkungan.
Dengan mesin tersebut, 777X juga memiliki daya tempuh yang lebih jauh. Burung besi ini bisa terbang sejauh 13.500 km untuk varian 777-9 dan 16.190 km untuk varian 777-8. Jarak tersebut setara penerbangan langsung dari Soekarno-Hatta, Indonesia, ke New York, Amerika Serikat.
Bagi Boeing, 777X adalah mahakarya inovasi dan teknologi yang membawa banyak keunggulan dibandingkan dengan pendahulunya. Dengan kenyamanan yang ditawarkan, Boeing mencoba menetapkan standar baru untuk penerbangan masa depan.
Namun, bagi penumpang, keamanan penerbangan adalah hal yang utama. Bagaimanapun juga Boeing harus terus berupaya meyakinkan kepada publik bahwa produk mereka aman.
Selanjutnya, apakah ada maskapai Indonesia yang akan membeli 777X? Kita tunggu saja.
Simak juga: Masuk ke Dalam Pesawat Uji Coba Boeing 777X