Wapres AS, Pemain Cadangan atau Penasihat Politik?
Wakil presiden bukan pengekor. Wakil presiden bisa menjadi penasihat presiden yang paling dekat, jujur, dan kritis.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
Jabatan wakil presiden (wapres) di AS adalah jabatan penting. Akan tetapi, pada saat yang sama juga banyak mengundang guyonan karena sering diledek sebagai pekerjaan yang paling tidak signifikan saking jarangnya posisi tersebut disorot.
Calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memilih pasangannya untuk berlaga di pemilihan umum 5 November 2024, yaitu politikus milenial JD Vance. Petahana Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat belum menentukan calon wakil presidennya. Petahana Wapres Kamala Harris menyatakan dukungan atas Biden, tetapi belum ada tanda-tanda ia ”dilamar” Biden untuk melanjutkan ke masa jabatan kedua.
Tentang posisi wapres hanya sedikit disinggung di dalam Konstitusi AS. Pasal 1 Ayat 3 menyatakan bahwa wapres bertugas sebagai Ketua Senat AS. Hal ini dijabarkan lebih lanjut di dalam laman Senat AS. Walaupun berstatus sebagai ketua, wapres tidak memiliki hak mengikuti pemungutan suara di dalam pengambilan keputusan Senat.
”Wapres baru bisa turun tangan apabila di dalam pemungutan suara terjadi seri, yaitu jumlah pemilih ’ya’ dan ’tidak' imbang. Suara wapres bertindak sebagai penentu,” demikian keterangan di laman Senat AS.
Sejak dilantik pada 2021, Kamala Harris telah 33 kali menggunakan posisinya untuk memecah suara seri. Mike Pence, wapres pada pemerintahan Donald Trump (2017-2021), menggunakan hak tersebut 13 kali.
Selain mereka, berdasarkan catatan Senat, para wapres yang turun tangan memecah suara seri adalah Dick Cheney (2001-2009) sebanyak delapan kali, George HW Bush (1981-1988) sebanyak tujuh kali, dan Al Gore (1993-2001) sebanyak empat kali. Biden selama menjadi wapres untuk dua masa jabatan Barack Obama 2009-2017 tidak pernah mengalami hal tersebut.
Bebas mendefinisikan posisi
Ketika AS pertama kali melakukan pemilihan umum, jabatan wapres diberikan kepada calon yang memenangi suara kedua terbanyak. Ketika George Washington terpilih sebagai presiden pada 1789, wapresnya adalah John Adams yang memenangi suara terbanyak setelah Washington.
Adams menjadi presiden pada 1797 dengan Thomas Jefferson sebagai wapres. Selama periode menjabat, keduanya tidak akur karena memiliki pandangan politik yang berbeda. Catatan tersebut menjadi preseden perubahan aturan wapres menjadi pasangan yang sejak awal ditentukan oleh calon presiden sebelum berlaga di pemilu.
Selain menjabat sebagai Ketua Senat, aturan mengenai wapres hanya menyatakan bahwa wapres menggantikan presiden sebagai kepala negara apabila presiden meninggal, dinyatakan tidak layak memimpin, atau dimakzulkan. Ini yang membuat seolah wapres hanya menjadi pemain cadangan sehingga berada di bayang-bayang presiden.
Di dalam sejarah modern AS memang ada kejadian wapres yang demikian. Misalnya Harry Truman ketika menjadi wapres bagi Franklin DeLano Roosevelt di tahun 1945. Ia sama sekali tidak tahu mengenai Proyek Manhattan, yaitu pengembangan senjata nuklir strategis. Roosevelt meninggal ketika masih menjabat dan Truman menggantikannya sebagai kepala negara. Baru ketika itu ia mengetahui soal Proyek Manhattan.
Mike Pence ketika menjadi wapres untuk Trump juga dikenal sebagai pengekor. Ketika pendukung Trump menyerang Gedung Capitol di Washington DC dan mengakibatkan kerusuhan 6 Januari 2021, DPR AS termasuk politikus Partai Republik menyerukan agar Pence mempraktikkan Amendemen 25.
Amendemen 25 mengamanatkan wapres menempati posisi presiden apabila petahana presiden dinyatakan tidak layak memimpin. Pembiaran Trump atas kekacauan yang dilakukan pendukungnya karena tidak bisa menerima kekalahan pada pilpres November 2020 dianggap sebagai pengkhianatan terhadap negara. Apalagi, Trump menghasut massa melalui media sosial.
Pence sejatinya bertindak untuk mengendalikan keadaan. Ia memotong kewenangan presiden dengan memanggil Garda Nasional untuk mengamankan Washington DC. Kepatuhan Garda Nasional kepada perintah Pence membuktikan bahwa ia, ketika itu, diakui sebagai pemimpin de facto AS dan tindakannya dipuji oleh Partai Demokrat selaku oposisi.
Pence juga mengecam perilaku Trump dengan menyebutnya bertindak tidak patriotis. Akan tetapi, meskipun dorongan agar ia mengambil alih kepemimpinan sangat kuat, Pence menolak melakukannya. Keputusan itu disesalkan oleh DPR AS seperti tertuang di dalam liputan media Daily Beast edisi 16 Juni 2022.
Mitra diskusi
Walter Mondale, yang menjadi wapres bagi Presiden Jimmy Carter pada periode 1977-1981, menjadikan dirinya sebagai mitra diskusi yang berpengaruh. Menurut sejarawan politik Joel K Goldstein di dalam bukunya yang berjudul The White House Vice Presidency: From Mondale to Biden, hal ini tidak lepas dari keinginan Carter mencari pasangan yang bukan hanya sebagai pemain cadangan, tetapi juga benar-benar berkontribusi pada pemerintahan.
Mondale membuka jalan bagi para wapres berikutnya bahwa mereka memiliki suara penting di dalam pemerintahan. Apalagi, dengan pengalaman sebagai Ketua Senat, wapres bisa memberi presiden masukan dari sisi eksekutif sekaligus legislatif.
Al Gore selama menjadi wapres Bill Clinton pada 1993-2001 juga demikian. Ia dan Clinton merumuskan tugas Ibu Negara Hillary Clinton. Ia pula yang mengatur skema birokrasi pemerintahan AS agar lebih efisien dan efektif.
Biden selama menjabat wapres bagi Barack Obama terkenal dengan kalimatnya ”saya adalah orang terakhir di ruangan”. Maksud perkataan itu adalah di setiap rapat, Biden menjadi orang terakhir yang meninggalkan rapat bersama Obama. Tujuannya agar ia secara pribadi bisa memberi pandangan jujur mengenai isi rapat, termasuk mengkritik Obama tanpa kehadiran bawahan mereka.
Menurut liputan ABC News, 22 Agustus 2020, prinsip serupa diterapkan Biden kepada Kamala Harris. ”Anda harus menjadi orang yang jujur kepada saya, termasuk mengkritik pemikiran saya,” kata Biden ketika ”meminang” Harris.
Pemilu AS masih empat bulan lagi. Sampai hal itu terjadi, publik bertanya mengenai para calon wapres. Apakah mereka sekadar pengekor, pemain cadangan, atau penasihat terdekat dan terjujur bagi presiden?