Menengok Peternakan Burung Besi Boeing
Sebenarnya, seperti apa kondisi Pabrik Boeing? Kompas beruntung bisa mengunjungi langsung dua Pabrik Boeing di Seattle.
Semua mata di dunia penerbangan sedang memandang tajam ke arah Boeing. Perusahaan besar penerbangan itu menjadi sorotan pascarentetan insiden yang menimpa pesawat-pesawat produksinya. Wajar apabila ada pertanyaan: ”Sebenarnya seperti apa, sih, kondisi Pabrik Boeing? Apa yang dilakukan Boeing agar insiden-insiden itu tidak terulang lagi?”
Beruntung, harian Kompas mendapatkan kesempatan mengunjungi dua pabrik milik Boeing di Seattle, Amerika Serikat. Harapannya kedua pertanyaan tersebut terjawab setelah berkunjung langsung ke ”peternakan burung besi” milik Boeing tersebut.
Di Seattle, terdapat dua pabrik Boeing, keduanya terpisah dengan jarak kurang lebih 58 kilometer. Pabrik Renton ada di sisi selatan, sedangkan Pabrik Everett ada di sisi utara. Apabila pabrik di Renton memproduksi keluarga Boeing 737, pabrik di Everett memproduksi Boeing 747, 767, 777, dan 787 Dreamliner.
Mari kami ajak Anda berkeliling pabrik alias peternakan burung besi Boeing di kedua lokasi tersebut.
Renton Factory
Pabrik Boeing di Renton memiliki luas 243.840 meter persegi. Fasilitas ini menjadi salah satu fasilitas produksi pesawat terpenting di dunia. Pabrik yang terletak di tepi selatan Danau Washington ini telah beroperasi sejak 1941.
Di Renton, para pekerja setiap hari bekerja sama membangun Boeing 737. Mereka bekerja dalam tiga sif per hari. Jangan bayangkan akan ada barisan pekerja yang melakukan pekerjaan yang sama di satu titik. Besarnya pabrik ini membuat ribuan orang tampak tak terlihat menggerombol.
Anda juga tidak melihat pekerja yang mengenakan baju seragam seperti terusan dari atas hingga ke bawah lengkap dengan helm pengaman. Pekerja di pabrik Boeing tampil kasual cenderung santai. Beberapa justru mengenakan celana pendek dan kaus. Kendati demikian, tak satu pun diizinkan masuk ke area pabrik apabila tidak mengenakan sepatu tertutup dan kaca mata pelindung.
Katie Ringgold, Wakil Presiden dan Manajer Umum Boeing 737, mengatakan, kehati-hatian, ketelitian merupakan sesuatu yang penting untuk menciptakan keamanan. Di Pabrik Renton, ia harus memastikan 13.000 orang bekerja dengan hati-hati dan teliti untuk menghasilkan produk yang aman.
Baca juga: Boeing: Ada Pelanggaran Prosedur Pemasangan ”Rivet” pada Insiden Alaska Airlines
”Ada 2 juta bagian yang membentuk Boeing 737 Max, semuanya disatukan pada perakitan akhir di Renton, Seattle, Amerika Serikat. Mulai pembuatan kerangka badan pesawat hingga pesawat selesai dan siap menjalani proses inspeksi, pengecatan, dan pengiriman, semuanya dilakukan di Renton,” kata Katie.
Para pekerja harus bekerja sama merampungkan itu semua dalam tiga kelompok kerja (sif). Oleh karena itu, pengecekan antartim dari satu tahap ke tahap selanjutnya menjadi sesuatu yang penting dan tidak boleh ada satu prosedur terlewat.
Sebuah 737 Max dapat dirampungkan dalam perakitan akhir di Pabrik Renton dalam 10 hari kerja. Selama 10 hari itu pula pesawat yang sedang dibangun diletakkan dalam 10 pos yang berbeda. Di tiap pos, ada pengerjaan yang berbeda dengan pos lainnya. Pesawat baru akan berpindah pos pengerjaan pada malam hari (sif tiga) dengan cara diderek atau digeser ke pos berikutnya.
Pada pos pertama hingga ketiga, pekerjaan yang dilakukan ialah pamasangan sistem hidrolik serta instalasi kabel. Pada tahap ini, badan pesawat juga dipasangi sirip punggung dan pelindung radar.
Di pos keempat, badan pesawat mulai terlihat seperti pesawat terbang. Di tahap ini, sayap pesawat mulai dipasang beserta stabilisator horizontal dan vertikal, lengkap dengan roda pendaratan.
Di pos lima, para pekerja di Renton mulai memasang dapur belakang, toilet, tangki air, dan tangki limbah. Pada tahap ini instalasi kabel mulai dihubungkan ke sistem kontrol penerbangan. Dan, tangki bahan bakar menjalani uji tekanan akhir.
Selanjutnya, di pos keenam, permesinan menjadi fokus pengerjaan. Pengujian mekanis dan elektronik dimulai pada tahap ini. Adapun pengerjaan di dalam badan pesawat difokuskan pada pemasangan dinding samping dan tempat penyimpanan dalam kabin.
Pada tahapan ketujuh, kabin penumpang diuji tekanannya. Tangki bahan bakar juga diperiksa dan dibersihkan secara menyeluruh. Para pekerja juga melakukan pengujian pada pendaratan dan sistem kendali penerbangan.
Di tahapan kedelapan, karpet dan kursi penumpang mulai dipasang. Sementara pengujian difokuskan pada kontrol penerbangan dan sistem hidrolik. Pada tahapan ini pemeriksaan menyeluruh mulai dilakukan.
Mesin jet baru dipasang di pesawat pada tahapan hari kesembilan. Mesin tersebut juga langsung dihubungkan ke sistem elektronik dan hidroliknya. Petugas juga melakukan inspeksi akhir. Inspeksi ini dilakukan sebelum ditunjukkan kepada pelanggan dan dilakukan inspeksi menyeluruh pada pesawat.
Di tahap terakhir, Boeing memberikan waktu untuk pengujian dan inspeksi tambahan. Apa pun yang mungkin diperlukan sebelum pesawat meninggalkan pabrik untuk pengujian prapenerbangan, pengecatan, dan pengiriman.
Pelatihan
Tak hanya untuk merakit pesawat, Pabrik Boeing di Renton juga dilengkapi fasilitas pelatihan bagi para pekerjanya. Di sana terdapat 350 pos yang mewakili pelatihan untuk tugas kerja yang berbeda-beda. Ada pos pelatihan untuk pengeboran, melepas atau memasang sekrup, menyambung dan melepas kabel, dan sebagainya.
Para calon pekerja harus melewati masa pelatihan tersebut antara enam hingga delapan minggu. Hal itu bergantung pada seberapa baik dan cepat mereka merampungkan tugas-tugas di tiap-tiap pos pelatihan kerja. Di setiap pos ada mentor dari sesama pekerja yang akan memantau bagaimana peserta pelatihan merampungkan modul-modul latihan tersebut.
Pabrik Everett
Hampir serupa dengan Pabrik Boeing di Renton, suasana pabrik di Everett juga terasa lapang. Atap bangunan pabrik sangat tinggi, setara dengan bangunan empat atau lima lantai. Kendati atapnya tinggi, banyaknya lampu tetap membuat pabrik ini terang.
Everett memiliki puluhan hanggar yang sangat luas. Suasananya terasa lapang karena hampir tidak ada sekat. Benar-benar seperti hanggar yang mampu menampung puluhan pesawat berbadan lebar.
Anda tak perlu membayangkan seberapa luas kompleks pabrik ini. Sebab, Guinness World Records telah mengakui Everett sebagai bangunan terbesar di dunia. Berdasarkan volumenya, bangunan ini memiliki volume total 13,4 juta meter kubik dengan luas lantai dalam ruangan mencapai 98,3 hektar. Adapun total luas kompleks pabrik ini mencapai 1.025 hektar. Luas tersebut hampir setara dengan empat kali luas kompleks Gelora Bung Karno.
Kami sangat bangga dengan 787. Kami telah menerbangkan hampir 900 juta penumpang sejak dimulainya program 787.
Vice President and General Manager 787 Program Scott Stocker mengatakan, ribuan karyawan di Everett mengerjakan fabrikasi dan produksi pesawat, pengembangan produk, keamanan dan keselamatan penerbangan, hingga sertifikasi pesawat. Area produksi lainnya di pabrik ini mencakup hangar cat, jalur penerbangan, dan pusat pengiriman.
Scott bercerita, pada Januari 1967, pekerja produksi pertama tiba di Everett, dan pada 1 Mei 1967, bangunan perakitan utama dibuka untuk pertama kalinya. ”Sudah sejak selama itu sistem koneksi antarbagian di sini diatur secara baik dan aman. Namun, tentu kami juga mengalihkan beberapa sistem tradisional menjadi lebih modern,” ujarnya.
Salah satu sistem kerja yang masih diterapkan ialah pengecekan dokumen kerja antarkelompok kerja (sif). Sebelum memulai kerja, para pekerja harus memeriksa sebuah dokumen yang ditinggalkan kelompok kerja sebelumnya.
Di sana ada daftar pekerjaan lengkap dengan penanda merah, kuning, hijau. Apabila sebuah pekerjaan diberi tanda hijau, itu artinya pekerjaan telah rampung dan pekerja di kelompok kerja selanjutnya bisa menggarap tahap berikutnya. Adapun penanda kuning mengindikasikan ada sesuatu ketidakberesan yang ditemukan sehingga hal itu harus dibereskan kelompok kerja selanjutnya. Sementara penanda merah menandakan ada sesuatu pekerjaan yang membutuhkan pemeriksaan mendalam. Kelompok kerja berikutnya harus memeriksa kembali pekerjaan tersebut.
Dengan cara kerja seperti itu, para pekerja masih sempat bertemu dengan pekerja lain dari kelompok kerja yang berbeda. Kesempatan tersebut digunakan untuk membangun semangat employee involvement atau keterlibatan karyawan. Dengan semangat tersebut, mereka memiliki kebanggan atas produk yang mereka hasilnya.
Baca juga: Empat Langkah Boeing Perbaiki Kepercayaan Publik
Salah satu produk kebanggaan yang dihasilkan dari Pabrik Boeing di Everett ialah 787 Dreamliner. ”Kami sangat bangga dengan 787. Kami telah menerbangkan hampir 900 juta penumpang sejak dimulainya program 787. Kami memiliki lebih dari 1.100 pesawat yang telah melayani lebih dari 27 juta jam penerbangan.”
Kualitas produk
Boeing juga menyediakan landasan terbang di setiap pabriknya. Hal itu untuk memastikan pesawat yang diterima oleh pembelinya benar-benar fresh from the oven. Jadi, apabila ada maskapai Indonesia membeli 737 Max 7, pesawat itu akan dikirim dari Renton langsung ke Indonesia. Atau apabila ada yang membeli 787 Dreamliner, pesawat tersebut dirakit dan dikirim langsung dari Everett ke Indonesia.
Di tengah proses produksi itu, keamanan tetap menjadi perhatian Boeing. Di sejumlah titik terpampang slogan yang menjadi program keselamatan mereka, Go4Zero. Program tersebut tentu tidak hanya untuk keselamatan pekerja di pabrik, tetapi juga keselamatan para konsumen pengguna produk Boeing.
Pascarentetan insiden yang menimpa pesawat-pesawat produksinya, Boeing menetapkan empat langkah baru untuk memulihkan kepercayaan publik. Boeing mengupayakan berbagai cara demi meningkatkan keselamatan pesawat, termasuk mengadakan quality standouts di berbagai lokasi produksi mereka.
Janji itu disampaikan Elizabeth Lund, Senior Vice President Quality Boeing di Pabrik Boeing Renton, Seattle, Selasa (25/6/2024). ”Kami menetapkan empat langkah baru untuk memperbaiki kepercayaan publik, yaitu investasi di pelatihan tenaga kerja, menyederhanakan rencana dan proses produksi, mengeliminasi cacat, serta meningkatkan budaya keselamatan dan kualitas,” tutur Elizabeth.
Pabrik Boeing di Everett bukan hanya fasilitas produksi, melainkan juga simbol inovasi dan pencapaian dalam industri penerbangan. Dengan sejarah yang kaya dan kontribusi besar terhadap perkembangan teknologi pesawat terbang, pabrik ini terus memainkan peran penting dalam menghubungkan dunia melalui udara.
Seperti umumnya peternakan, menghasilkan anakan-anakan baru tidaklah cukup. Butuh anakan-anakan baru yang harus terus dijaga kualitasnya. Dalam dunia penerbangan, keamanan adalah kualitas yang harus dijaga.
Tonton juga: