Belajar dari Musibah Singapore Airlines, Ketahui Mana Saja Rute Rawan Turbulensi
Ada sejumlah rute penerbangan yang terkenal rawan turbulensi. Lokasinya tersebar di sejumlah negara.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
Dalam sepekan terakhir, ada dua pesawat terdampak turbulensi. Berdasarkan catatan, sejumlah lokasi dikenal sebagai tempat turbulensi.
Pesawat Qatar Airways diguncang turbulensi pada Minggu (26/5/2024) di atas Turki. Insiden yang melukai 12 orang itu terjadi beberapa hari selepas Singapore Airlines terguncang di atas Andaman. Dalam insiden Singapore Airlines pada Selasa (21/5/2024), dua penumpang tewas dan puluhan lain cedera.
Insiden pada dua pesawat itu memicu kekhawatiran soal keselamatan transportasi udara. Padahal, selama ini pesawat dikenal sebagai moda angkutan paling aman. Hal itu berdasarkan tingkat kecelakaan pesawat dibandingkan kapal atau mobil dan kereta api.
Turbulensi salah satu penyebab kecelakaan transportasi udara. Badan Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat mendefinisikan turbulensi sebagai dampak pergerakan udara yang tiba-tiba dan tidak teratur. Pergerakan itu menghasilkan aliran udara ke atas dan ke bawah yang tajam dan cepat. Aliran tersebut terjadi secara bersamaan dan menggerakkan pesawat secara tidak terduga.
Turbulensi dibagi dalam empat kategori, yaitu ringan, sedang, parah, atau ekstrem. Periset atmosfer pada University of Reading di Inggris, Paul Williams, menyebut, turbulensi dapat terjadi karena keberadaan badai, gunung, hingga arus udara kuat.
Pesawat Singapore Airlines dilanda turbulensi cuaca cerah (CAT). William dan timnya menyebut, CAT lebih sulit diperkirakan. CAT dapat membentang selebar 160 kilometer dengan panjang 482 kilometer. CAT kerap terjadi pada ketinggian 6 kilometer hingga 12 kilometer.
Dalam laporan pada 26 Mei 2024, Forbes menulis CAT bisa terjadi kala udara hangat dan dingin bertabrakan. Dampaknya, jalur terbang menjadi tidak beraturan. Pilot sulit mendeteksi karena turbulensi ini tidak terkait dengan pola cuaca yang terlihat.
Di rute-rute penerbangan jarak jauh ataupun jarak pendek, fenomena turbulensi ini bisa dirasakan. Sebagian besar turbulensi yang dirasakan penumpang adalah turbulensi ringan. Sementara turbulensi parah jarang terjadi. ”Turbulensi parah dalam penerbangan komersial, untungnya, sangat jarang,” ujar Williams.
Hal yang patut dicermati, turbulensi jarang menyebabkan cedera pada penumpang pesawat yang melewatinya. Data Federal Aviation Industry menunjukkan, pada tahun 2009 hingga 2021, hanya 30 penumpang dan 116 awak pesawat yang mengalami luka serius.
Rute rawan
Dalam laporan pada 22 Mei 2024, Bloomberg menulis sejumlah rute rawan turbulensi. Laporan itu mengacu pada data Turbli yang menganalisis 150.000 rute penerbangan.
Rute pertama yang paling rawan adalah rute dari Bandara Santiago, Chile, menuju Santa Cruz, Bolivia. Rute sejauh 1.943 kilometer ini disebut sebagai rute paling bergejolak dan paling sulit.
Mengutip South China Morning Post, 22 Mei 2024, rute penerbangan yang sangat bergelombang ini terjadi karena angin dari Samudra Pasifik ke Samudra Atlantik mengalir hampir tegak lurus dengan Pegunungan Andes. Gerakan udara menimbulkan guncangan-guncangan.
Rute kedua yang dianggap rawan turbulensi adalah rute dari Almaty di Kazakhstan menuju Bishkek di Kirgistan. Mencermati peta, rute ini tergolong bergelombang karena rute dimulai dari wilayah daratan menuju pegunungan di mana pergerakan angin berbeda.
Rute dari wilayah Jepang juga tercatat sebagai rute rawan turbulensi. SCMP melaporkan, rute penerbangan dari Tokyo mendominasi daftar rute jarak jauh terberat karena pesawat melewati pegunungan tinggi dan lautan. Hal itu menyebabkan munculnya turbulensi.
Rute penerbangan dari Milan ke Geneva dan Milan ke Zurich juga tercatat rawan turbulensi karena pesawat terbang dari wilayah daratan dan melewati pegunungan.
Dengan adanya turbulensi, FAA meminta para penumpang untuk tidak melepas sabuk pengaman selama penerbangan dan mengikuti arahan awak pesawat. ”Ini masalah hidup dan mati,” tulis FAA.
Lalu di mana tempat terbaik di pesawat untuk kita duduk? The Independent menyebutkan, tempat duduk ideal adalah tempat duduk yang dekat sayap di tengah pesawat.
Berada di dekat pusat massa pesawat, kecil kemungkinan penumpang akan terpengaruh oleh gaya seperti angin, gaya tarik, dan gaya angkat. Selain itu, bagian depan pesawat juga tidak terlalu merasakan efek turbulensi dibandingkan kursi di belakang yang lebih banyak terkena dampak angin yang menerpa bagian ekor pesawat. (REUTERS)