Turbulensi Guncang Qatar Airways, 12 Orang Terluka
Enam penumpang dan enam kru pesawat terluka setelah pesawat mengalami turbulensi saat melintas di atas Turki.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·2 menit baca
DUBLIN, MINGGU – Turbulensi mengguncang penerbangan pesawat Qatar Airways dan menyebabkan 12 orang terluka. Pesawat dalam perjalanan dari Doha, Qatar menuju Dublin, Irlandia, Minggu (26/5/2024).
Bandara Dublin menyatakan, pesawat jenis Boeing 787 Dreamliner bernomor penerbangan QR017 tersebut berhasil mendarat dengan selamat dan sesuai jadwal. “Saat mendarat, pesawat langsung disambut tim tanggap darurat, termasuk Kepolisian Bandara serta Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Sebanyak enam penumpang dan enam kru pesawat dilaporkan terluka setelah pesawat mengalami turbulensi saat melintas di atas Turki,” demikian pernyataan Bandara Dublin.
Bandara tidak menyediakan detail tentang cedera yang dialami para penumpang dan awak pesawat. Stasiun televisi Irlandia, RTE, mengutip cerita penumpang yang mendarat di Bandara Dublin, melaporkan, turbulensi berlangsung setidaknya selama 20 detik, saat makanan dan minuman disajikan. Kantor berita Reuters meminta komentar dari Qatar Airways melalui surat elektronik, tetapi belum mendapatkan jawaban.
Insiden tersebut terjadi hanya lima hari setelah pesawat Singapore Airlines rute London ke Singapura terpaksa mendarat darurat di Bangkok, Thailand setelah mengalami turbulensi hebat. Satu orang meninggal dan 30 orang terluka. Sebanyak 20 orang masih dalam perawatan intensif hingga saat ini.
Turbulensi terjadi juga saat makanan dan minuman tengah disajikan. Menyusul kecelakaan tersebut, manajemen Singapore Airlines memutuskan untuk menghentikan penyajian makanan dan minuman ketika tanda mengenakan sabuk pengaman menyala selama penerbangan.
Selain menghentikan penyajian minuman dan makanan saat terjadi guncangan, maskapai juga mewajibkan seluruh kru untuk segera kembali ke tempat duduk dan mengenakan sabuk pengaman. Dalam pernyataan, Singapore Airlines menyebut, hal itu bentuk kehati-hatian ketika terjadi kondisi yang tidak diinginkan saat penerbangan, termasuk turbulensi (Kompas.id, 24 Mei 2024).
Para awak pesawat Singapore Airlines mengingatkan agar penumpang jangan pernah melepaskan sabuk pengaman ketika sedang duduk dan selalu mendengarkan instruksi mereka. Salah satu penumpang selamat, Dzafran Azmir, menuturkan, dia tetap mengenakan sabuk pengaman meskipun tanda telah dimatikan.
Berdasarkan studi oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) pada 2021, insiden pesawat akibat turbulensi paling jamak terjadi. Pada periode 2009-2018, NTSB menemukan, lebih dari sepertiga insiden pesawat terkait turbulensi. Sebagian besar berakibat satu atau lebih penumpang atau awak pesawat cedera, tetapi tidak merusak pesawat.
Meskipun turbulensi yang memicu kecelakaan fatal terbilang jarang, masalah ini semakin sering terjadi. Beberapa pakar cuaca dan penerbangan memperhatikan berbagai kasus turbulensi dan dampak perubahan cuaca yang memengaruhi keselamatan penerbangan. (AP/Reuters)