Drama Persaingan Industri Pesawat Nirawak dalam Pencarian Presiden Iran
Iran dan Turki sama-sama pemasok penting pesawat nirawak global. Pesawat mereka teruji di beragam medan perang.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·3 menit baca
TEHERAN, KAMIS — Persaingan industri pesawat nirawak mencuat dalam kecelakaan helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi. Iran menyangkal pesawat Turki penjadi penemu pertama lokasi kecelakaan.
Dalam laporan pada Rabu (20/5/2024), kantor berita IRNA menyebut Akinci gagal menemukan lokasi kecelakaan. ”Pesawat Turki tak memiliki persyaratan yang dibutuhkan untuk menemukan titik tepat lokasi puing-puing helikopter,” demikian pernyataan Kantor Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran.
Menurut Teheran, pesawat nirawak Akinci milik Turki memang membagikan koordinat lokasi yang diduga menjadi titik jatuh helikopter. Akan tetapi, lokasi yang diinfokan Turki berjarak 7 kilometer dari lokasi kecelakaan.
Iran membenarkan, Akinci dilengkapi penjejak panas dan kamera untuk melihat dalam gelap. Akan tetapi, pesawat itu tidak dilengkapi peralatan untuk melihat hal-hal di balik kabut atau awan tebal seperti waktu kecelakaan.
Sementara pesawat nirawak Iran punya sistem itu. Hanya saja, memang pesawat Iran datang lebih lambat ke lokasi. Sebab, saat kejadian, pesawat sedang patroli di pesisir Iran sekitar Samudra Hindia. Belakangan, pesawat dipindahkan ke lokasi kecelakaan dan menemukan lokasi pada Senin pagi.
Meski menyangkal soal peran dalam penemuan, Teheran tetap mengakui peran Ankara dalam proses pencarian. Iran berterima kasih kepada Turki yang dinyatakan sebagai salah satu negara bersahabat. Selain Turki, pencarian juga melibatkan Rusia dan China.
Adapun pada Senin (20/5/2024) dini hari, kantor berita Anadolu menulis pesawat Akinci jadi penemu pertama lokasi. Akinci disebut melacak titik panas tidak lazim di hutan Varzaghan. Belakangan, titik panas itu diklaim sebagai lokasi jatuh helikopter yang ditumpangi Raisi dan sejumlah orang.
Ankara menyebut, Teheran meminta bantuan pencarian beberapa saat setelah ada kabar helikopter Raisi hilang kontak. Kementerian Pertahanan Iran mengirimkan permohonan yang segera disetujui Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut. Karena itu, Akinci bisa beroperasi di sekitar lokasi kejadian beberapa jam selepas helikopter dilaporkan hilang kontak.
Butuh dua jam persiapan sebelum Akinci diterbangkan ke lokasi. Pesawat itu meninggalkan Batman, provinsi di sisi timur Turki, menuju lokasi terakhir helikopter dilaporkan. Perjalanan membutuhkan waktu 75 menit.
Pada Senin dini hari, Akinci mengidentifikasi titik panas tidak lazim. Selama proses pencarian, kantor berita Anadolu terus menggambarkan perkembangan melalui media sosial. Total hampir 6 juta orang memantau proses pencarian itu melalui media sosial Anadolu.
Pada Senin pagi, pesawat itu kembali ke Turki. Dalam perjalanan pulang, Akinci terbang dengan rute yang membentuk bulan sabit dan bintang. Pola rute itu seperti lambang di bendera Turki.
Persaingan industri
Iran dan Turki sama-sama pemain penting industri pesawat nirawak global. Produk mereka, antara lain, bersaing dalam perang Ukraina. Rusia memakai pesawat-pesawat Iran. Sementara Ukraina, antara lain, menggunakan Bayraktar buatan Turki.
Moskwa-Teheran bersepakat pada Oktober 2022 soal penjualan pesawat nirawak. Kala itu, Wakil Presiden Utama Iran Mohammed Mokhber jadi perunding. Kini, Mokhber jadi penjabat Presiden Iran sampai pemilu digelar dalam dua bulan mendatang.
Dalam perjalanan ke Moskwa pada Oktober 2022, Mokhber didampingi dua perwira senior Garda Revolusi Iran dan pejabat Dewan Keamanan Nasional. ”Rusia meminta lebih banyak pesawat nirawak dan rudal balistik Iran dengan akurasi lebih baik, khususnya rudal Fateh dan Zolfaghar,” ujar diplomat Iran yang menolak identitasnya diungkap.
Adapun pada Juli 2023, Kementerian Pertahanan Ukraina bersepakat dengan Baykar Makina dari Turki. Inti kesepakatan adalah Baykar Makina membuat bengkel perawatan pesawat nirawak di Kyiv. Bengkel itu mulai dibangun beberapa bulan terakhir.
Bagi Nazmul Islam, ekspor pesawat nirawak dan aneka produk pertahanan Turki bukan perkara persenjataan semata. Kepala Kajian Turki, Asia, dan Indo-Pasifik pada Institut Hubungan Internasional dan Penelitian Strategis (ULISA) itu menyebut, ekspor itu juga alat daya tarik diplomatik, ekonomi, hingga kemanusiaan.
Pengerahan Akinci dalam kecelakaan Presiden Iran bukan hanya soal solidaritas kemanusiaan. Pengerahan itu juga bagian dari unjuk kekuatan Turki kepada komunitas global. Turki telah menanamkan pengaruhnya lewat pengerahan pesawat nirawak ke Asia, Afrika, hingga Eropa.
Akinci yang dipakai dalam pencarian helikopter Presiden Iran merupakan salah satu produk Baykar. Sejak Agustus 2021, pesawat itu menjadi salah satu alat militer Turki. Pesawat tersebut bisa terbang sampai 40.000 kaki dengan waktu jelajah 24 jam. (AFP/REUTERS/AP)