Belum Ada Tanda Kehidupan di Lokasi Kecelakaan Helikopter Presiden Iran
Tim sudah menemukan lokasi kecelakaan helikopter Presiden Iran. Sayangnya, belum ada tanda kehidupan terlihat.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
TEHERAN, SENIN — Tim penyelamat belum menemukan tanda kehidupan di lokasi kecelakaanhelikopterPresideniranEbrahim Raisi. Sejumlah negara menerjunkan tim pencarian darat dan udara ke Iran.
Helikopter yang juga ditumpangi Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian itu jatuh pada Minggu (19/5/2024). Kepala Bulan Sabit Merah Iran Pirhossein Kolivand, kepada Mehr dan IRIB, menyebut tim penyelamat sudah menjejak lokasi kecelakaan di Varzghan.
Sayangnya, pada Senin (20/5/2024) pagi, tim belum menemukan tanda kehidupan di lokasi. Pencarian masih terus dilakukan. Selain dari Iran, pencarian melibatkan tim dari sejumlah negara lain.
Sebelumnya, Wakil Presiden Iran Mohsen Mansouri menyebut, ada komunikasi awal dengan sejumlah penumpang helikopter tersebut. Walakin, ia tidak menyebut lebih lanjut isi komunikasi itu. Tidak ada pula penjelasan mengenai kondisi Raisi dan Amir-Abdollahian.
Pencarian menantang karena kabut amat tebal sejak Minggu siang hingga Senin dini hari. Selain dari Iran, pencarian juga melibatkan tim dari beberapa negara lain. Azerbaijan, Rusia, dan Turki telah mengirimkan bantuan. Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) mengumumkan, 32 anggota tim pencari khusus pegunungan telah berangkat ke lokasi. Tim cadangan disiapkan untuk pencarian lanjutan.
Ankara juga mengirimkan helikopter Cougar dan pesawat nirawak Akinci. Pesawat dan helikopter dilengkapi kamera untuk melihat dalam gelap. Hingga Senin pagi, belum ada tanda pasti keberadaan helikopter kepresidenan Iran.
Adapun Rusia mengirimkan 47 spesialis pencarian dan penyelamatan area pegunungan. Moskwa juga mengirimkan kendaraan beragam medan serta helikopter. ”Atas permintaan Iran, tim penyelamat dari Kementerian Situasi Darurat Rusia akan membantu dalam operasi pencarian dan penyelamatan,” demikian pernyataan tertulis Moskwa.
Sementara Uni Eropa mengaktifkan CopernicusEMS yang merupakan layanan pemetaan cepat. Fasilitas itu mengidentifikasi lokasi helikopter yang ditumpangi Raisi.
Tidak parah
Media Iran, IRNA dan Tasnim, melaporkan kontak awal yang disebut Mansouri. Berdasarkan kontak tersebut, sejumlah pejabat Iran menduga kecelakaan tidak parah. Selain itu, Kementerian Perhubungan telah punya perkiraan lokasi helikopter jatuh.
Indikator lain mengenai kondisi Raisi datang dari Wakil Menlu Bidang Diplomasi Ekonomi Mehdi Safari. Dia menyebut, imam shalat Jumat di Tabriz telah menelepon Raisi. Tidak dijelaskan apakah Raisi menjawab atau tidak.
Penegasan serupa disampaikan Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi. Dikutip dari IRNA, banyak pihak sudah melakukan kontak dengan para penumpang helikopter. Segala sesuatu menjadi lambat karena terhalang cuaca. ”Sudah ada kontak dengan penumpang lainnya. Akan tetapi, mengingat wilayah tersebut bergunung-gunung, kami berharap tim penyelamat segera mencapai lokasi kejadian dan memberi kami lebih banyak informasi,” katanya.
Laporan terbaru menyebut bahwa pesawat Akinci berhasil mendeteksi sumber panas di titik yang disebut Tavil. Saat ini semua regu memusatkan pencarian ke titik tersebut.
Meski disebut-sebut selamat, kekhawatiran terhadap kondisi Raisi menghinggapi sebagian rakyat Iran. Mereka melakukan doa bersama untuk keselamatan Raisi dan para penumpang helikopter. Doa bersama juga dilakukan di Mashhad, kota asal Raisi.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta rakyat Iran mengirimkan doa terbaik untuk keselamatan Raisi, Amir-Abdollahian, dan para penumpang yang lain. Dia juga berpesan kepada rakyat untuk tidak khawatir mengenai kepemimpinan negara tersebut dengan mengatakan ”tidak akan ada gangguan dalam pekerjaan negara”.
Seorang warga Teheran yang hanya mau menyebutkan nama belakangnya, Vakili, mengaku khawatir atas kondisi para penumpang, termasuk Raisi. ”Saya berharap mereka baik-baik saja dan ditemukan,” katanya.
Menurut dia, Iran kini dalam suasana seperti ketika Qasem Soleimani tewas. Komandan Brigade Al Quds di Garda Revolusi Iran itu tewas akibat serangan Amerika Serikat di Irak pada 2020.
Warga lain di Teheran, Hadi, berharap Raisi dan penumpang lain selamat dalam kecelakaan tersebut. ”Kami berharap dia (Raisi) dan kawan-kawan ditemukan dalam keadaan sehat,” ujarnya.
Kabar mengenai kecelakaan yang dialami Raisi menyedot perhatian banyak orang, termasuk warganet. Kantor berita BBC mendalami banyak informasi yang menyesatkan mengenai kecelakaan Raisi tersebut. (AFP)