Starliner Akhirnya Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa
Membawa Starliner hingga ke titik ini merupakan proses yang berat bagi Boeing. Upaya pertama pada 2019 gagal.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
CAPE CANAVERAL, SENIN — Wahana Starliner buatan Boeing Co menjalani uji coba peluncuran ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS, Senin (6/5/2024), setelah lama tertunda. Peluncuran kapsul berawak itu berselang dua tahun dari peluncuran pertama kapsul tanpa awak ke ISS.
Sesuai rencana, kapsul Starliner CST-100 membawa dua astronot diluncurkan pada Senin pukul 22.34 waktu AS di Stasiun Luar Angkasa Kennedy milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) di Cape Canaveral, Florida. Kapsul itu dirancang bisa membawa hingga tujuh astronot.
Starliner meluncur dengan roket Atlas V yang diproduksi perusahaan patungan Boeing-Lockheed Martin, yakni United Launch Alliance (ULA). Astronot veteran NASA, Barry ”Butch” Wilmore (61), serta mantan penerbang dan pilot uji Angkatan Laut AS, Sunita ”Sunni” Williams (58), menjadi awak kapsul itu.
Keduanya telah mencatatkan total 500 hari di luar angkasa melalui misi masing-masing ke ISS. Pada peluncuran Senin, Wilmore menjadi komandan dan Williams sebagai pilot.
Meskipun Starliner dirancang sebagai wahana otonom, kru dapat mengambil alih kendali pesawat ruang angkasa jika diperlukan. Uji penerbangan kali ini menjadi kesempatan bagi kedua astronot untuk berlatih menggerakkan Starliner secara manual.
Mengutip laman BBC, selama perjalanan ke ISS, kru juga akan menguji kursi wahana, menilai sistem pendukung kehidupan dan navigasi, serta mengevaluasi sistem yang memindahkan kargo ke ISS.
Mereka juga akan menguji pakaian luar angkasa baru. Wilmore dan Williams akan mengenakan setelan biru Boeing, yang berbobot 40 persen lebih ringan dibandingkan pakaian antariksa generasi sebelumnya dan lebih fleksibel. Pakaian tersebut dilengkapi sarung tangan yang peka terhadap layar sentuh sehingga para astronot dapat bekerja dengan tablet di pesawat ruang angkasa.
Dengan prakiraan 95 persen cuaca menguntungkan, ULA sudah menyelesaikan tinjauan kesiapan peluncuran pada Jumat (3/5/2024). ULA memberikan lampu hijau bagi wahana untuk diluncurkan di Cape Canaveral.
Peluncuran Starliner ini menandai perjalanan wahana berawak pertama ke luar angkasa menggunakan roket Atlas. Tepatnya sejak keluarga wahana peluncur Atlas pertama kali mengirim astronot, termasuk John Glenn, dalam penerbangan orbital untuk program Merkurius NASA pada 1960-an.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Starliner akan tiba di ISS setelah penerbangan sekitar 26 jam. Wahana direncanakan mendarat di stasiun penelitian yang mengorbit sekitar 400 kilometer di atas Bumi pada Rabu (8/5/2024). Kedua astronot akan berada di ISS selama seminggu dan kembali ke Bumi dengan Starliner.
Berbeda dengan wahana AS lainnya yang selalu mendarat dengan cara menjatuhkan diri di laut, Starliner akan mendarat dengan parasut dan bantuan kantung udara di Gurun Barat Daya AS. Pendaratan ini akan menjadi yang pertama untuk misi berawak NASA.
Keberhasilan peluncuran menjadi sangat penting sebelum Starliner memperoleh persetujuan akhir untuk memulai penerbangan operasional rutin di bawah program kru komersial NASA. Peluncuran ini memberikan alternatif lain bagi NASA untuk mengirim astronot ke orbit rendah Bumi dari AS sejak SpaceX milik Elon Musk mulai melakukannya pada 2020.
Uji terbang ini dilakukan pada saat yang sangat kritis bagi Boeing. Pesawat-pesawat komersialnya mengalami serangkaian krisis keselamatan dalam beberapa tahun terakhir.
Membawa Starliner hingga ke titik ini merupakan proses yang berat bagi Boeing yang dilanda kemunduran pengembangan selama bertahun-tahun. Boeing juga mengalami pembengkakan biaya lebih dari 1,5 miliar dollar AS berdasarkan kontrak harga tetap senilai 4,2 miliar dollar AS dengan NASA untuk proyek dirgantara raksasa itu.
Upaya pertama Boeing untuk mengirim Starliner tanpa awak ke ISS pada 2019 gagal karena banyaknya gangguan perangkat lunak dan teknik. Upaya kedua pada 2022 berhasil membuka jalan bagi misi kali ini. Jika berhasil, Starliner dijadwalkan untuk meluncurkan setidaknya enam misi berawak lagi ke ISS untuk NASA.
Pada pengarahan pra-penerbangan dengan pejabat NASA pada Jumat, Wakil Presiden Boeing Mark Nappi mengatakan kedua pihak sepenuhnya sepakat bahwa Starliner siap terbang bersama awaknya. ”Kami sangat percaya diri,” ujarnya.
”Karena ini uji terbang, kami memberikan perhatian ekstra. Itu sebabnya kami menempatkan dua pilot penguji di dalamnya,” kata Administrator NASA Bill Nelson. (REUTERS)