Batalkan atau Tunda Penerbangan, Maskapai AS Wajib Mengganti Biaya Tiket
Semua biaya pemesanan tiket pesawat dan skema ganti ruginya harus dibuka jelas agar penumpang tahu semua rincian biaya.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
WASHINGTON, KAMIS — Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan peraturan baru yang mewajibkan maskapai penerbangan segera mengganti biaya tiket penumpang apabila penerbangan dibatalkan atau terlambat. Ini revolusi di sektor jasa yang melindungi kepentingan penumpang serta memotong biaya yang harus mereka keluarkan.
Aturan itu dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan AS pada Rabu (24/4/2024) siang waktu setempat atau Kamis dini hari waktu Indonesia. ”Semua penggantian biaya ini harus bersifat otomatis. Penumpang tidak perlu lagi berhadapan dengan birokrasi yang berbelit-belit ataupun chatbot,” kata Menteri Perhubungan Pete Buttigieg.
Selama ini, maskapai penerbangan bisa sesuka hati menentukan metode penggantian biaya apabila penerbagan dibatalkan atau ditunda. Penumpang yang harus mengajukan klaim pergantian biaya bisa secara langsung datang ke kantor perwakilan maskapai ataupun melalui laman resmi mereka.
Namun, prosesnya sangat merepotkan dengan banyak persyaratan. Apalagi, semakin banyak maskapai meminta penumpang mendaftar melalui laman dan berhadapan dengan chatbot.
Akibatnya, banyak penumpang enggan menuntut pengembalian biaya tiket pesawat karena merepotkan. Sebagai ganti, maskapai umumnya menawarkan ganti rugi berupa voucer ataupun poin kredit perjalanan yang jumlahnya jauh di bawah biaya tiket yang sudah dikeluarkan penumpang.
”Sekarang semuanya otomatis. Maskapai harus mengembalikan biaya penumpang yang membayar dengan kartu kredit dalam kurun tujuh hari setelah jadwal penerbangan yang batal. Untuk penumpang yang membayar tidak dengan kartu kredit, pengembalian harus dalam 20 hari kerja,” kata Buttigieg, dikutip oleh media CBS.
Pemerintah AS menetapkan, ganti rugi otomatis diberikan apabila pesawat ditunda keberangkatannya selama tiga jam untuk rute domestik dan enam jam untuk jalur internasional. Ia menuturkan, maskapai boleh menawarkan ganti rugi dalam bentuk lain—voucer, poin kredit perjalanan, diskon untuk tiket berikutnya, dan mengganti dengan jadwal penerbangan lain—yang boleh ditolak oleh penumpang apabila mereka hanya menginginkan pengembalian biaya perjalanan.
Maskapai harus mengembalikan biaya penumpang yang membayar dengan kartu kredit dalam kurun tujuh hari setelah jadwal penerbangan yang batal.
Ganti rugi juga diberikan kepada penumpang yang mengalami keterlambatan kedatangan bagasi dalam perjalanan. Terdapat kasus penumpang tiba di tujuan, tetapi kopernya ternyata salah dalam pemasukan administrasi penerbangan sehingga malah dibawa ke tempat lain.
Apabila koper penumpang domestik tidak datang dalam tenggat 12 jam, penumpang berhak atas ganti rugi. Untuk penumpang perjalanan internasional, lama penantiannya ialah 15-30 jam.
Keterbukaan informasi
Buttigieg menjelaskan, aturan ini mulai diterapkan per Oktober 2024. Maskapai juga diwajibkan mencantumkan semua biaya perjalanan di laman mereka, mulai dari harga kursi, internet, makanan dan minuman, serta pilihan hiburan selama penerbangan.
Tampilannya diberikan di halaman yang sama dengan harga tiket. Hal ini bertujuan agar penumpang betul-betul mengetahui perincian biaya perjalanan. Apabila ada layanan yang sudah dibayar penumpang di muka, tetapi ternyata tidak dipenuhi selama penerbangan, penumpang berhak memperoleh ganti rugi secara otomatis.
Aturan baru ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap profesionalitas maskapai. Jika hal itu terjadi, secara kumulatif kemungkinan biaya ganti rugi bisa terhindarkan sebanyak 500 juta dollar AS per tahun.
Asosiasi maskapai penerbangan AS, Airlines for America, mencatat, sepanjang 2020-2023 sebanyak 11 maskapai terbesar di negara tersebut total mengeluarkan 43 miliar dollar AS untuk membayar ganti rugi kepada penumpang. Dalam pernyataan tertulis, mereka mengatakan bahwa sejatinya jumlah keluhan menurun sejak 2020.
”Kita harus berhati-hati dalam memberikan semua daftar biaya tersebut. Jangan sampai kebanyakan informasi justru akan membingungkan calon penumpang,” kata Wakil Ketua Dewan Penasihat Airlines for America Doug Mullen, dikutip oleh NPR.
Sementara itu, kepada harian The New York Times, Direktur Utama AirHelp Tomasz Pawliszyn mengatakan, aturan ini menandai kemajuan bagi sistem angkutan umum di AS. AirHelp adalah perusahaan yang berbasis di Jerman. Mereka membantu para penumpang mengklaim berbagai ganti rugi di maskapai internasional.
”Aturan ini membawa layanan transportasi di AS mendekati standar global,” ujarnya.
Aturan baru tersebut datang di tengah segala permasalahan maskapai ataupun perusahaan kedirgantaraan AS. Boeing melaporkan kerugian 388 miliar dollar AS gara-gara maskapai mengandangkan armada Max 9 setelah pintu daruratnya copot ketika sudah mengudara. Peristiwa ini terjadi pada pesawat maskapai Alaska Airlines dan United Airlines. (AP)