Penumpang shinkansen sering membawa hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, atau merpati, tetapi bukan ular.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·1 menit baca
Ilustrasi
Tokyo
Penundaan perjalanan kereta cepatshinkansen di Jepang amatlah jarang. Maka, penundaan selama 17 menit pada Selasa (16/4/2024) untuk shinkansen rute Nagoya-Tokyo sontak mengundang perhatian. Rupanya ditemukan seekor ular sepanjang 40 sentimeter di dalam salah satu gerbong. Tidak jelas apakah ular itu berbisa atau bagaimana hewan itu bisa berada di kereta.
Penumpang shinkansen sering membawa hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, atau merpati, tetapi bukan ular. ”Sulit membayangkan bagaimana ular liar itu memanjat ke atas kereta di salah satu stasiun. Kami punya aturan soal membawa ular ke shinkansen. Tetapi, kami tidak mengecek bagasi penumpang,” kata seorang juru bicara Central Japan Railway Company.
Semula kereta itu tetap akan digunakan untuk perjalanan sesuai jadwal ke Osaka. Namun, perusahaan memutuskan menggunakan kereta lain untuk perjalanan tersebut. Akibatnya, perjalanan tertunda 17 menit.
Pengamanan terus ditingkatkan untuk menjamin keselamatan penumpang shinkansen. Patroli oleh petugas berseragam di atas kereta cepat ditambah menyusul penusukan fatal di shinkansen pada 2018. Keamanan tambahan diberlakukan saat Olimpiade pada 2021 dan pada pertemuan puncak G7 pada 2023.
Menurut Japan Railways, sejak diluncurkan pertama kali pada 1964, jaringan kereta shinkansen tidak pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan penumpang tewas atau terluka. Selain itu, kereta dengan kecepatan hingga 285 kilometer per jam itu hanya mengalami penundaan perjalanan rata-rata 0,2 menit.
Hanya ular liar yang sejauh ini bisa ”merusak” rekor luar biasa tersebut. (AFP)