Setidaknya 500 pesawat nirawak berpeledak mengarah ke Israel. Iran, Suriah, Yaman, Irak, Lebanon jadi asal peluncuran.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
TEHERAN, MINGGU — Iran mulai membalas rangkaian serangan Israel. Pembalasan dilancarkan pada Minggu (14/4/2024) dini hari dengan ratusan pesawat nirawak. Sejumlah milisi sokongan Iran juga ikut menyerbu Israel.
Media Iran, Mehr dan Tasnim, mengutip pengumuman Garda Revolusi Iran (IRGC) soal serangan itu. IRGC menyatakan, serangan itu sebagai pembalasan atas serangkaian kejahatan Israel.
Kejahatan tersebut termasuk serangan ke Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024. Israel juga berulang kali menyerang berbagai lokasi IRGC dan militer Iran di Suriah, Lebanon, dan Irak.
Perwakilan Tetap Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan, pembalasan itu dijamin dalam Pasal 51 Piagam PBB. Anggota PBB berhak membela diri jika diserang pihak lain.
IRGC menyatakan, pesawat-pesawat nirawak hanya menyasar target militer. Tidak ada target sipil dituju ratusan pesawat nirawak itu.
Dilaporkan ABC dan Times of Israel, angkatan bersenjata Israel (IDF) mengidentifikasi setidaknya 200 pesawat nirawak diluncurkan Iran ke Israel. Kepada ABC, seorang pejabat Amerika Serikat yang menolak identitasnya diungkap menyebut, setidaknya 500 pesawat nirawak berpeledak mengarah ke Israel.
Selain Iran, pesawat-pesawat itu diterbangkan dari Yaman, Irak, Suriah, dan Lebanon. Mayoritas pesawat itu sejenis dengan pesawat-pesawat yang dipakai dalam Perang Ukraina.
Hezbollah dilaporkan kembali menembakkan belasan roket ke Israel pada Minggu dini hari. Sebelumnya, kelompok milisi di Lebanon itu juga menembakkan roket ke sejumlah lokasi di Israel.
Israel meyakini, sebagaimana dilaporkan Yediot Aharonot dan Walla pada Minggu dini hari WIB, tidak ada rudal balistik yang diluncurkan Iran ke Israel.
Waktu jelajah rudal-rudal balistik Iran ke Israel rata-rata hanya 11 menit. Adapun rudal jelajah Iran butuh hingga dua jam untuk menjangkau Israel. Sementara pesawat nirawak Iran butuh sampai sembilan jam untuk menjangkau Israel.
Persiapan cegatan
Meski demikian, Israel siaga penuh. Seluruh sistem pertahanan udara disiapkan mencegat perangkat serangan Iran.
Warga sipil diperintahkan segera menuju tempat-tempat perlindungan. Perintah itu, antara lain, disiarkan di Nevatim, Dimona, dan Eilat. Nevatim merupakan lokasi pangkalan militer yang diduga akan jadi sasaran serangan Iran. Adapun pusat senjata nuklir Israel berada di Dimona. Sementara Eilat merupakan kota pelabuhan yang berulang kali jadi sasaran serangan Houthi dari Yaman.
Israel juga menutup total wilayah udaranya. Berbagai pesawat dari dan ke Israel berhenti terbang. Bahkan, sejumlah pesawat tujuan Israel terpantau beralih ke sejumlah negara lain. Berbagai bandara Israel ditutup sejak Sabtu malam.
Sementara itu, IDF dan militer AS dilaporkan telah menerbangkan belasan jet tempur untuk mencegat gelombang pesawat nirawak Iran. Berbagai artileri pertahanan udara Israel juga disiapkan mencegat pesawat-pesawat itu.
Sejumlah negara Arab yang menjadi lokasi pangkalan militer AS telah menghubungi Washington. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Kuwait, dan Qatar dilaporkan meminta AS tidak melancarkan serangan terkait Iran dari pangkalan di negara-negara itu.
Sejumlah pejabat AS mengklaim, berbagai negara di kawasan berusaha memutus kaitan antara mereka dengan potensi reaksi AS terhadap serangan Iran. Bahkan, negara-negara di kawasan tidak hanya melarang AS menggunakan pangkalan di negara mereka untuk menyerang Iran. Negara-negara itu juga melarang pesawat militer AS melewati wilayah udara mereka juga pesawat-pesawat itu berusaha menyerbu Iran.
Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Ashtiani juga telah mengeluarkan peringatan ke tetangga Iran. Teheran akan menanggapi secara serius terhadap negara-negara yang membuka wilayahnya untuk dipakai dalam serangan ke Iran. (AP/REUTERS)