Pencurian Uang Tunai Rp 476 Miliar di AS Sisakan Misteri
Pencurian itu tercatat sebagai pencurian uang tunai terbesar sepanjang sejarah AS. Aparat hukum masih menyelidiki.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·4 menit baca
Pencurianuang tunai 30 juta dollar AS atau sekitar Rp 476 miliar di Los Angeles, Amerika Serikat, masih menyisakan misteri. Tak hanya soal bagaimana aksi itu berlangsung tanpa terdeteksi, tetapi juga bagaimana para pelaku mengangkut uang dalam jumlah sangat besar tersebut. Pencurian ini diyakini sebagai pencurian uang tunai terbesar sepanjang sejarah di Amerika Serikat.
Pencurian terjadi di gedung penyimpanan uang di Sylmar, kawasan di pinggiran kota Los Angeles (LA), pada Minggu Paskah. Dikutip dari The Associated Press, Sabtu (6/4/2024), Komandan Polisi LA Elaine Morales mengatakan, pencuri berhasil membobol gedung fasilitas penyimpanan uang itu, lalu membongkar brankas yang berisi uang tunai.
Tempat kejadian perkara adalah GardaWorld, perusahaan keamanan dan pengelolaan uang tunai serta penyedia kendaraan lapis baja tingkat dunia yang berbasis di Kanada. Petugas kepolisian menerima panggilan dari fasilitas tersebut pada Minggu (31/3/2024) pukul 04.30. Dari rekaman udara yang disiarkan stasiun televisi KABC-TV, terlihat lubang besar yang sudah ditutup dengan kayu lapis di salah satu sisi gedung.
Perusahaan GardaWorld belum menanggapi permintaan komentar dari The Associated Press. Polisi LA dan Biro Investigasi Federal (FBI) yang mengadakan penyelidikan bersama untuk mengungkap kasus besar tersebut juga masih bungkam. Dua institusi aparat hukum itu belum bersedia mengungkap hasil penyelidikan mereka.
Untuk uang sebanyak itu, orang tidak bisa masuk dan membawanya keluar begitu saja.
Jim McGuffey, ahli mobil lapis baja dan keamanan fisik, menyebut pencurian itu aksi yang mengherankan. Fasilitas penyimpanan uang tunai seperti itu seharusnya memiliki dua sistem alarm, detektor gerakan dan gempa tepat di brankas, serta sensor gerak tambahan di seluruh gedung.
”Untuk uang sebanyak itu, orang tidak bisa masuk dan membawanya keluar begitu saja. Fasilitas seperti itu seharusnya sudah dilindungi dari atas, bawah, dan samping,” katanya.
Perencanaan
Randy Sutton, mantan detektif polisi di New Jersey dan Las Vegas yang berulang kali menyelidiki kejahatan besar dan perampokan kelas atas, mengatakan, kejahatan sebesar itu kemungkinan telah direncanakan selama berbulan-bulan.
Pelakunya pun kemungkinan besar melibatkan banyak orang. ”Aksi luar biasa seperti itu juga membutuhkan penelitian dan pengetahuan teknis yang luar biasa untuk menghindari sistem keamanan dan pengawasan,” katanya.
Menurut Sutton, sebagian besar uang tunai di fasilitas seperti yang dioperasikan oleh GardaWorld merupakan uang yang telah beredar di masyarakat. Dengan demikian, sebagian besar uang tersebut kemungkinan tidak akan terlacak. ”Kecuali uang tersebut berasal langsung dari Departemen Keuangan AS, sebagian besar uangnya mungkin tidak dapat dilacak,” ujarnya.
Sutton mengatakan, para penegak hukum sudah pasti mewawancarai setiap orang yang bekerja di GardaWorld serta orang yang mengetahui tentang protokol keamanannya. ”Anda dapat bertaruh bahwa tidak hanya karyawan yang sekarang bekerja di organisasi tersebut yang akan diperiksa, tetapi juga mantan karyawannya,” ucapnya.
Sejauh ini, aparat penegak hukum belum membahas rincian uang tunai yang dicuri. Namun, terlepas dari bentuk dan pecahan uang yang dicuri, uang tunai dalam jumlah hampir setengah triliun rupiah itu dipastikan sulit diangkut apa pun bentuknya.
Sutton menambahkan, kemungkinan besar para pelaku juga sudah memperhitungkan berat uang dan cara mengangkutnya. Bayangkan, berat uang 1 juta dollar AS (Rp 15,8 miliar) dalam bentuk uang kertas pecahan 100 dollar AS saja sekitar 10 kilogram (kg).
Jika dalam bentuk pecahan lain, seperti 5 dollar AS, 10 dollar AS, dan 20 dollar AS, berat uang 1 juta dollar AS diperkirakan mendekati 115 kg. Dengan perhitungan tersebut, total berat uang yang dicuri itu diperkirakan mencapai sekitar 3,5 ton.
Rekor
Pencurian itu memecahkan rekor pencurian uang tunai terbesar sepanjang sejarah AS. Sebelumnya, perampokan uang tunai terbesar di AS dipegang oleh perampokan bersenjata di toko senjata Los Angeles Dunbar Armored Co pada 1997. Perampokan bersenjata itu berhasil menggondol hampir 19 juta dollar AS (Rp 301,8 miliar).
Perampokan kala itu dilakukan lima perampok bersenjata berpakaian hitam dan bertopeng. Mereka mengikat para pekerja di toko saat melakukan aksinya. Perampokan ini direncanakan dengan bantuan mantan karyawan di depot itu. Pengungkapan kasus ini membutuhkan waktu bertahun-tahun. Kelima pelaku berhasil ditangkap, tetapi sebagian besar uang tunai tidak pernah kembali.
Pencurian uang tunai di LA kali ini juga termasuk salah satu pencurian uang tunai terbesar di dunia. Hingga saat ini, pencurian uang tunai terbesar di dunia diyakini adalah perampokan Bank Sentral Irak selama invasi AS pada 2003.
Perampokan besar-besaran telah lama membuat orang terobsesi. Hal ini terlihat dari film layar lebar dan televisi soal perampokan yang sangat digemari. Salah satunya film klasik mafia tahun 1990 berjudul Goodfellas yang diambil dari kisah nyata perampokan Lufthansa pada 1978.
Dalam kejadian itu, para gangster pelaku perampokan meraup uang tunai dan perhiasan senilai kurang dari 6 juta dollar AS. Saat itu, aksi tersebut merupakan pencurian terbesar di AS.
Film populer lainnya adalah Ocean's 11 tahun 2001. Film ini merupakan pembuatan ulang dari film tahun 1960 berjudul sama. Film ini juga menampilkan aksi pencurian rumit yang direncakan sekelompok pencuri yang bertekad mencuri 160 juta dollar AS dari kasino Las Vegas. Saking populernya, film tersebut dilanjutkan dengan beberapa sekuel yang berpusat pada cerita perampokan yang rumit.
Tahun 1995, film Heat yang berkisah soal perampokan rumit juga sangat populer. Film ini menceritakan soal sekelompok pencuri elite profesional yang mengincar mobil lapis baja dan brankas bank.
Heat dibintangi aktor Robert De Niro sebagai pencuri yang berbasis di LA dan krunya yang ingin melakukan perampokan bank terakhir senilai 12 juta dollar AS. Ia dikejar detektif LA yang diperankan oleh Al Pacino. (AP)