Gempa Magnitudo 4,8 Hebohkan New York
Gempa di Pantai Timur AS amat jarang terjadi. Puluhan juta orang merasakan guncangannya.
NEW YORK, SABTU — Serangkaian gempa dilaporkan terjadi di sejumlah negara pascagempa di Taiwan. Kota New York, Amerika Serikat, dihebohkan dengan guncangan gempa bermagnitudo 4,8 pada Jumat (5/4/2024).
Sebelumnya, pada Kamis, gempa bermagnitudo 6 mengguncang Fukushima, Jepang. Pada Sabtu (6/4/2024), gempa dangkal mengguncang Tonga.
Baca juga: Gempa Terkuat di Taiwan dalam 25 Tahun dan Alarm Bahaya untuk Indonesia
Di New York, gempa berkekuatan kecil itu langsung memicu kehebohan karena amat jarang terjadi. Guncangannya dirasakan oleh puluhan juta orang yang tinggal di kota itu dan kota-kota di sekitarnya, termasuk Baltimore dan Boston. ”Ini salah satu gempa bumi terbesar di Pantai Timur dalam satu abad terakhir,” kata Gubernur New York Kathy Hochul kepada media.
Guncangan cukup kuat dirasakan orang-orang yang tengah berkegiatan di gedung-gedung pencakar langit di sepanjang Pantai Timur AS. Menurut Survei Geologi AS (USGS), pusat gempa berada di Tewksbury, New Jersey, dengan kedalaman hanya 4,7 kilometer dari atas permukaan tanah.
Tidak ada kerusakan besar akibat guncangan tersebut. Namun, tim teknis tengah memeriksa sejumlah jalan dan jembatan untuk memastikan dampak gempa terhadap keamanan infrastruktur.
Wali Kota New York Eric Adams mengatakan, tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Dia menyarankan beberapa tindakan yang bisa dilakukan warga jika mengalami gempa di masa mendatang, mulai dari berlindung di bawah meja atau di samping dinding bagian dalam. ”Warga New York harus menjalani hari normal mereka,” katanya.
Ini salah satu gempa bumi terbesar di Pantai Timur dalam satu abad terakhir.
Warga melaporkan, aneka pajangan di dinding rumah mereka jatuh akibat gempa. Para pekerja di lantai 26 perkantoran di Manhattan merasa khawatir dan takut akan terjadi ledakan atau bangunan roboh.
Walau kekuatannya tidak terlalu besar, kehebohan akibat gempa bukan semata soal keamanan. Gempa itu langsung memicu berbagai spekulasi, termasuk di kalangan penganut teori konspirasi.
”Tuhan mengirimkan tanda-tanda kuat kepada Amerika agar kita bertobat. Gempa bumi, gerhana, dan banyak hal lain akan terjadi. Saya berdoa negara kita mendengarkan,” kata anggota Kongres AS dari Partai Republik, Marjorie Taylor Greene, yang dikenal sebagai ahli teori konspirasi.
Kelompok Meidas Touch, yang menentang Donald Trump, mengaitkan gempa dengan sosok Trump yang kontroversial dan kini maju sebagai kandidat presiden AS. Ini karena pusat gempa berada tidak jauh dari klub golf miliknya di Bedminster, New Jersey.
Baca juga: Gempa Taiwan Dipicu Salah Satu Sesar Paling Aktif di Dunia
USGS mengungkap, gempa jarang terjadi di bagian timur AS dibandingkan bagian barat. Pantai Timur tidak terletak di perbatasan lempeng tektonik. Namun, tercatat pernah terjadi 13 gempa bermagnitudo lebih dari 4,5 sejak tahun 1950 dalam radius 500 kilometer dari pusat gempa pada Jumat. Gempa terkuat tercatat pada 23 Agustus 2011 dengan magnitudo 5,8 di Mineral, Virginia. Getarannya dirasakan dari Negara Bagian Georgia hingga Kanada.
Gempa Taiwan
Di Taiwan, pencarian dan penyelamatan warga serta korban gempa yang terisolasi terus berlangsung. Sembilan orang berhasil dievakuasi dari sebuah goa di kawasan pegunungan timur kota Hualien, lokasi pusat gempa Taiwan.
Hingga Jumat malam, ratusan warga diduga masih berada di pegunungan yang selama ini menjadi tujuan warga untuk pendakian ringan. Jalan-jalan menuju kawasan itu masih tertutup batu dan longsoran tanah. Sebagian warga dalam kondisi aman setelah regu pencari dan penyelamat memastikan keberadaan mereka menggunakan helikopter dan pesawat nirawak (drone).
Ratusan orang lainnya masih terdampar di sekitar pegunungan yang mengapit wilayah tersebut pada Jumat, dengan jalan-jalan tertutup tanah longsor dan bebatuan. Sejumlah tim kecil regu pencari, berbekal panduan dari anjing pelacak K-9, telah berhasil menjangkau mereka. Bantuan makanan juga dikirimkan melalui udara.
Baca juga: Pengalaman Masa Lalu Mengajarkan Kesiagaan Rakyat Taiwan Hadapi Bencana
”Saya hanya bisa berdoa dan berdoa,” kata salah seorang warga yang berhasil dievakuasi dari goa. Bersama delapan warga lainnya, dia terjebak di goa yang dikenal dengan nama Terowongan Sembilan Belokan.
Tim penyelamat juga berhasil mengevakuasi sekitar 50 pekerja hotel yang terjebak di Taman Nasional Taroko. Walau demikian, regu penyelamat berkejaran dengan waktu dan cuaca untuk bisa segera mengevakuasi mereka dari lokasi tersebut.
Tim pencari dan penyelamat menghadapi ancaman tanah longsor dalam pencarian akibat gempa susulan yang masih terus terjadi. ”Hujan telah meningkatkan risiko jatuhnya bebatuan dan tanah longsor. Ini menjadi tantangan terbesar,” kata Su Yu-ming, pemimpin tim pencari.
Taman Nasional Taroko dan perbukitan di sekitar Hualien menjadi tujuan para wisatawan dan warga lokal karena warga Taiwan baru saja memulai masa liburan panjang akhir pekan untuk festival pembersihan makam tradisional. Banyak warga pulang ke rumah mereka untuk membersihkan dan merapikan makam orangtua atau leluhur, bagian dari budaya setempat.
Kerusakan sejumlah lokasi wisata dan juga kota Hualien dikhawatirkan akan berdampak pada perekonomian karena pariwisata adalah tulang punggung perekonomian mereka. ”Ini bencana bagi kami karena semuanya bergantung pada pariwisata. Saya berharap gempa ini tidak merusak pandangan mereka tentang Hualien,” kata Aga Syu, pemilik bisnis penginapan.
Sementara di pusat kota Hualien, pihak berwenang memberi izin bagi warga untuk mengambil barang-barang yang mereka butuhkan di tempat tinggal mereka. Warga hanya mendapat waktu 15 menit untuk mengambil barang-barang itu karena potensi runtuh masih tinggi dengan banyaknya gempa susulan. Kesempatan itu dimanfaatkan warga untuk mengambil pakaian atau kebutuhan lain termasuk kebutuhan untuk bayi.
”Kami diberi tahu bahwa bangunan itu menjadi berbahaya dan mungkin tidak akan ada kesempatan lagi untuk memindahkan barang-barang kami setelahnya,” kata seorang perempuan usia 24 tahun bermarga Chen. (AP/REUTERS)