Tak Kembalikan Buku Perpustakaan, Ibu Rumah Tangga di Texas Jadi Buron Polisi
Seorang ibu rumah tangga di Texas, AS, kaget bak disambar petir saat tak bisa perbarui SIM karena masuk daftar buron.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·2 menit baca
Grimes
Kaylee Morgan, ibu tunggal dengan lima anak, kaget bak disambar halilintar karena dia masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron. Bahkan, ada surat perintah penangkapan terhadap dirinya, meski kesalahannya sederhana: tidak mengembalikan buku perpustakaan yang dipinjamnya. Kok bisa?
Morgan, yang tinggal di Grimes County, Texas, Amerika Serikat, baru tahu bahwa dirinya masuk dalam DPO kepolisian setempat ketika hendak memperbarui surat izin mengemudi (SIM), pekan lalu. Seperti dilansir laman Foxnews, Rabu (3/4/2024), saat mendatangi kantor Department of Motor Vehicles (DMV)—lembaga pemerintah yang menangani urusan SIM—untuk memperbarui SIM miliknya, ia diberi tahu petugas bahwa dirinya tidak bisa memperpanjang SIM.
Alasan yang disampaikan petugas adalah karena Morgan dinyatakan melanggar peraturan pemerintah kota, yakni tidak membayar denda pengembalian buku yang dipinjamnya dari Perpustakaan Umum Navasota. ”Jadi, ketika saya ke DMV, mereka memberi tahu bahwa SIM saya tidak bisa diperbarui karena saya masuk dalam daftar penangkapan. Saya tertawa mendengarnya,” tutur Morgan.
Morgan mengaku tidak pernah mendapatkan pemberitahuan apa pun, termasuk surat pelanggaran. ”Ini tidak masuk akal,” ujarnya. Apalagi, selama ini dirinya lebih banyak tinggal di rumah, mengurus lima anaknya.
Bukannya Morgan tidak mengembalikan buku-buku yang dipinjamnya. Tapi, buku tentang perupa Vincent van Gogh yang dipinjamnya sejak Maret 2023 terlalu besar sehingga tidak dapat dikembalikan bersama buku-buku lain yang dipinjamnya. Alhasil, dia diwajibkan membayar denda sebesar 569,50 dollar AS atau sekitar Rp 9 juta. Selain diganjar denda, Morgan juga dibebani biaya persidangan.
Persoalan semakin terang bendera setelah dia menelepon pengadilan setempat untuk menanyakan surat perintah penangkapan dirinya. Di sana, dia diberi tahu bahwa surat penangkapan dirinya dikeluarkan karena dia disangka mencuri properti milik pemerintah. ”Gila, kan?” ujar Morgan.
Yang membuat Morgan makin kesal adalah ketika hakim yang ditemuinya tidak memperlihatkan simpati melihat kondisi dirinya sebagai ibu tunggal dengan lima anak. Bahkan, menurut Morgan, sang hakim memperingatkan bahwa penangkapan dirinya bisa terjadi sewaktu-waktu, termasuk di hadapan anak-anaknya.
Hakim tersebut, lanjut Morgan, juga mengatakan, surat perintah penangkapan masih berlaku. Morgan juga tidak akan diizinkan untuk memperbarui SIM-nya sebelum dia membayar seluruh denda tersebut. Bagi seorang ibu tunggal dengan lima anak, denda sebesar 569,50 dollar AS itu terlalu besar.
Beruntung Morgan karena orang-orang yang bersimpati pada kisahnya bersedia ”urunan” melalui GoFundMe. Hingga saat ini Morgan telah mengumpulkan lebih dari 1,300 dollar AS untuk membantu membayar denda sebesar 569,50 dollar AS. Sisa dari dana sumbangan publik itu juga akan digunakannya untuk menyewa pengacara dan menghapus seluruh ”catatan kelamnya” dari data publik.