Penggemar BTS, Army Indonesia, mengawali kampanye Hyundai Drop Coal, mendesak produsen mobil itu meninggalkan batubara.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·3 menit baca
Kelompok penggemar BTS, Army, kembali unjuk kekuatan. Kali ini, kelompok penggemar grup vokal asal Korea Selatan itu menyasar konglomerat Korea Selatan dan Indonesia.
Dalam pernyataan pada Selasa (2/4/2024), Hyundai mengumumkan penghentian kerja sama dengan Adaro, perusahaan Indonesia. Hyundai Motor menyatakan, nota kesepahaman tidak mengikat dengan Adaro telah diakhiri. Selanjutnya, Hyundai akan mencari peluang lain.
Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Wito Krisnahadi membenarkan pemutusan kerja sama itu. Adaro memutuskan tidak memperbarui perjanjian setelah habis masa berlakunya.
Hyundai Motors dan Adaro meneken nota kesepahaman di 2022. Perjanjian itu berisi kesepakatan hak pembelian aluminium yang diproduksi oleh anak perusahaan Adaro, PT Kalimantan Aluminium Industry.
Pada saat penandatanganan, Hyundai mengatakan pihaknya memperkirakan akan membeli aluminium dari Adaro. Dalam siaran pers, pembelian itu disebutkan dengan jumlah berkisar 50.000 ton-100.000 ton per tahun.
Desakan petisi
Hyundai batal membeli aluminium dari Adaro setelah ada petisi dari para Army. Dalam petisi itu, para pendukung BTS tersebut meminta Hyundai tidak membeli aluminium selama proses produksinya menggunakan batubara.
Petisi yang diunggah di Kpop4planet.com itu sudah ditandatangani 11.128 orang. Army Indonesia membuat petisi ini karena bintang idola mereka, BTS, telah lama menjadi bintang iklan Hyundai.
Petisi itu menyatakan kepedulian terhadap manusia dan planet, serta bermimpi hidup di bumi tanpa harus mengalami dampak dari perubahan iklim. ”Hyundai bisa menjadi awal dari sesuatu yang betul-betul hijau dan hebat jika menarik aluminium dari Adaro selama masih diproduksi dengan tenaga batubara,” demikian isi petisi yang ditujukan pada CEO Hyundai Euisun Chung.
Petisi yang diberi judul ”Hyundai Batalkan Batu Bara (Hyundai Drop Coal)” itu diawali dengan mempertanyakan Hyundai yang berencana memperoleh pasokan batubara dari Adaro. Sementara Adaro disebutkan akan membangun pembangkit listrik batubara baru di Kalimantan Utara untuk mengolahnya. “Ini tahun 2023, kenapa membangun pembangkit listrik batubara baru?” demikian pernyataan tersebut.
Kpop4Planet menyambut baik keputusan produsen mobil tersebut. ”Ini adalah kemenangan ribuan penggemar K-pop yang benar-benar peduli terhadap krisis iklim, terutama di Indonesia,” kata Kpop4Planet.
Selama ini, jutaan penggemar muda K-pop telah memberikan kontribusi besar pada berbagai kampanye global dan kegiatan sosial. Kampanye mereka sering kali diluncurkan menggunakan media sosial.
Menurut Laporan The Korea Foundation, jumlah penggemar K-pop di tahun 2022 diperkirakan mencapai 178 juta orang secara global. Sementara itu, berdasarkan hasil sensus Army 2022, terdapat 562.280 penggemar BTS secara global pada 2022. Indonesia menempati posisi ketiga dengan 38.453 penggemar BTS.
Setelah pembatalan tersebut, Kpop4Planet menyatakan akan terus memantau sumber bahan baku Hyundai untuk produksinya. Hal itu untuk memastikan semua memenuhi syarat ramah lingkungan. Untuk aluminium, Hyundai mewajibkan pemenuhan ketentuan karbon netral.
Peleburan aluminium membutuhkan energi sangat besar. Dalam paparan umum 2022, PT Adaro Mineral Indonesia merencanakan produksi aluminium tersebut dalam tiga fase. Fase pertama dan kedua direncanakan menggunakan tenaga batubara untuk peleburan. Kebutuhan listrik untuk fase 1 dan 2 itu mencapai 1,1 Gigawatt.
Adaro baru berencana untuk menggerakkan proyek peleburan aluminium yang ramah lingkungan pada tahap ketiga. Tahap ketiga ini menggunakan pembangkit listrik tenaga air yang ramah lingkungan. Namun, pembangkit listrik tenaga air ini direncanakan baru selesai pada akhir 2029. (REUTERS)