Boeing Terbukti Gagal dalam Puluhan Pemeriksaan Keamanan
FAA melakukan 89 tes pada proses produksi Boeing. Hasilnya, ada 33 tes gagal dilewati Boeing.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
NEW YORK, SELASA — Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat menemukan persoalan serius pada Boeing. Pembuat pesawat itu gagal pada 33 dari 89 pemeriksaan keamanan.
Kegagalan itu diungkap media AS, The New York Times, pada Senin (11/3/2024) siang waktu New York atau Selasa dini hari WIB. Laporan kegagalan itu terungkap beberapa jam setelah ada kabar kematian John Barnett.
Mantan pegawai Boeing itu menjadi saksi kunci pemeriksaan otoritas AS atas isu keamanan Boeing. Di tengah proses pemeriksaan, Barnett dilaporkan tewas di salah satu hotel di South Carolina. Keterangan sementara menyebut, Barnett tewas karena bunuh diri.
Boeing menjadi sasaran serangkaian penyelidikan, termasuk terkait Barnett dan berbagai kecelakaan pada produksinya. Penyelidikan Badan Penerbangan Federal (FAA) terkait kecelakaan Alaska Airlines pada awal Januari 2024.
FAA melakukan 89 tes pada proses produksi Boeing. Dalam 1,5 bulan pemeriksaan, FAA memeriksa proses produksi pesawat Boeing. Pemeriksaan termasuk pada Spirit Aerosystem, pemasok panel yang lepas dalam penerbangan Alaska Airlines.
Daftar kegagalan
Spirit gagal di tujuh dari 13 pemeriksaan terkait kecelakaan Alaska Airlines. Sampai 2015, Spirit jadi anak usaha Boeing. Belakangan, Spirit dipisahkan dan menjadi anak usaha sendiri.
Kegagalan itu, antara lain, terkait pintu ruang kargo dan jendela kokpit. Sehari sebelum hasil pemeriksaan FAA terungkap, salah satu pesawat Alaska Airlines terbuka pintu kargonya di tengah penerbangan.
Dalam pemeriksaan terkait salah satu jenis pintu yang dikerjakan Spirit, penyelidik menemukan lima masalah. Bentuknya, antara lain, soal pemasangan ke badan pesawat.
Penyelidik menyimpulkan, Boeing dan pemasoknya gagal menentukan jenis pengetahuan yang dibutuhkan pekerja dalam proses produksi. Akibatnya, pekerja tidak mampu bertugas dengan baik.
Dalam pernyataan pada Selasa (12/3), Boeing mengaku terus menerapkan perbaikan untuk meningkatkan keselamatan. Boeing dan FAA tengah mencari cara agar pemeriksaan kualitas dan jumlah produksi naik. Kini, FAA membatasi kapasitas produksi sebagai pesawat Boeing.
Pemeriksaan lain
Sementara itu, Komisi Penyelidik Kecelakaan Transportasi (TAIC) Selandia Baru telah menyita rekaman pembicaraan pilot LATAM. Pesawat LATAM rute Sydney, Australia, ke Auckland, Selandia Baru, pada Senin sore terguncang di tengah penerbangan. Setidaknya 50 dari 263 penumpang dan awak pesawat Boeing 787 Dreamliner itu cedera dalam insiden tersebut.
TAIC menyatakan, kecelakaan terjadi di wilayah udara internasional. Karena itu, kewenangan penyelidikan potensi pidana menjadi kewenangan otoritas penerbangan Chile atau Direccion General de Aeronautica Civil (DGAC). ”TAIC mengumpulkan bukti terkait pemeriksaan, termasuk menyita rekaman suara dan data penerbangan,” demikian pernyataan TAIC.
Insiden pesawat LATAM, maskapai Chile, menjadi kenangan buruk pada penumpangnya. ”Penumpang dua kursi di sebelah saya terlempar ke langit-langit. Saya pikir saya sedang bermimpi,” kata salah seorang penumpang, Brian Jokat.
Warga Kanada yang tinggal di Inggris itu menyebut, orang-orang yang mengenakan sabuk pengaman terikat di kursinya. Sementara yang tidak memakai sabuk pengaman terlempar ke langit-langit selama pesawat terguncang. ”Ini bukan turbulensi yang pernah saya alami di penerbangan lain. Orang terlempar ke langit-langit kabin, lalu terempas ke lorong,” ujarnya. (AFP/AP/REUTERS)