Dilarang Memakai Polisi Inggris, Pangeran Harry Minta Banding
Pangeran Harry berkeras memerlukan perlindungan polisi dan bersedia membayar operasionalnya. Ia merasa terancam.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
Putra bungsu Raja Inggris Charles III, Pangeran Harry, mengajukan banding di pengadilan kota London terkait gugatan terhadap kepolisian Inggris soal pengawalan. Sebelumnya, hakim memvonis Harry kalah dalam gugatannya agar kepolisian terus menyediakan pengawalan kepada ia dan keluarganya. Padahal, Harry dan istrinya, Meghan Markle, memutuskan untuk undur diri dari tugas anggota senior keluarga Kerajaan Inggris empat tahun lalu.
Hakim Pengadilan Tinggi Inggris Peter Lane membacakan vonis sebanyak 52 halaman itu pada Rabu (28/2/2024) waktu setempat atau Kamis (29/2/2024) waktu Indonesia. Selanjutnya, tim pengacara Harry mengumumkan mereka mengajukan banding.
”Kepolisian Inggris adalah abdi masyarakat yang dibayar dengan uang negara yang berasal dari pajak rakyat. Tidak boleh sekali pun kepolisian menjadi pengawal pribadi untuk orang-orang dari kalangan elite,” demikian bunyi putusan Hakim Lane.
Gugatan Harry ini bermula pada 2020. Ketika itu, ia dan Meghan memutuskan untuk berhenti dari segala tugas sebagai anggota senior di keluarga Kerajaan Inggris. Pasangan itu kemudian pindah ke Kanada, setelah itu memutuskan secara permanen tinggal di Montecito, Negara Bagian Califoria, Amerika Serikat.
Sebagai orang terkenal, setiap kegiatan Harry dan Meghan selalui dibuntuti oleh media. Harry dalam berbagai wawancara dengan media arus utama berkali-kali mengutarakan ketidaksenangannya dengan tabloid dan paparazi. Ibunya, Putri Diana, meninggal di Paris, Perancis, karena mobilnya menabrak dinding terowongan ketika berusaha mengelak kejaran paparazi yang menggunakan sepeda motor.
Di New York, pada Mei 2023, pasangan ini sempat terlibat insiden. Paparazi mengejar mobil yang mereka tumpangi sehingga mengakibatkan kekacauan lalu lintas. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang menurut Harry traumatis ini, ia meminta kepada Pemerintah Inggris agar setiap kali Harry, Meghan, ataupun anak-anak mereka berkunjung ke Inggris selalu dikawal polisi.
Kepolisian Inggris adalah abdi masyarakat yang dibayar dengan uang negara yang berasal dari pajak rakyat.
”Posisi kami sangat rentan sehingga memerlukan perlindungan dari aparat. Ini demi keamanan istri dan anak-anak saya,” kata Harry.
Berdasarkan peraturan Pemerintah Inggris, perlindungan dari aparat penegak hukum hanya diperuntukkan bagi para anggota senior keluarga kerajaan. Mereka adalah orang-orang yang secara aktif mengemban tugas-tugas kerajaan. Di dalam monarki saat ini, para anggota senior itu adalah Raja Charles, Permaisuri Camilla, Putri Anne, Pangeran William, Putri Kate, Pangeran Edward, dan Putri Sophie.
Anak dan cucu dari Putri Anne dan Pangeran Edward sekalipun tidak mendapat perlakuan istimewa karena mereka tidak mengemban tugas kerajaan. Adik Charles, Pangeran Andrew yang terlibat skandal seks, juga kehilangan segala hak istimewanya karena diberhentikan dari tugas-tugas kerajaan. Hak istimewa Harry dan Meghan atas perlindungan polisi Inggris dicabut per 28 Februari 2020.
”Sistem keadilan dan keamanan Inggris sangat proporsional. Keputusan pengadilan ini sesuai dengan hukum dan mengedepankan rakyat sebagai prioritas,” sebut keterangan resmi dari Kementerian Dalam Negeri Inggris menanggapi putusan pengadilan tersebut. Kemdagri di Inggris membawahkan kepolisian.
Tim pengacara Harry mengatakan, mereka hendak mengajukan banding. Alasannya, keamanan Harry dan keluarganya benar-benar terancam. Menurut mereka, Harry bersedia membayar semua biaya yang diperlukan untuk operasional polisi selama melindungi ia beserta anak dan istrinya.
Alasan Harry berkeras harus menggunakan polisi ialah tim pengawal pribadinya tidak memiliki akses sebesar dan seluas kepolisian. Berdasarkan analisis BBC edisi 15 Januari 2022, tim pengawal pribadi Harry berasal dari perusahaan di AS.
Sukar bagi Harry untuk membawa mereka bepergian ke luar negeri. Sebaliknya, kepolisian memiliki yurisdiksi untuk mengambil keputusan terkait keamanan. Tim pengacara Harry berargumen, sebagai ahli waris nomor enam untuk takhta Kerajaan Inggris, Harry berhak atas perlindungan itu.
”Harry tidak memilih kehidupan ini. Akan tetapi, ia lahir di keluarga yang membuatnya memerlukan perlindungan lebih,” demikian pernyataan kuasa hukumnya.
Berbagai gugatan
Kasus perlindungan polisi ini salah satu dari sederet gugatan yang diajukan Harry. Ia juga menggugat Mirror Group, perusahaan induk sejumlah tabloid di Inggris karena pada periode 1996-2010 menyadap panggilan telepon di rumahnya. Harry memenangi gugatan ini. Mirror Group harus membayar ganti rugi dengan nilai total 540.000 poundsterling.
Harry dan kakaknya, William, masih harus menjalani persidangan terkait gugatan mereka kepada perusahaan News Group. Ini perusahaan milik Rupert Murdoch yang membawahkan sejumlah tabloid. Hampir mirip dengan kasus Mirror Group, News Group membayar sejumlah orang dalam untuk membocorkan kehidupan pribadi keluarga kerajaan. Mereka juga meretas telepon genggam Harry, William, dan Kate Middleton.
Sementara Meghan memenangi gugatan terhadap Associated Newspaper. Tabloid perusahaan itu, Mail on Sunday, menerbitkan surat Meghan untuk ayahnya tanpa izin dari keduanya. Mail on Sunday harus menulis permintaan maaf secara resmi di halaman depan mereka. Meghan memperoleh ganti rugi simbolis sebanyak 1 poundsterling.
”Inti dari gugatan ini bukan jumlah tunai ganti ruginya, tetapi nilai-nilai menghormati privasi orang lain,” kata tim kuasa hukum Meghan. (AFP)