Di Tengah Ketidakpastian, IMF Perkirakan Perekonomian Global Membaik
IMF optimistis perekonomian global membaik. Namun, situasi di Laut Merah berpotensi membebani.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
DUBAI, MINGGU — Optimisme membaiknya perekonomian global terus tumbuh di tengah kecamuk konflik di Timur Tengah dan persaingan geopolitik dunia. Meredanya badai inflasi di sejumlah kawasan dan potensi membaiknya pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara adalah beberapa indikator perbaikan perekonomian global.
”Meskipun situasi serba tidak pasti, kita bisa lebih percaya diri mengenai prospek perekonomian karena perekonomian global secara mengejutkan memiliki ketahanan yang baik,” kata Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva saat berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi Pemerintahan Dunia di Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (11/2/2024).
Laporan kajian perekonomian terbaru yang dikeluarkan IMF bulan lalu memperkirakan kondisi global akan tumbuh 3,1 persen pada 2024. Pertumbuhan didorong beberapa perekonomian utama dunia, seperti China, Amerika Serikat, dan India.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2025 naik menjadi 3,2 persen. Akan tetapi, secara keseluruhan tingkat pertumbuhan ini cenderung lambat dibandingkan periode 2000-2019 yang mencapai 3,8 persen.
Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas menyebut, ekonomi dunia tengah menuju pemulihan pascapandemi Covid-19 yang luluh lantak. Dia mengibaratkan ekonomi dunia tengah berada dalam situasi soft-landing (pendaratan yang tidak mengakibatkan guncangan).
Walaupun begitu, dia juga mengingatkan potensi turbulensi yang masih mungkin terjadi. Gourinchas mengatakan, perbaikan terjadi karena faktor permintaan dan pasokan global telah mendukung perekonomian di negara-negara besar.
Ketahanan ini akan terus berlanjut. Pertumbuhan global berdasarkan perkiraan dasar kami akan stabil pada 3,1 persen tahun ini, meningkat 0,2 poin persentase dari proyeksi Oktober, sebelum naik menjadi 3,2 persen pada tahun depan.
Di sisi permintaan, belanja sektor swasta dan pemerintah yang besar menjadi penopang berbagai aktivitas ekonomi. Di sisi pasokan, peningkatan angkatan kerja, perbaikan rantai pasok, harga energi yang cenderung stabil, dan komoditas yang terjangkau juga mendorong perbaikan ekonomi global.
”Ketahanan ini akan terus berlanjut. Pertumbuhan global berdasarkan perkiraan dasar kami akan stabil pada 3,1 persen tahun ini, meningkat 0,2 poin persentase dari proyeksi Oktober, sebelum naik menjadi 3,2 persen pada tahun depan,” tulis Gourinchas di laman IMF.
Inflasi yang beberapa tahun terakhir menjadi momok mulai berhasil dikendalikan. Di negara-negara Eropa, inflasi menjadi tantangan terutama ketika Rusia menginvasi Ukraina sejak Februari 2022.
Di Jerman, inflasi melambat menjadi hanya 3,1 persen pada Januari 2024, dibantu oleh penurunan harga energi. Menurut IMF, keberhasilan Uni Eropa terhindar dari resesi pada akhir tahun lalu juga menjadi salah satu pendorong membaiknya perekonomian global.
Gourinchas menyebut, secara global, inflasi akan berada pada kisaran 4,9 persen pada 2024, turun 0,4 poin dibandingkan dengan proyeksi pada Oktober 2023. Untuk negara-negara maju, menurut dia, inflasi umum akan berada pada kisaran 2,6 persen tahun ini, mendekati target inflasi bank sentral.
Akan tetapi, dia mengingatkan potensi gangguan terhadap perekonomian global. Ini bisa terjadi terutama karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah sebagai perpanjangan atau perluasan perang di Gaza. Biaya pengiriman barang antara Asia dan Eropa yang meningkat tajam akibat gangguan keamanan di Laut Merah bisa membebani perekonomian dunia. (Reuters)