Paris mau lebih hijau dan ramah bagi pejalan kaki. Sayangnya, tidak semua orang Perancis mau itu.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
Perancis salah satu produsen utama otomotif global. Fakta itu tidak menyurutkan upaya Pemerintah Kota Paris mengurangi jumlah mobil di ibu kota Perancis tersebut. Paris mau lebih sehat dan ramah lingkungan.
Dilaporkan AFP pada Sabtu (10/2/2024), Pemkot Paris kini fokus mengurangi jumlah mobil dari sekitar Menara Eiffel. Kawasan itu merupakan pusat kota Paris dan pemandangannya termasuk bantaran Sungai Seine dan lereng Bukit Trocadero. Selain itu, ada juga aneka bangunan kuno yang terus dirawat.
Pemandangan itu seharusnya dinikmati sembari berjalan kaki. Akan tetapi, berjalan kaki dari Eifel ke arah Trocadero tidak menyenangkan. Pelancong harus melewati dua persimpangan utama dan jembatan Pont d’Iena yang sering macet. ”Pemandangannya mengecewakan (saat ini). Menurut saya, pemandangannya akan lebih indah bila kendaraan bisa dikurangi,” kata turis asal Jepang, Mahiro.
Larang mobil
Wali Kota Paris Anne Hidalgo berpendapat senada. Karena itu, berencana melarang sebagian mobil dari luar kota masuk ke Paris. Mobil-mobil itu harus parkir di luar Paris.
Hidalgo juga berencana membangun taman yang menghubungkan kawasan Menara Eiffel dengan Trocadero. Olimpiade Paris 2024 dijadikan momentum pelaksanaan proyek itu.
Kesuksesan mengubah bantaran Seine menjadi jalur pejalan kaki dan pengemudi sepeda juga menjadi penyemangat Hidalgo. Bantaran sungai itu kini menjadi salah satu tempat kesukaan warga untuk leha-leha dan bersantai di pusat Paris.
Paris tidak akan serta-merta melarang mobil luar kota masuk. Paris hanya akan menerapkan tarif parkir tinggi untuk beberapa jenis mobil dari luar kota. Rencananya, tarif parkir paling rendah 18 euro atau Rp 302.900 per jam. Kini, tarif parkir di Paris rata-rata 4 euro per jam.
Tarif parkir itu pun tidak diputuskan sepihak oleh pemerintah. Lewat referendum pada pekan lalu, Pemkot Paris mendapat persetujuan 54 persen pemilih untuk menaikkan tarif parkir. Warga setuju, mobil berbobot setara atau lebih tinggi dari 1,6 ton dikenai tarif tinggi.
Memang, ada masalah pada referendum itu. Dari 1,3 juta warga Paris, hanya 78.000 orang ikut memberi suara. Kepada yang datang ke tempat pemungutan suara, ada pertanyaan, ”Apakah mereka mendukung atau menentang penerapan tarif spesifik untuk mobil yang berat, besar, dan menimbulkan polusi?”
Meski demikian, Hidalgo tetap memuji referendum tersebut. Menurut dia, warga mendukung pilihan baik. Karena itu, tarif parkir mobil kategori tertentu akan naik mulai 1 September 2024. Kenaikan diberlakukan selepas Olimpiade Perancis selesai.
Selepas Agustus, pengguna mobil jenis tertentu dikenai tarif parkir 18 euro per jam untuk dua jam pertama. Untuk enam jam selanjutnya, tarif parkir ditetapkan rata-rata 37,5 euro per jam. Tarifnya harus dibayar sekaligus enam jam atau total 225 euro.
Untuk kendaraan listrik, tarif parkirnya lebih murah. Hanya enam euro per jam. Jika sekaligus dipaketkan menjadi enam jam, tarifnya menjadi 75 euro. Memang, mobil listrik pun tidak lepas dari tarif progresif.
Tarif itu berlaku untuk kawasan pusat kota. Untuk kawasan pinggiran, tarifnya 12 euro per dua jam pertama. Lalu untuk enam jam berikutnya, tarif ditetapkan 150 euro
Hasrat lama
Referendum awal Februari 2024 membantu Hidalgo mewujudkan hasrat lama. Sejak 2019, ia sudah mengagas kenaikan tarif parkir mobil di Paris. Dulu, ia berselisih dengan Kepala Kepolisian Metropolitan Paris, Didier Lallement, gara-gara gagasan tersebut. Sementara parapemimpin sayap kanan dari tiga distrik di Kota Paris khawatir adanya gangguan lalu lintas.
Kini, Hidalgo berpeluang bisa mengeksekusi rencana itu bersama rencana lain. Untuk pembangunan taman, Hidalgo mengusulkan pembangunan Trocadero sebagai jalur pejalan kaki yang lebih ramah.
Ia juga mengusulkan menghutankan kembali Champ de-Mars, dan menata lagi lapangan rumput di sekitar Menara Eiffel. ”Semuanya itu nanti akan membentuk taman besar di jantung kota Paris,” ujar Hidalgo.
Sayangnya, PTUN Perancis telah menolak rencana pembangunan taman itu lewat putusan pada 2022 dan 2023. Pemkot Paris sebelum era Hidalgo juga tidak yakin proyek itu bisa dilaksanakan.
Hidalgo tidak menyerah. Status Paris sebagai tuan rumah utama Olimpiade 2024 dimanfaatkan untuk mendorong rencana itu. Ia butuh banyak dukungan untuk mewujudkannya,
Banyak pihak tidak setuju dengan gagasan Hidalgo, termasuk Menteri Kebudayaan Rachida Dati dan Kepala Kepolisian Metropolitan Paris Laurent Nunez. Seperti pendahulunya, Nunez juga menolak gagasan pembatasan mobil di pusat kota Paris. Menurut dia, banyak pertanyaan belum terjawab.
Sementara sebagian orang mempertanyakan dampak rencana Hidalgo pada industri otomotif Perancis. Negara itu rumah bagi Renault, Citroen, hingga Peugeot yang sudah puluhan tahun dikenal sebagai produsen otomotif global. Jika ibu kota Paris menolak mobil, bagaimana mungkin pabrikan otomotif Perancis meyakinkan kota lain menerima produk mereka? (AFP/AP)