China merajai pasar ekspor otomotif global, mengalahkan Jepang. Produsen otomotif Jepang bekerja sama dengan China.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·2 menit baca
TOKYO, RABU — China bertahan sebagai juara otomotif global. Ekspor mobil China lebih banyak dari Jepang, negara yang selama ini menjadi eksportir otomotif terbesar.
Pengumuman Asosiasi Produsen Otomotif Jepang (JAMA), Rabu (31/1/2024), mengonfirmasi itu. Sepanjang 2023, Jepang mengekspor 4,42 juta unit kendaraan. Sebaliknya, berdasarkan data Asosiasi Produsen Mobil China, Beijing mengekspor 4,91 juta unit kendaraan.
Bahkan, bila menggunakan data Bea Cukai China, angka ekspor itu bisa lebih tinggi. Catatan Bea Cukai China memperkirakan angka ekspor kendaraan China mencapai 5,22 juta unit sepanjang tahun 2023. Dibandingkan 2022, ekspor otomotif China naik 57 persen. Selain itu, satu dari tiga mobil yang diekspor China merupakan mobil listrik.
Kepastian China menggeser Jepang terungkap beberapa pekan setelah BYD mengalahkan Tesla. BYD, produsen mobil listrik dari China, menjual mobil lebih banyak dari Tesla pada triwulan akhir 2023.
China unggul
Soal kendaraan listrik, Jepang harus mengakui keunggulan China di sektor mobil listrik. China fokus mengembangkan kendaraan itu, baik versi BEV maupun PHEV. Sementara Jepang sibuk memproduksi mobil hibrida. Sebagian juga sibuk mengembangkan mobil berbahan bakar hidrogen.
Dampaknya, porsi mobil listrik di daftar penjualan Jepang 2022 hanya 1,7 persen. Sebagai pembanding, Eropa mencatat 15 persen, Amerika Serikat 5,3 persen, dan China 20 persen.
Sejumlah pabrikan Jepang memang ingin mengubah keadaan. Toyota menargetkan penjualan 5,3 juta kendaraaan listrik per tahun mulai 2030. Pemimpin baru Toyota, Koji Sato, ingin lebih agresif mengembangkan kendaraan listrik.
Ia mengaku, selama ini memang banyak kritik ke Toyota. Raksasa otomotif itu dianggap lamban mengembangkan mobil listrik. “Kami ingin melihat kritik ini sebagai cara orang-orang menyemangati Toyota untuk mengatasi ketertinggalan dalam mobil listrik,” katanya.
Toyota memulainya antara lain lewat bZ4X. Sejumlah mobil-mobil Toyota yang sudah dikenal juga mulai dibuat versi listriknya.
Gandeng China
Toyota menggandeng perusahaan China untuk mengejar ambisi di sektor kendaraan listrik. Mengutip laman Toyota Astra Motor, dua konsep kendaraan yang tengah dikembangkan adalah jenis crossover dan SUV.
Toyota menggandeng BYD, FAW Toyota Motor Co., Ltd., dan Toyota Motor Engineering & Manufacturing (China) Co., Ltd. (TMEC) untuk produksi crossover. Untuk SUV, Toyota berkolaborasi dengan Guangzhou Automobile Group Co., Ltd. (GAC), GAC Toyota Motor Co., Ltd., dan TMEC,. Untuk produksi dan penjualan akan dimotori GAC Toyota Motor.
Selain itu, Subaru yang merupakan anak usaha Toyota juga mengembangkan mobil listrik. Belum diketahui mobil apa yang akan dihasilkan dari riset pabrikan yang lekat dengan kendaraan reli itu. (AP/AFP)