Komoditas utama perdagangan Indonesia-Lituania berasal dari minyak sawit. Indonesia yakin bisa menyediakan minyak sawit yang lebih berkelanjutan.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan Lituania berupaya terus meningkatkan kerja sama perdagangan. Meski telah meningkat hampir 43 persen pada semester I-2023 dibandingkan semester I-2022, volume itu belum mencerminkan potensi perdagangan kedua negara.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Lituania Gabrielius Landsbergis di Jakarta, Senin (30/10/2023), untuk membahas hal tersebut. ”Untuk mendongkrak perdagangan dua arah dan menjamin perdagangan yang lebih seimbang, saya meminta dukungan Menteri Landsbergis untuk memfasilitasi lebih banyak produk Indonesia masuk ke pasar Lituania, termasuk karet, kertas, dan mebel dari kayu,” kata Retno dalam jumpa pers seusai pertemuan.
Saat ini, komoditas utama perdagangan Indonesia-Lituania berasal dari minyak sawit. Hampir 800 perkebunan sawit di Indonesia telah menerima Sertifikasi ISPO (sertifikasi sawit berkelanjutan). Retno yakin, Indonesia bisa menyediakan minyak sawit yang lebih berkelanjutan bagi Lituania dan pasar Eropa yang lebih luas.
Untuk mendukung perdagangan bilateral, Kamar Dagang dan Industri Indonesia menandatangani kerja sama dengan Konfederasi Industri Lituania. Kerja sama kedua lembaga itu diharapkan dapat memudahkan kerja sama antarperusahaan (B to B).
Hubungan diplomatik Indonesia-Lituania sudah berjalan 30 tahun. Dalam momentum tersebut, kedua menlu membahas kerja sama bilateral serta beberapa isu kawasan dan global. Selain sektor perdagangan, kerja sama bilateral yang dibahas mencakup kemitraan investasi serta pendidikan dan teknologi informasi (TI).
Dalam bidang kemitraan investasi, industri penerbangan Lituania telah berinvestasi di Bandara Ngurah Rai, Bali, serta membuka layanan penerbangan sewaan dan pengiriman baru. Adapun dalam bidang pendidikan, kerja sama difokuskan pada kerja sama kampus ke kampus lewat penelitian bersama dan program gelar ganda.
Saya yakin, kerja sama kita bisa dilanjutkan dan terus berkembang di tingkat lembaga ekonomi yang menandatangani kerja sama hari ini.
Tahun ini Indonesia telah membuka kembali Beasiswa Darmasiswa untuk mahasiswa Lituania. Sejauh ini sudah ada 73 alumnus Lituania dari beasiswa tersebut.
Sementara sektor TI merupakan keunggulan Lituania. Retno mengharapkan kerja sama lebih kuat untuk mengembangkan sistem TI bagi transportasi darat dan udara. Selain itu, Indonesia berharap bisa memperkuat kemitraan keamanan siber melalui pembangunan kapasitas.
Landsbergis sepakat bahwa potensi kerja sama Indonesia-Lituania masih sangat besar untuk dikembangkan. Selain sektor TI, ia mengungkap minat Lituania untuk meningkatkan kerja sama di sektor gas alam, energi terbarukan, dan agrikultur. Menurut dia, kedua negara memiliki kepentingan yang sama untuk mendiversifikasi rantai pasok perdagangan.
”Saya yakin, kerja sama kita bisa dilanjutkan dan terus berkembang di tingkat lembaga ekonomi yang menandatangani kerja sama hari ini,” ujarnya.
Sinergi Indo-Pasifik
Di luar kerja sama bilateral, Retno dan Landsbergis membahas kerja sama dalam kerangka Indo-Pasifik. Retno menekankan pentingnya membangun sinergi dengan pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP). ”Saya menyambut baik Strategi Indo-Pasifik Lituania yang menekankan komitmen lebih lanjut untuk mengembangkan kemitraan yang lebih kuat dengan kawasan tersebut,” katanya.
Retno juga berterima kasih atas dukungan Lituania terhadap niat Indonesia bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Sejak 2018, Lituania sudah menjadi anggota OECD yang terdiri atas 38 negara. Lansbergis menegaskan dukungan agar Indonesia masuk OECD. Sebab, Indonesia sudah meyakinkan dunia tentang komitmennya pada lembaga internasional dengan sukses menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2022.
”Negara kita bertumpu pada keteraturan dunia untuk keamanan dan kemakmuran bersama. Sekarang (tumpuan) itu menghadapi tantangan dengan adanya agresi Rusia ke Ukraina dan pertempuran di Timur Tengah yang berdampak bagi semua,” kata Landsbergis.