Sikap Amerika Serikat soal Nijjar menunjukkan AS mengutamakan kepentingan. AS tak mau India marah jika Washington bersikap keras dalam kasus Nijjar.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN, KRIS MADA
·4 menit baca
WASHINGTON, RABU-Para sekutu India-Kanada gamang menyikapi ketegangan kedua negara itu. Amerika Serikat dan mitranya kehilangan kegarangan yang biasanya ditunjukkan pada masalah sejenis. Biasanya, Washington dan mitranya serta-merta mengecam dugaan pembunuhan oleh agen suatu negara terhadap warga di negara lain.
Dalam laporan pada Selasa (19/9/2023) malam waktu Washington atau Rabu dini hari WIB, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby membahas masalah itu. Ia hanya mengatakan, AS berharap India bekerja sama dengan Kanada.
Kerja sama yang dimaksud soal penyelidikan dugaan keterlibatan intel India dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar. Tokoh komunitas Sikh di Kanada itu tewas ditembak pada Juni 2023 di British Columbia, salah satu negara bagian Kanada. Sejak lama New Delhi menuding Nijjar mendanai dan mendorong gerakan separatis di India.
Sejauh ini, AS dan mitranya tidak mengecam pembunuhan itu. Dalam laporan Washington Post diungkap, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah membahas masalah itu dengan pemimpin sejumlah negara. Mereka antara lain Presiden AS Joe Biden, Presiden Perancis Emmanuel Macron, dan PM Inggris Rishi Sunak.
Trudeau berharap, AS serta Inggris dan Perancis bersikap keras soal pembunuhan Nijjar. Ternyata, sampai sekarang Washington dan lainnya tidak mau mengikuti keinginan Ottawa.
Sikap berbeda ditunjukkan AS kala Rusia meracuni mantan agen intelijennya yang lari ke Inggris. Washington juga begitu garang saat ada pejabat China ditangkap di luar China karena tudingan korupsi.
Peneliti senior RAND Corporation Derek Grossman menyayangkan kelembekkan itu. Peneliti pada lembaga yang dekat dengan Departemen Pertahanan AS itu menyebut, sikap AS dalam kasus Nijjar melemahkan fondasi diplomasi AS.
Dalam berbagai kesempatan, AS selalu menyatakan politik luar negerinya berdasarkan nilai. Sikap AS soal Nijjar menunjukkan AS mengutamakan kepentingan. AS, menurut Grossman tidak mau India marah jika Washington bersikap keras dalam kasus Nijjar.
Tuduhan Trudeau itu membuat Biden terjepit. Business Standard melaporkan, Biden terjepit di antara satu sekutu terdekatnya dan satu mitra penting dalam mengimbangi China.
Pelanggaran kedaulatan
Trudeau mengatakan, keterlibatan pemerintah asing dalam pembunuhan warga negara Kanada melanggar kedaulatan yang tidak dapat diterima. Ottawa pun mengusir satu diplomat senior India dari Kanada. Menurut Hindustan Times, diplomat itu adalah staf intelijen India yang ditempatkan di Kanada.
Kanada-India telah saling mengusir diplomat selepas kasus itu. Dalam pernyataannya, Kementrian Luar Negeri India mengatakan, “pengusiran itu terjadi di tengah meningkatkan kekhawatiran atas campur tangan diplomat Kanada dalam urusan dalam negeri kami dan keterlibatan mereka dalam kegiatan anti India.”
Aksi saling usir membuat hubungan India dan Kanada memburuk. Perundingan dagang antara kedua negara juga dihentikan sementara bulan ini.
Associated Press melaporkan, Trudeau berupaya meredam ketegangan hubungan kedua negara dengan menyatakan, “Kanada tidak ingin memprovokasi atau meningkatkan ketegangan.”
“Kami hanya memaparkan fakta sesuai pemahaman kami dan kami ingin bekerja sama dengan Pemerintah India untuk menjelaskan semuanya dan memastikan ada proses yang tepat,” kata Trudeau.
“India dan Pemerintah India perlu menanggapi masalah ini dengan sangat serius,” tegas Trudeau.
Kanada memang belum memberikan bukti apapun tentang keterlibatan India. Jika hal itu benar, temuan Kanada itu akan menandai perubahan besar bagi India yang wakil-wakil intelijen dan keamanannya telah lama menjadi pemain di Asia Selatan dan dicurigai terlibat dalam sejumlah pembunuhan di Pakistan.
Setelah pengumuman Trudeau di hari Senin lalu, para pemimpin oposisi diketahui berkumpul. Mereka menyatakan, jika tuduhan itu terbukti benar, maka itu merupakan pelanggaran yang tidak dapat diterima atas kedaulatan Kanada.
Pada Selasa (19/9/2023), Pemimpin Partai Konservatif Kanada Pierre Poilievre menegaskan, Trudeau harus mengungkapkan semua fakta dan memberikan lebih banyak bukti atas tuduhan itu.
Gedung Putih berhati-hati dengan tuduhan itu. Seorang pejabat AS mengakui tuduhan itu menimbulkan masalah bagi Biden yang baru saja meninggalkan India dan hubungan India - AS tampak baik-baik saja.
Tuduhan itu mengancam upaya AS mendekati India untuk menjadikan kedua negara itu penyeimbang China. Di KTT G20 di New Delhi awal bulan ini, AS dan sekutunya memuji PM India Narendra Modi atas keberhasilannya mencapai kompromi pada komunike bersama, bersama-sama dengan India saling menyelaraskan diri untuk menghadapi China dalam merebut pengaruh di negara-negara berkembang.
Berbulan-bulan sebelum Nijjar ditembak pria bertopeng, India meningkatkan tekanan terhadap Kanada, Australia, Inggris, dan AS. Negara-negara itu merupakan rumah bagi komunitas Sikh yang signifikan dan sering terjadi demontrasi pro Khalistan.
India meminta negara-negara itu untuk menindak tegas gerakan itu termasuk membubarkan unjuk rasa yang terjadi di sekitar pos diplomatik India.
Tahun ini saja, para demontrans menyerbu kantor misi diplomatik India di San Fransisco dan di London. Mereka mengibarkan bendera pergerakan mereka yang berwarna kuning dan biru. Aksi itu membuat marah New Delhi.
Para pejabat India juga mengatakan, pendukung Khalistan menargetkan diplomat India di luar negeri. New Delhi marah karena pemerintah Barat tidak memberikan keamanan yang memadai. (AP/AFP/REUTERS)