China mendukung sentralitas ASEAN karena inklusif dan mengedepankan multilateralisme, bukan isolasi dan penjegalan.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR
Duta Besar Misi China untuk ASEAN Hou Yanqi (kanan) menjelaskan mengenai visi keterhubungan global China relevan dengan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (21/3/2023). Ia didampingi Juru Bicara Misi China untuk ASEAN Wu Xiaofeng.
JAKARTA, KOMPAS - Selesainya dua sesi pertemuan Partai Komunis China menjadi landasan penting bagi politik luar negeri China. Dalam misi China untuk Himpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), visi modernisasi dan kebangkitan bangsa China ini diwujudkan dengan misi kesejahteraan bersama serta keterhubungan barang dan jasa.
Hal tersebut disampaikan dalam taklimat media pertama yang dilakukan oleh Hou Yanqi, Duta Besar Misi China untuk ASEAN di Jakarta pada Selasa (21/3/2023). Hou baru dilantik untuk mengampu jabatan tersebut pada bulan Desember 2022.
Hou menekankan bahwa China percaya diri bisa memberi kontribusi kepada dunia. Perkiraannya, di tahun 2023, perekonomian China tumbuh hingga 5 persen dan jumlah pekerjaan urban yang tercipta meningkat 12 persen. Apabila hal ini terwujud, pendapatan domestik bruto dunia juga akan terkerek sebanyak 0,7 persen.
"China tidak bisa dipisahkan dari dunia. Mengisolasi China dari rantai pasok global akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara umum," kata Hou.
Oleh sebab itu, Hou menekankan bahwa China menolak segala bentuk persaingan geopolitik yang sifatnya saling menjegal. Prinsip yang diusung semestinya ialah memberi kebebasan bagi setiap negara untuk bermitra dengan setiap pihak. Hal ini, lanjut dia, yang membuat Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (AOIP) dan sentralitas ASEAN dinilai berkeadilan karena inklusif.
Ia memaparkan, China dan ASEAN merayakan sepuluh tahun kesamaan pandangan pembangunan. China mendukung AOIP dengan berbagai program yang praktis dan pragmatis selama bertujuan kepada keuntungan bersama. Dalam hal ini, China mengedepankan penghormatan terhadap kedaulatan dan isu dalam negeri masing-masing.
KOMPAS/LUKI AULIA
Astronot China, Liu Boming, yang ke luar angkasa pada 2008 menunjukkan video kegiatan sehari-harinya di dalam modul stasiun kepada para siswa ASEAN, Selasa (1/11/2022), di Beijing Royal School, Beijing, China.
Konektivitas antarnegara ASEAN adalah salah satu aspek penting. China membangun Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) beserta proyek Jalur Sutera Maritim. Contoh proyek ini adalah jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung dan jalur kereta api di Laos.
"Keterhubungan ini manfaatnya jauh di luar ASEAN dan China. Barang dan jasa dari Timur Tengah, Asia Tengah, dan Eropa nanti akan mudah terdistribusi. Ini mengurangi biaya logistik," ujar Hou.
Saat ini, ASEAN dan China tengah menegosiasikan tahap ketiga perjanjian perdagangan bebas yang masuk dalam Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Bahkan, 30 persen dari neraca perdagangan global China adalah dengan RCEP. Hong Kong baru-baru ini mengutarakan minat untuk bergabung dengan kemitraan ini.
Pariwisata juga dibidik untuk masuk ke dalam peningkatan perekonomian kedua pihak. Pemerintah China mengeluarkan daftar 60 negara tujuan wisata yang paling menarik bagi rakyat mereka dan sembilan negara anggota ASEAN masuk ke dalam daftar tersebut. Pascapandemi Covid-19, diperkirakan ada 90 juta wisatawan dari China siap melakukan perjalanan internasional.
Hou mengatakan bahwa persoalan Laut China Selatan juga penting dalam konektivitas ini. Pada awal Maret, China dan ASEAN telah melangsungkan pertemuan kelompok kerja untuk membahas perumusan kode panduan (code of conduct). Rapat-rapat berikutnya segera menyusul dan kini telah bisa dilakukan secara tatap muka.
"Kami menawarkan untuk Laut China Selatan ini kita bisa bekerja sama di segi penelitian kelautan, pelestarian biota laut, dan berbagai program pencarian serta penyelamatan (SAR)," kata Hou.
Pada hari yang sama, di Magelang, Jawa Tengah, berlangsung pertemuan para menteri ekonomi ASEAN. Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan Diana Kurniasari mengatakan, negosiasi perdagangan bebas ini penting. Komponen kendaraan listrik Indonesia masih dikenai tarif 40-50 persen. Indonesia menginginkan tarif serendahnya. (Kompas.id, 21 Maret 2023)
Pekan lalu, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menjelaskan bahwa AOIP memang sengaja membawa berbagai kerja sama antara ASEAN dengan para mitra wicara ke dalam level sepragmatis mungkin. Ekonomi, investasi, dan perdagangan adalah metodenya.
"Kita bersatu dan membuka diri untuk berbagai kerja sama dengan syarat mitra kita menghormati AOIP dan sentralitas ASEAN. Ini pendekatan yang efektif untuk meredam persaingan geopolitik antarnegara adidaya di kawasan Asia Tenggara," tuturnya.