Rusia juga disebut mendekati sejumlah negara Arab agar mau berkomunikasi lagi dengan Suriah. Selepas gempa Februari, para pejabat negara anggota Liga Arab memang bergantian berkunjung ke Suriah.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
MOSKWA, KAMIS — Pejabat Arab Saudi dan Suriah bergiliran datang ke Rusia. Ukraina dan Suriah jadi pembahasan dalam rangkaian pertemuan yang berselang sepekan itu.
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad tiba di Mokswa pada Rabu (15/3/2023). Sementara Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan bertandang ke Mokswa pada Kamis (9/3). Sebelumnya, Faisal ke Kyiv pada 26 Februari 2023.
Presiden Vladimir Putin bersama sejumlah pejabat Rusia menerima Assad dan rombongannya. Selain pertemuan bilateral Putin-Assad, ada pertemuan menteri luar negeri dari dua negara, yakni Sergei Lavrov dan Mekdad. Lawatan Assad ke Moskwa nyaris bersamaan dengan unjuk rasa kelompok oposisi untuk memprotes 12 tahun perang saudara Suriah. Pemerintahan Assad bisa bertahan antara lain karena sokongan Rusia.
Assad berterima kasih kepada Putin yang tetap membantu Suriah meski Moskwa tengah berperang dengan Kyiv. Damaskus menilai Moskwa tidak mengubah komitmen dan perannya dalam perang di Suriah.
Ia juga berterima kasih atas bantuan Rusia selepas gumpa mengguncang Suriah-Turki pada Februari 2023. Rusia menjadi salah satu negara yang pertama kali mengirimkan bantuan ke Suriah selepas gempa.
Sementara Putin menyebut, keterlibatan Rusia di Suriah amat penting dalam menjaga stabilitas kawasan. ”Hubungan kami terus berkembang. Upaya bersama kita penting untuk memberantas teroris internasional,” katanya.
Perdamaian
Moskwa tidak hanya membantu Assad menghadapi pemberontak. Rusia juga berusaha membantu Suriah memulihkan hubungan dengan sejumlah negara tetangga dan kawasannya.
Hubungan Suriah dengan sejumlah negara memburuk selepas perang saudara meletus pada 2011. Liga Arab mengucilkan Suriah selepas perang. Sejumlah negara menarik duta besarnya.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, pertemuan Putin-Assad akan fokus pada hubungan Rusia-Suriah. Meski demikian, hubungan Suriah-Turki bisa jadi dibahas.
Desember lalu, sejumlah pejabat Ankara-Damaskus bertemu di Moskwa. Bahkan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disebut mau bertemu dengan Assad. Sejak perang saudara di Suriah meletus, belum pernah pejabat pertahanan Suriah-Turki bertemu.
Damaskus menunding Ankara mendukung sejumlah kelompok milisi bersenjata di Suriah. Tudingan serupa diarahkan Suriah kepada Amerika Serikat dan Arab Saudi.
Damaskus juga keberatan dengan serbuan berulang Turki ke wilayah Suriah. Turki beralasan, rangkaian serangan itu untuk memberantas milisi bersenjata di antara orang Kurdi. Kelompok milisi itu kerap menyerang Turki.
Rusia disebut mendekati sejumlah negara Arab agar mau berkomunikasi lagi dengan Suriah. Selepas gempa Februari, para pejabat negara anggota Liga Arab bergantian berkunjung ke Suriah. Sejauh ini, hanya Arab Saudi yang belum secara terbuka menunjukkan tanda akan berbaikan dengan Suriah. Meski demikian, sekutu Riyadh di kawasan sudah terlebih dulu berkomunikasi dengan Damaskus.
Riyadh dan Moskwa menolak berkomentar soal potensi mediasi Rusia dalam hubungan Arab Saudi-Suriah. Kremlin menyebut, Rusia akan terus berkontribusi dengan berbagai cara pada stabilitas kawasan. Pernyataan disampaikan setelah Farhan diterima Lavrov di Moskwa.
Rusia disebut mendekati sejumlah negara Arab agar mau berkomunikasi lagi dengan Suriah.
Dalam pernyataan resmi selepas pertemuan, Farhan malah menyebut niat Riyadh menjadi penengah bagi Kyiv-Moskwa. Sejak perang meletus di Ukraina, Riyadh sudah berulang kali mencoba menjadi penengah Kyiv-Moskwa. Bersama Uni Emirat Arab dan Turki, Arab Saudi beberapa kali memfasilitasi pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina.
Rusia-Ukraina bisa menerima Turki, Arab Saudi, atau negara lain sebagai penengah karena mereka benar-benar netral. Sejak perang meletus, para penengah itu menolak mengecam dan menjatuhkan sanksi kepada salah satu pihak. Mereka fokus mendesak penghentian baku tembak dan mencari cara agar perundingan bisa berlangsung. (AFP/REUTERS)