Signature Bank kolaps, Minggu (12/3/2023). Kejadian ini hanya berselang dua hari setelah kolapsnya Silicon Valley Bank.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
NEW YORK, SENIN — Regulator perbankan New York menutup Signature Bank, Minggu (12/3/2023). Ini terjadi selang dua hari setelah Silicon Valley Bank kolaps, Jumat pekan lalu. Dengan demikian, bank berbasis di New York itu adalah bank ketiga yang kolaps dalam sejarah perbankan Amerika Serikat.
The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengambil alih Signature Bank. Berdasarkan Departemen Jasa Keuangan Negara Bagian New York, Signature Bank memiliki aset senilai 110,36 miliar dollar AS. Bank yang berbasis di New York itu juga memiliki deposit senilai 88,59 miliar dollar AS pada akhir tahun lalu.
”Semua deposan Signature Bank dan SVB (Silicon Valley Bank) akan dibuat menjadi satu kesatuan dan tidak akan ada kerugian yang bakal ditanggung pembayar pajak,” kata Departemen Keuangan AS dan regulator bank dalam pernyataan bersama mereka.
Semua deposan Signature Bank dan SVB akan dibuat menjadi satu kesatuan dan tidak akan ada kerugian yang bakal ditanggung pembayar pajak.
Pada Minggu, karyawan datang dan berkumpul di kantor pusat di Manhattan untuk pertemuan. Mereka memesan makanan dari sebuah restoran Italia dan minuman dari Starbucks. Mereka berdatangan setelah mendengar pengumuman penutupan Signature Bank.
Sampai tulisan ini diturunkan, perwakilan Signature Bank belum memberikan komentar atas permintaan tanggapan dari Reuters.
Mengutip The Wall Street Journal, Signature Bank gagal mendapatkan pembeli atau solusi lain untuk meningkatkan keuangan sebelum Senin pagi. Anggota Dewan Signature Bank, Barney Frank, menyatakan, Signature Bank mengalami penarikan dana besar-besaran pada Jumat. Nilai dana yang ditarik oleh nasabah mencapai miliaran dollar AS.
Hal itu, dia melanjutkan, disebabkan munculnya kekhawatiran akan efek domino dari kolapsnya SVB. Ini mengingat besarnya tingkat keterpaparan Signature Bank terhadap mata uang kripto. Para nasabah lebih merasa aman menyimpan dana mereka di bank-bank raksasa.
Per September 2022, hampir seperempat deposit Signature Bank berasal dari sektor mata uang kripto.
Signature Bank adalah bank komersial dengan kantor nasabah privat yang tersebar di New York, Connecticut, California, Nevada, dan North Carolina. Bank itu juga memiliki sembilan jalur bisnis nasional, termasuk real estat komersial dan perbankan aset digital.
Per September 2022, hampir seperempat deposit Signature Bank berasal dari sektor mata uang kripto. Namun, pada Desember 2022, Signature Bank mengumumkan akan mengurangi porsi deposit yang berasal dari mata uang kripto menjadi 8 miliar dollar AS.
Signature Bank pada Februari mengumumkan akan ada rotasi kepemimpinan. CEO Signature Bank Joseph DePaolo akan menjadi penasihat senior pada 2023. Posisi lamanya akan diisi oleh Chief Operating Officer Eric Howell.
Dalam sebuah pernyataan, Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan, dia berharap tindakan Pemerintah AS pada Minggu akan meningkatkan kepercayaan pada stabilitas sistem perbankan AS.
”Banyak deposan di bank-bank ini adalah usaha kecil, termasuk yang menggerakkan ekonomi inovasi. Dan kesuksesan mereka adalah kunci ekonomi New York yang kuat,” katanya.
Banyak deposan di bank-bank ini adalah usaha kecil, termasuk yang menggerakkan ekonomi inovasi. Dan kesuksesan mereka adalah kunci ekonomi New York yang kuat,
Para pejabat pada Minggu menyatakan, para pemegang saham dan pemegang utang tertentu pada Signature Bank dan Silicon Valley Bank yang tidak dijamin tidak akan dilindungi. Manajemen senior kedua bank tersebut juga dicopot.
FDIC membentuk sebuah bank transisi pada Minggu agar nasabah bisa mengakses dana mereka mulai Senin. Deposan dan debitor Signature Bank akan otomatis menjadi nasabah bank transisi tersebut. (REUTERS/LAS)