Jalan Buntu Perang Ukraina dan Elemen Yang Hilang
Sulit memperkirakan kapan dan bagaimana perang Ukraina akan berakhir. Setiap pihak ngotot ingin menang mutlak tanpa membuka ruang konsesi. Setahun perang, belum ada tanda-tanda menuju meja perundingan.

Tentara Ukraina di Bakhmut, Selasa (14/2/2023). Sejak 2022, Rusia berusaha merebut kota itu dan belum berhasil sampai sekarang.
Awalnya, perang di Ukraina diduga hanya akan berlangsung beberapa jam atau beberapa hari. Namun ternyata, hingga setahun berlangsung, belum ada tanda kapan dan bagaimana perang itu akan berakhir. Perdamaian sulit tercapai, gencatan senjata masih ada peluang.
Mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan, perintang perdamaian Ukraina-Rusia tidak hanya di Kyiv. Perintang utama justru ada di Amerika Serikat dan Jerman.
Pada awal Februari 2023, ia mengungkap perannya sebagai mediator Kyiv-Moskwa. Ia berkonsultasi dengan Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Setiap perkembangan disampaikan secara terperinci oleh Bennett kepada Biden dan Scholz.
Setahun Perang Ukraina-Rusia dalam Angka
Pada Mei 2022, menurut Bennett, Kyiv-Moskwa hampir sepakat berdamai. Rupanya, Berlin-Washington menjegal upaya itu. Dampaknya, perang terus berlangsung sampai sekarang.
Bahkan, sejak Desember 2022, praktis terjadi kebuntuan di garis depan. Direktur Intelijen Nasional (DNI) AS Avril Haines mengatakan, irama pertempuran melambat selama musim dingin. Pasukan Rusia-Ukraina sama-sama kesulitan menghadapi musim yang pernah mengalahkan sejumlah pasukan besar dalam sejarah perang itu.
Pakar perang darat pada International Institute of Strategic Studies (IISS), Ben Barry, mengatakan, peluang serbuan besar-besaran relatif kecil selama musim dingin berlangsung. Suhu di bawah nol derajat celsius bisa menurunkan semangat prajurit di garis depan.

US Ukraine suppor poll result, February 15, 2023
Ada pun peneliti senior RAND, Samuel Charap, menyebut ada faktor lain yang menentukan kelanjutan perang. Faktor itu adalah pasokan persenjataan dari AS dan sekutunya.
Ukraina amat mengandalkan pasokan AS dan sekutunya. Tanpa pasokan artileri medan dari AS dan sekutunya, sulit bagi Ukraina merebut kembali wilayahnya yang diduduki Rusia, seperti sebagian Kharkiv, Donetsk, dan Kherson. Tidak ada yang tahu sampai kapan dan dalam jenis apa lagi bantuan pasokan persenjataan itu akan diberikan oleh Barat ke Ukraina.
Bantuan berevolusi
Di awal perang, AS dan sekutunya membatasi jenis dan volume persenjataan yang dikirimkan ke Ukraina. Seiring perkembangan perang, bantuan itu terus berevolusi. Dimulai dari pengiriman meriam pada April 2022, bantuan pasokan berlanjut pada persetujuan pengiriman ratusan tank tempur utama pada Januari 2023.
”Tidak ada yang bisa menduga kekuatan Ukraina di masa mendatang,” kata Charap, peneliti pada lembaga penelitian yang dekat dengan militer AS itu.
Baca juga Serangan Rusia Semakin Intensif, Cadangan Peluru Ukraina Menipis
Oleh karena ketidakjelasan komitmen itu, Rusia meyakini pada akhirnya AS dan sekutunya akan kelelahan menyokong Ukraina. Apalagi, jika dampak perang semakin memberatkan warga AS dan sekutunya karena kenaikan harga aneka kebutuhan hidup.
Saat bantuan Barat menyusut, sulit bagi Ukraina bertahan dari serangan Rusia. ”AS sudah sering mengabaikan teman-temannya. Soal waktu saja sebelum tiba giliran Ukraina,” kata Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev.

Warga Kharkiv, Ukraina dievakuasi dari tempat tinggalnya yang diledakkan roket Rusia pada Minggu (5/2/2023)
Peneliti Royal United Services Institute (RUSI) Inggris, Oleksandr Danylyuk, menyebut ada potensi perang berakhir menurut versi Rusia. Kondisi itu akan terjadi apabila seluruh Kherson dan Donetsk diduduki Rusia. Kini, sebagian wilayah Ukraina itu belum dikendalikan Rusia.
Saat seluruh Luhanks, Donetsk, dan Kherson diduduki, Presiden Rusia Vladimir Putin bisa saja mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina telah mencapai tujuan. Putin dan para pejabat Rusia memakai istilah itu untuk menyebut serangan Rusia ke Ukraina.
Baca juga Serangan Rusia Menguat, Ukraina Desak Barat Percepat Bantuan Senjata
Masalahnya, sulit menduga kapan Rusia bisa menguasai seluruh Kherson dan Donestk. Di garis depan palagan selatan dan timur terjadi kebuntuan. Rusia-Ukraina sama-sama tidak membuat kemajuan.
Charap mengatakan, situasi sekarang membuat perundingan lanjutan Kyiv-Moskwa sulit diharapkan. Terhenti sejak Mei 2022, tidak ada lagi perundingan Rusia-Ukraina membahas soal mengakhiri perang. Perundingan yang berlangsung selama Mei-Desember 2022 sebatas membahas pertukaran tahanan, koridor kemanusiaan, dan ekspor.
Di Rusia dan Ukraina, sama-sama ada peningkatan penolakan pada perundingan untuk mencapai perdamaian.
Di Rusia dan Ukraina, sama-sama ada peningkatan penolakan pada perundingan untuk mencapai perdamaian. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berulang kali mengindikasikan, target Ukraina adalah membebaskan seluruh wilayahnya yang diduduki Rusia. Hal ini berlaku pula untuk Semenanjung Crimea.
Pernyataan itu menunjukkan Ukraina menginginkan kemenangan mutlak. Ini hal yang hampir mustahil terjadi dalam kondisi sekarang. Sebab, kemenangan mutlak Ukraina berarti kekalahan total Rusia. Meski sejauh ini kerepotan menghadapi Ukraina yang disokong penuh AS dan sekutunya, Rusia tidak mungkin menyerah begitu saja.

Menurut Charap, perundingan merupakan satu-satunya cara mengakhiri perang Ukraina. Namun, Charap pun tidak tahu bagaimana perundingan itu akan dimulai. Ia juga tidak bisa menduga, apa yang sebaiknya menjadi fokus perundingan.
Ia cenderung berpendapat bahwa belum ada tanda perundingan perdamaian bisa terjadi di antara Kyiv-Moskwa sejauh ini. Prasyarat perundingan adalah bahwa para pihak siap saling memberi konsesi.
Zelenskyy secara terbuka menuntut Rusia menarik pasukannya dari seluruh wilayah Ukraina. Rusia juga harus membayar ganti rugi dan membayari rekonstruksi Ukraina. Ia pun menuntut sejumlah pejabat Rusia, termasuk Putin, diadili dengan tuduhan kejahatan perang. Intinya, semua tuntutan itu mustahil dipenuhi Rusia.
Perundingan merupakan satu-satunya cara mengakhiri perang Ukraina. Namun, Charap pun tidak tahu bagaimana perundingan itu akan dimulai.
Zelenskyy juga meminta AS dan sekutunya memberi jaminan keamanan bagi Ukraina. Tanpa jaminan itu, ia khawatir Rusia akan menyerbu lagi Ukraina. Sementara Moskwa sejak awal menginginkan Ukraina tidak menjadi anggota NATO, baik de jure maupun de facto.
Bagi Charap, tuntutan-tuntutan Kyiv-Moskwa menjadi perintang perundingan perdamaian. Oleh karena itu, ia condong menganjurkan Kyiv-Moskwa mengawali dulu dengan perundingan gencatan senjata. Model ini dipakai di Korea sejak 1953. Model itu membutuhkan jaminan pihak luar, hal yang enggan diberikan AS-sekutu selama ini kepada Ukraina.

Foto yang diambil per 13 Maret 2022 ini menunjukkan rintangan untuk menghalangi laju tank yang tersebar di sebuah jalan di Odessa, Ukraina. (Photo by BULENT KILIC / AFP)
Berkepanjangan
Pakar hubungan internasional dari Universitas Chicago, John Mearsheimer, pada paparannya di Budapest, November 2022, berpendapat, AS bersama sekutu dan Ukraina sangat berkomitmen untuk memenangi perang. Demikian pula dengan Rusia.
”Jadi tidak mungkin Ukraina dengan AS dan sekutunya menang, sementara di sisi lain, Rusia juga menang. Jadi saya melihat sebuah perang yang berkepanjangan. Saya tidak melihat solusi apa pun (sejauh ini),” katanya pada acara yang digelar Századvég, lembaga kajian politik Hongaria di Budapest.
Jadi saya melihat sebuah perang yang berkepanjangan. Saya tidak melihat solusi apa pun (sejauh ini).
Oleh sebab itu, Mearhseimer menekankan kembali mengapa dari dulu ia memperingatkan bahayanya perluasan NATO ke timur mendekati Rusia. Perang yang terjadi saat ini dengan situasi yang sulit untuk menemukan jalan perundingan menjadi kekhawatirannya sejak dulu.
Jika perang terus berkepanjangan, menurut Mearhseimer, Eropa akan mengalami bencana ekonomi dan politik. ”Konsekuensi ekonomi jelas akan besar. Dan saya percaya, konsekuensi politik pada negara-negara anggota dan institusi di Eropa (Uni Eropa dan NATO) akan signifikan dan sifatnya tak akan positif,” katanya.

Seorang perempuan warga Ukraina berjalan di depan barikade antitank di pusat kota Kyiv, Ukraina, Senin (12/12/2022). Presiden Ukraina Vladymyr Zelenskyy kembali menyerukan agar militer Rusia menghentikan invasinya dan segera meninggalkan wilayah Ukraina. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Saat ini, UE dan NATO tampaknya kompak menghadapi persoalan. Namun, ia memperkirakan bahwa akan terjadi sejumlah perbedaan dan keretakan hubungan seiring waktu.
Sementara AS akan terus melipatgandakan upayanya memenangi perang. AS akan menekan Eropa agar sepenuhnya mendukung AS mengalahkan Rusia. Sebab, AS berkomitmen untuk memenangi. Sementara dampak ekonomi yang dialami AS tak separah Eropa.
Saya tak bisa membuat cerita perang ini dengan akhir menyenangkan. Saya pikir, teori saya akan terbukti benar. Tapi saya harap, saya salah.
”Bagaimana itu semua akan mewujud, saya tidak tahu. Bagaimana perang akan berakhir, siapa yang akan menang, saya tidak tahu. Kita bisa membuat berbagai perkirakan bagaimana perang ini akan berakhir. Namun, hampir semua perang berakhir dengan cerita yang sangat memprihatinkan,” ujarnya.
”Saya tak bisa membuat cerita perang ini dengan akhir menyenangkan. Saya pikir, teori saya akan terbukti benar. Tapi saya harap, saya salah. Saya harap ada elemen hilang dalam cerita saya sehingga pada gilirannya elemen itu menuntun cerita perang ini ke sebuah akhir yang menyenangkan. Namun saya pikir, bukan itu yang akan terjadi,” katanya lagi. (AFP/AP/REUTERS)