Subsidi Jutaan Yen bagi Keluarga di Jepang yang Bersedia Keluar dari Tokyo
Program subsidi itu bagian dari upaya Pemerintah Jepang mendorong keluarga dengan anak-anak yang belum kuliah untuk tinggal di luar Metropolitan Tokyo. Pemerintah setempat ingin mengurangi kepadatan penduduk di Tokyo.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
AFP/RICHARD A BROOKS
Suasana di kawasan Ueno, Tokyo, Jepang, pada 23 Desember 2022. Pemerintah Jepang menawarkan subsidi hingga 5 juta yen bagi keluarga yang mau pindah dari kawasan Metropolitan Tokyo. Kawasan itu merupakan wilayah terpadat di Jepang.
TOKYO, KAMIS — Pemerintah Jepang menawarkan subsidi hingga 5 juta yen bagi keluarga yang mau pindah dari kawasan metropolitan Tokyo. Penerima subsidi bisa memilih salah satu dari 1.300 kota untuk dijadikan tempat tinggal baru.
Dilaporkan Jiji Press dan Kyodonews pada Kamis (29/12/2022), tawaran baru akan berlaku mulai April 2023. Tawaran itu merupakan peningkatan atas program yang dimulai sejak 2019. Pada program 2023, peningkatan tidak hanya pada nilai subsidi. Kriteria penerima juga diperluas.
Dulu, calon penerima harus tinggal di salah satu wilayah di Provinsi Tokyo. Kini, calon penerima subsidi dapat pula tinggal di sejumlah kota di luar Provinsi Tokyo. Hal itu berlaku untuk sebagian penduduk Saitama, Chiba, dan Kanagawa.
Sebagian orang yang bekerja dan belajar di Tokyo tinggal di sejumlah kota di tiga provinsi di luar Tokyo tersebut. Karena itu, aktivitas harian mereka lebih banyak di Tokyo.
Kondisi di sana mirip seperti DKI Jakarta. Sebagian pekerja dan pelajar yang sehari-hari bekerja dan bersekolah di DKI Jakarta sebenarnya tinggal di kota atau kabupaten di Banten dan Jawa Barat yang berbatasan dengan DKI Jakarta.
Program subsidi migrasi Jepang juga mirip transmigrasi di Indonesia. Program itu sama-sama mendorong perpindahan penduduk dari wilayah padat ke provinsi yang belum banyak penduduk. Bedanya, Jepang hanya menawarkan subsidi uang. Sementara transmigran Indonesia bisa mendapatkan rumah, lahan, dan bantuan biaya hidup selama beberapa waktu.
Subsidi naik
Kala program migrasi itu mulai dikenalkan pada 2019, pemerintah menyiapkan subsidi berdasarkan jumlah anak di keluarga. Setiap anak bisa mendapatkan subsidi hingga 300.000 yen. Setiap keluarga bisa mendapatkan subsidi untuk hingga tiga anak dengan usia paling tua 18 tahun.
Kini, jumlah dan batasan usia anak tetap sama. Walakin, subsidinya dinaikkan menjadi 1 juta yen atau sekitar Rp 118 juta per anak. Dengan demikian, setiap keluarga bisa mendapatkan subsidi hingga 3 juta yen.
REUTERS/KIM KYUNG-HOON
Suasana salah satu sudut Tokyo, Jepang, pada Agustus 2022. Pemerintah Jepang menawarkan subsidi hingga 5 juta yen bagi keluarga yang mau pindah dari kawasan Metropolitan Tokyo.
Jumlah subsidi bisa lebih besar jika keluarga berencana membuka usaha di tempat tinggal baru. Termasuk subsidi usaha, keluarga yang pindah dari Tokyo bisa mendapatkan hingga 5 juta yen.
Jika setuju menerima subsidi, keluarga yang pindah harus tinggal di daerah pilihannya paling kurang 5 tahun. Jika kurang dari periode itu, uang subsidi harus dikembalikan.
Lokasi pindah bisa dipilih dari 1.300 kota yang berpartisipasi dalam program tersebut. Semua kota itu berada di luar Metropolitan Tokyo yang terdiri dari seluruh Provinsi Tokyo serta sebagian dari Saitama, Chiba, dan Kanagawa.
Daerah pinggiran dari Kanagawa dan Saitama bisa juga dijadikan pilihan lokasi baru bagi penerima subsidi. Sebab, daerah itu tidak termasuk kawasan Metropolitan Tokyo.
Menurut Kyodonews, program itu merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong keluarga dengan anak-anak yang belum kuliah untuk tinggal di luar Metropolitan Tokyo. Karena itu, tawarannya diberikan kepada keluarga dengan anak berusia maksimum 18 tahun.
Tokyo memang kawasan terpadat di Jepang. Pada 2020, setiap kilometer persegi Tokyo dihuni setidaknya 7.100 orang. Padahal, kepadatan penduduk Jepang rata-rata 347 orang per kilometer persegi.
Tawaran Aichi
Program migrasi dari Tokyo, antara lain, dimulai oleh Provinsi Aichi pada 2019. Wilayah provinsi itu termasuk Toyota, kota tempat asal raksasa otomotif Jepang. Wilayah Aichi juga termasuk Nagoya, kota terbesar ketiga di Jepang setelah Tokyo dan Osaka. Kereta cepat atau Shinkasen menghubungkan ketiga kota itu.
Kala itu, Aichi menawarkan 600.000 yen bagi setiap orang yang mau pindah dari Tokyo ke Aichi. Sementara jika sudah berkeluarga, ada subsidi hingga sejuta yen untuk setiap anggota keluarga. Tawaran itu berlaku untuk penduduk Tokyo yang mau pindah ke salah satu dari 49 kabupaten/kota di Aichi.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Suasana perjalanan di atas bus dari Nagoya menuju Okazaki, Prefektur Aichi, Jepang, Kamis (24/10/2019).
Setiap penduduk Provinsi Tokyo atau yang sehari-hari berkegiatan di Tokyo bisa mendapatkan subsidi itu. Dengan demikian, penduduk Chiba, Saitama, dan Kanagawa yang rutin berkegiatan di Tokyo bisa mendapatkan subsidi tersebut.
Subsidi diberikan kepada orang yang sudah tinggal dan atau beraktivitas di Tokyo sekurangnya 5 tahun. Penerima harus tinggal di Aichi sekurangnya 5 tahun sejak mendapat subsidi.
Selain subsidi, Aichi menawarkan biaya hidup lebih rendah dibandingkan dengan Tokyo. Sewa apartemen berukuran 50 meter persegi hampir 130.000 yen di Tokyo, tetapi di Aichi hanya 74.530 yen di Aichi.
Terletak di wilayah Jepang tengah, Aichi relatif dekat ke berbagai penjuru Jepang. Apalagi, ada kereta cepat dengan waktu perjalanan 90 menit untuk rute Nagoya-Tokyo.